Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

WORTHLESSNESS IS A POWER: MENGAPA ORANG BERSEDIA MENARUH UANG DI APLIKASI GO-PAY Rahoyo, Rahoyo; Prapti N.S.S., Rr. Lulus; Niati, Asih
Solusi Vol. 18 No. 4 (2020): October
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v18i4.2843

Abstract

Salah satu tulang punggung revenue Go-jek adalah transaksi pembayaran Go-pay. Berbeda dengan bank di mana nasabah bisa dengan mudah menemukan kantor bank tempatnya menaruh uang; pada aplikasi Go-pay konsumen bahkan tidak tahu di mana kantor Go-pay. Mengapa para konsumen tersebut bersedia menaruh uang di aplikasi Go-pay tanpa mengetahui di mana kantor Go-pay bahkan juga tidak mengetahui bagaimana prosedur dan ke mana harus komplain bila sewaktu-waktu uang mereka di aplikasi Go-pay hilang?Melalui pendekatan kualitatif penelitian ini menemukan bahwa trust atau kepercayaan bukanlah faktor utama yang membuat para konsumen tersebut bersedia menaruh uang di aplikasi Go-pay melainkan ketidakbernilaian (worthlessness).  Kata Kunci: Go-jek, Go-pay, trust, ekonomi digital.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BAGI PELAKU UMKM DI KELURAHAN BULUSAN KECAMATAN TEMBALANG Nurhidayati, Nurhidayati; Rahoyo, Rahoyo; Anggraheni, Dini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.30888

Abstract

Kelurahan Bulusan adalah salah satu dari 12 kelurahan yang ada di Kematan Tembalang. Kelurahan ini memiliki 35 Rukun Tetangga & 8 Rukun Warga. Di Kelurahan Bulusan banyak terdapat UMKM, dimana dari UMKM yang ada tidak semua bisa menerapkan Harga Pokok Penjualan. Harga pokok barang sangat penting bagi UMKM , karena nantinya ini berisikan informasi yang bisa memberikan bantuan bagi para pemilik UMKM untuk menentukan nilai atau value dari bisnis tersebut. Tidak jarang kegagalan terjadi karena UMKM tidak bisa menyimpan catatan transaksi dan harga yang mereka miliki. Peserta yang mengikuti Pengabdian Kepada masyarakat sejumlah 25 UMKM dengan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah dengan melalui penyuluhan dan pelatihan perhitungan HPP dengan obyek UMKM yang dimiliki peserta pengabdian Masyarakat. Peserta pemilik UMKM yang berada di kelurahan Bulusan yang mengikuti penyuluhan dan pelatihan Perhitungan Harga Pokok Penjualan ( HPP ) sehingga mereka bisa menentukan HPP serta menentukan harga jual. Dengan bisa membuat cairan pembersih lantai ini ibu rumah tangga bisa mendapatkan tambahan pendapatan.
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN DENGAN MEMPRODUKSI TAHU SUSU DI KELURAHAN BULUSAN KECAMATAN TEMBALANG Nurhidayati, Nurhidayati; Rahoyo, Rahoyo; Anggraheni, Dini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.41426

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga melalui pelatihan produksi tahu susu. Program ini dilatarbelakangi oleh potensi ibu rumah tangga sebagai pelaku usaha produktif yang belum optimal memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan yang bernilai ekonomis. Produksi tahu susu dipilih karena bahan bakunya mudah diperoleh, proses pembuatannya sederhana, dan memiliki nilai pasar yang tinggi sebagai produk makanan sehat.Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan tentang kewirausahaan dan pelatihan teknis produksi tahu susu. Selain itu, peserta diberikan edukasi terkait pengelolaan keuangan usaha untuk memastikan keberlanjutan kegiatan. Program ini diikuti oleh 27 ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok usaha kecil. Dengan adanya program ini, diharapkan ibu rumah tangga dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi, berkontribusi pada pendapatan keluarga, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kelurahan Bulusan.
Economic Viability of Community Gardens in Semarang City Rahoyo, Rahoyo; Susilowati, Teti; Purwantini, Sri
Economics Development Analysis Journal Vol. 14 No. 3 (2025): Economics Development Analysis Journal
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edaj.v14i3.19366

Abstract

Numerous studies have shown that urban agriculture makes substantial contributions to poverty reduction, reduces unemployment, and improves food security. Unfortunately, research on the profitability and economic viability of urban agriculture remains limited. This research aims to explore the economic viability of community gardens as a form of urban agriculture in Semarang City, Indonesia. Semarang city was chosen due to its active implementation of urban farming programs initiated by the municipal government. The research employed a qualitative approach involving 24 participants spread across all sub-districts in Semarang. Data were collected through questionnaires, in-depth interviews, observations, and documentation. Thematic was applied to explore the research findings with the help of NVivo 12 Pro software. The findings indicate that most community gardens operate at a financial loss, showing weak economic viability. Even so, they continue to function sustainably, driven not by profit but by government programs, social cohesion, and environmental concern. This reveals a paradox: community gardens may not generate a profit, yet they remain socially sustainable – sustained more by policy than by market forces. These findings suggest that their sustainability relies more on institutional and communal support than on profit generation. Strengthening government facilitation and community empowerment is essential to ensure their long-term continuity.