Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular di dunia termasuk Indonesia bersama kasusnya yang meningkat menjadi 397.377 tahun 2021. Samarinda merupakan kota dengan penderita TB terbanyak di Kalimantan Timur. Puskesmas Karang Asam dan Puskesmas Baqa memiliki data pemeriksaan TCM kontak erat penderita terbanyak. Pemeriksaan TCM terhadap kontak erat diperlukan untuk mencegah penularan tuberkulosis di Samarinda. Tujuannya untuk menganalisis pemeriksaan tuberkulosis TCM pada kontak erat penderita di wilayah kerja Puskesmas Karang Asam dan Puskesmas Baqa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif menggunakan desain penelitian retrospektif. Sampel penelitian adalah kontak erat penderita yang melakukan pemeriksaan TCM sebanyak 45 sampel dengan teknik total sampling. Berdasarkan usia sebanyak (86,7%) sampel berusia 15-50 tahun termasuk 2 sampel positif. Jenis kelamin laki-laki (48,9%) 1 sampel positif dan Perempuan (51,1%) 1 sampel positif. Lama kontak 6 bulan (95,6%) semua negatif dan kontak ≥6 bulan (4,4%) 2 sampel positif. Kepadatan hunian cukup (75,6%) didapatkan 1 sampel positif sedangkan kepadatan hunian kurang didapatkan 1 sampel positif. Status gizi sampel normal (60%) dengan 1 sampel positif dan status gizi gemuk (20%) didapatkan 1 sampel positif. Pendidikan (71,1%) pada tingkat SMA-keatas dengan 1 sampel positif dan (28,9%) pada tingkat SMA-kebawah dengan 1 sampel positif. Status pekerjaan sampel yang bekerja (68,9%) 1 sampel positif dan yang tidak bekerja (31,1%) didapatkan 1 sampel positif. Serta resisten rifampisin (0%) sampel negatif. Diperoleh kesimpulan Hasil pemeriksaan Tuberkulosis TCM pada Kontak Erat Penderita terlihat signifikan pada karakteristik usia dan lama kontak.Kata kunci: Kontak Erat, TCM, TB