Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

INDUKSI PERKECAMBAHAN BENIH SIRSAK (Annona muricata L.) DENGAN PERLAKUAN SKARIFIKASI DAN KNO3 Titin, Titin; Tambing, Yohanes; Ramli, Ramli
AGROTEKBIS Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soursop (Annona muricata L.) were from North America and spread to the tropics and is one of the fruits with varying properties, ranging from fulfillment source of vitamins and minerals to play a role in the health field. Soursop production in Indonesia is low because not many farmers interested in cultivating remedy because the limitaion in the nursery. One of the obstacles in the nursery soursop is not immediately germinate seeds (dormant), because the seed soursop has a thick skin and hard that is impermeable to water and gases that in hibit germination. The purpose of this study is to determine the effect of scarification and KNO3 to induce germination of seeds of soursop. This research was conducted in March-May 2015, at the Laboratory of BKU Horticulture, Faculty of Agriculture, University of Tadulako. This research method using a completely randomized design (CRD) using two-factor treatment, while treatment factors as follows: The first factor is scarification: scarification by removing the skin at the tip of the seed, scarification with sanding one side of the seed, scarification with sanding two sides seed, second factor is the immersion of KNO 3: concentrations of 0.2% KNO 3, KNO 3 concentration of 0.4%, 0.6% KNO3 concentration, concentration of 0.8% KNO 3, obtained: 12 treatment combinations, each combination is repeated three times so there are 36 experimental units. The results showed that interaction scarification and KNO3 treatment significantly affect the germinationand time to germinate. Scarification treatment with sanding one side of the seed and the concentration of 0.4% KNO3 promote better germination based on the germination rate (91.11%)and time to germinate (5.69 days). Keywords: Dormancy, Potassium nitrate, Scarification, Soursop seed.
PENGARUH KOMPOSISI DEDAK DAN TEPUNG JAGUNG PADA BAHAN MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Syawal, Muh.; Lasmini, Sri Anjar; Ramli, Ramli
AGROTEKBIS Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research implemented in Mpanau Village, Sigi Biromaru, Sigi Regency. The study began from March to May 2016. The purpose of this research is to know the effect dosage of bran and corn flour on sawdust media to growth and yield of white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus). The benefits of this research isa source of basic scientific provides information the growth and yield of white oyster mushrooms to the dosage of bran and corn flour as source of nutritious white oyster mushroom plant, In addition it is expected to be a reference for future researchers about mushrooms white oyster. The method of this study was arranged in the design of this the study using Completely Randomized Design (RAL) with 7 treatments as follows: D0 =  media sawdust (100%), as control, D1 = sawdust (80%), and bran (20%), D2 = mixture of sawdust media (75%), and bran (25%), D3 = mixed sawdust (70%), and bran (30%), D4 = mixture of sawdust (80%), and corn powder (20%), D5 = mixture of sawdust media (75%) and corn powder (25%), D6 = mixed sawdust (70%), and corn power (30%). The results of this study showed that the addition of dosage of bran and corn powder to each treatment of sawdust media had a very significant effect on all parameters of observation that is on the first observation parameter growing mycelium, the number of white oyster mushroom body, white fruits oyster mushroom cap dry weight of white oyster mushrooms. Treatment with 30% dosage of bran dose gave the best result to all observation parameters except on observation parameter of white oyster mushroom diameter. On the average parameter of white oyster mushroom fruits diameter the best treatment was treatment (D1) with dosage 20% of bran. Treatment by using a dosage of corn powder gives a low yield on all observation parameter. Keywords: Oyster mushrooms, Sawdust
PENGARUH KONSENTRASI GIBERELIN SINTETIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PARE (Momordica charantia L.) Burhan, Zulfikar; Ramli, Ramli; Burhanuddin, Burhanuddin
AGROTEKBIS Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The decreasing of Bitter Melon production in Tojo Una-Una regency is not only caused by the lack of fertilizer distribution but also lack of cultivation because the level of pest attack is very high. Soil fertility decrease caused by several factors, they are lack of farmer knowledge about the rest of the crop cultivated such as rice straw, bitter melon and other plant species. Therefore, the research was conducted using growth regulator of Gibberellins Synthesis Gibro 10SP with active ingredient of Gibberelic Acid of 10% to set the growth and yield of Bitter Melon . The objective of this research is to find out the effect of Gibberellins Synthesis Gibro 10SP with active ingredient of gibberelic acid of 10% in each sachet to growth and production of Bitter melon, to reduce the use of inorganic fertilizer in Bantuga village of Ampana Tete District of Tojo Una-Una regency and conducted from May to July 2016. The research design used a block randomized design with one factor is the ratio of Gibberellins Synthesis concentration. G0: Control, G1: 30 ppm GA3 Synthesis/liter water, G2: 40 ppm GA3 Synthesis/liter water, G3: 50 ppm GA3 Synthesis/liter water, G4: 60 ppm GA3 Synthesis/liter water, and G5: 60 ppm GA3 Synthesis/liter water. The concentration with 6 treatments was repeated 3 times, so the total number of research units were 18 units. The variables observed were number of leaves, stem diameter, age during flowering,       length of fruit, age at harvest and weight of fruit. Total for 3 times harvest of Bitter Melon with 175 land area of research is 38  or 38,000.00 . If the land area is 1  then it is obtained the result of 2,171
Induksi Perkecambahan Benih Sirsak (Annona muricata L.) Dengan Perlakuan Skarifikasi Dan KNO3 Titin Titin; Yohanes Tambing; Ramli Ramli
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 3 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirsak (Annona muricata L.) berasal dari Amerika Utara dan menyebar ke daerah tropis dan merupakan salah satu buah dengan khasiat bervariasi, mulai dari sumber pemenuhan vitamin dan mineral sampai berperan dalam bidang kesehatan. Produksi sirsak di Indonesia tergolong rendah karena belum banyak petani tertarik untuk membudidayakan sebab besarnya kendala dalam pembibitan. Salah satu kendala dalam pembibitan sirsak yaitu benih tidak segera berkecambah (dorman), karena benih sirsak memiliki kulit tebal dan keras sehingga bersifat impermeabel terhadap air dan gas sehingga menghambat perkecambahan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh skarifikasi dan KNO3 untuk menginduksi perkecambahan benih sirsak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan Mei 2015, bertempat di Laboratorium BKU Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan dua faktor perlakuan, adapun faktor perlakuan dengan rincian sebagai berikut: Faktor pertama yaitu skarifikasi : Skarifikasi dengan membuang bagian kulit pada ujung benih, skarifikasi dengan pengamplasan satu sisi benih, skarifikasi dengan pengamplasan dua sisi benih, faktor kedua adalah perendaman KNO3 : Konsentrasi 0,2% KNO3, konsentrasi 0,4% KNO3, konsentrasi 0,6% KNO3, konsentrasi 0,8% KNO3, dari rancangan tersebut diperoleh : 12 kombinasi perlakuan, setiap kombinasi diulang tiga kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan interaksi perlakuan skarifikasi dan KNO3, secara signifikan mempengaruhi daya berkecambah dan waktu berkecambah. Perlakuan skarifikasi dengan pengamplasan satu sisi benih dan konsentrasi 0,4% KNO3 berperan baik dalam perkecambahan, ditujukan oleh daya berkecambah (91,11%) dan waktu berkecambah (5,69 hari).
Pengaruh Komposisi Dedak Dan Tepung Jagung Pada Bahan Media Serbuk Gergaji Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Muh. Syawal; Sri Anjar Lasmini; Ramli Ramli
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 3 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian mulai dilaksanakan dari Bulan Maret 2016 sampai Mei 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh dosis dedak dan tepung jagung pada media serbuk gergaji terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi dasar ilmiah memberikan informasi dalam pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih terhadap pemberian dosis dedak dan tepung jagung sebagai sabagai sumber nutrisi tanaman jamur tiram putih, Selain itu di harapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti di masa yang akan datang mengenai jamur tiram putih. Metode penelitian ini diatur dalam rancanganPenelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 kombinasi perlakuansebagai berikut D0 = Media serbuk gergaji (100%)sebagai kontrol,D1 = Campuran media serbuk gergaji (80%) dan dedak (20%),D2 = Campuran media serbuk gergaji (75%) dan dedak (25%), D3 = Campuran media serbuk gergaji (70%) dan dedak (30%), D4 = Campuran media serbuk gergaji (80%) dan tepung jagung (20%), D5 = Campuran media serbuk gergaji (75%) dan tepung jagung (25%), D6 = Campuran media serbuk gergaji (70 %) dan tepung jagung (30%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan dosis dedak dan tepung jagung pada setiap perlakuan terhadap media serbuk gergaji berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter pengamatan yakni pada parameter pengamatan awal tumbuh miselium, jumlah badan buah jamur tiram putih, lebar tudung buah jamur tiram putih, berat segar dan berat kering jamur tiram putih.Perlakuan dengan takaran dosis dedak 30% memberikan hasil yang paling baik terhadap semua parameter pengamatan kecuali pada parameter pengamatan diameter tudung buah jamur tiram putih. Pada parameter rata-rata diameter tudung buah jamur tiram putih perlakuan yang paling baik adalah perlakuan (D1) dengan takaran dosis dedak 20%.Perlakuan dengan menggunakan takaran dosis tepung jagung memberikan hasil yang rendah terhadap semua parameter pengamatan.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) SECARA HIDROPONIK PADA BERBAGAI JENIS DAN PANJANG SUMBU Nur Ramadhani; Sri Anjar Lasmini; Ramli Ramli
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 4 (2019): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hidroponik Wick System (Sistem Sumbu) merupakan metode hidroponik yang paling mudah dan tidak menggunakan peralatan yang mahal. Kelemahan dari hidroponik sistem sumbu adalah bahwa tanaman tidak dapat menyerap air dan nutrisi secara merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan jenis dan panjang sumbu terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2017 sampai dengan Februari 2018, menggunakan rumah kasa yang berlokasi di Jalan Veteran, Palu Timur, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 Faktor. Faktor pertama adalah jenis sumbu, yaitu Sumbu kompor (S1), Sumbu flanel (S2), Sumbu kain wol (S3). Faktor kedua adalah panjang sumbu, yaitu 20 cm (P1) dan 30 cm (P2). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali olehnya terdapat 18 unit pengamatan. Masing-masing perlakuan di uji pada larutan nutrisi 500 ml. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa interaksi antarasumbu kain wol dengan panjang 30 cm menghasilkan pengurangan ketinggian larutan, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar serta berat kering yang baiksehingga dapat digunakan pada sistem sumbuhidroponik.
Pengaruh Konsentrasi Giberelin Sintetis Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pare (Momordica charantia L.) Zulfikar Burhan; Ramli Ramli; Burhanuddin Burhanuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 6 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurunya produksi pare di Kabupaten Tojo Una-Una bukan hanya disebabkan oleh kurangnya distribusi pupuk, melainkan juga menurunya kurangnya minat petani membudidayakan karena tingkat serangan hama sangat tinggi, kesuburan tanah menurun yang diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah kurangnya pengetahuan petani tentang pengembalian sisa panen tanaman yang dibudidayakan seperti jerami padi, pare, dan jenis tanaman lain. Maka dari itu dilaksanakanlah penelitian ini dengan menggunakan ZPT Giberelin Sintetis Gibro 10 SP dengan bahan aktif Asam Giberelat 10% untuk mengatur pertumbuhan dan hasil tanaman pare secara optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pemberian Giberelin SintetisGibro 10SP dengan bahan aktif Asam Giberelat 10%dalam setiap sachetnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare, dan mengurangi penggunaan pupuk an-organik dikalangan petani di Desa Bantuga, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una, dan dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu perbandingan konsentrasi Giberelin Sintetis. G0: Kontrol, G1:30ppm GA3 Sintetis/liter air, G2: 40 ppm GA3Sintetis/ liter air, G3: 50 ppm GA3 Sintetis/liter air G4: 60ppm GA3 Sintetis/liter air, dan G5: 70ppmGA3 Sintetis/liter air. Konsentrasi dengan 6 perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga jumlah keseluruhan unit penelitian adalah 18 unit.Variabel dilapangan yang diamati adalah jumlah daun, diameter batang, umur saat berbunga, panjang buah jadi, umur saat panen dan berat/bobot buah. Total hasil selama 3 kali panen tanaman paria dalam penelitian dengan luas lahan 175 m2 ialah 38 kg atau 38 000,00 g. jika luas lahan 1 ha maka diperoleh hasil 2. 171 kg.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) AKIBAT PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PEMANGKASAN BUAH Muhamad Agus Pranoto; Abd. Syakur; Ramli Ramli
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dari pemberian pupuk organik cair dan pemangkasan buah dengan berbagai taraf terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon, mengetahui dosis pupuk organik cair urin sapi yang lebih baik melon dan mengetahui taraf pemangkasan buah yang lebih baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman melon. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Biromaru, Sulawesi Tengah. Penelitian berlangsung pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu Faktor Pertama: Konsentrasi Pupuk Organik Cair dengan 4 taraf yaitu N1 (50 ml/L), N2 (100 ml/L), N3 (150 ml/L) dan N4 (200 ml/L). Faktor Kedua: Pemangkasan Buah dengan 3 taraf yaitu P1 (2 buah ditinggalkan di tanaman), P2 (3 buah ditinggalkan di tanaman) dan P3 (4 buah ditinggalkan di tanaman). Masing-masing kombinasi perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga total unit percobaan berjumlah 36 unit. Hasil penelitian menunjukan yaitu tidak ada pengaruh interaksi antara perlakuan dosis pupuk organik cair dan pemangkasan buah terhadap semua variabel yang diamati, perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon yaitu untuk parameter pertumbuhan tanaman melon diperoleh pada perlakuan N4 dan P3. perlakuan konsentrasi pupuk organik cair 200 ml/L (N4) memberikan pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman melon yang lebih baik terhadap semua variabel yang diamati dan perlakuan P1 memberikan pengaruh hasil tanaman melon yang lebih baik.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA BERBAGAI KOMBINASI NPK DAN BIOURIN SAPI Andriansyah Andriansyah; Yohanis Tambing; Ramli Ramli
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh kombinasi pupuk NPK dan biourin sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2018 sampai September 2018 di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu : P1 = 100% NPK (2 gram/tanaman) Tanpa Biourin sapi. P2 = 100% NPK (2 gram/tanaman) + Biourin Sapi (40 ml/tanaman). P3 = 75% NPK (1,5 gram/tanaman) Tanpa Biourin Sapi. P4 = 75% NPK (1,5 gram/tanaman) + Biourin Sapi (40 ml/tanaman). P5 = 50% NPK (1 gram/tanaman) Tanpa Biourin Sapi. P6 = 50% NPK (1 gram/tanaman) + Biourin Sapi (40 ml/tanaman). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian pupuk NPK yang dikombinasikan dengan Biourin sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, saat munculnya bunga, jumlah buah, dan bobot buah tanaman cabai rawit. Pemberian dosis NPK 100% (2 gram/tanaman) + Biourin sapi (40 ml/tanaman) memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit terbaik.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA(Citrullus vulgaris, Schard) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN MULSA ORGANIK Nursakina Nursakina; Ramli Ramli; Bahrudin Bahrudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui responpemberian dosis pupuk NPK dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk NPK (P) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: P1 :5 g/tanaman P2:10 g/tanamanP3:15 g/tanamanP4:20 g/tanaman Faktor kedua adalah pemberian mulsa organik (M) dengan 3 taraf perlakuan yaitu: M0 = Tanpa mulsaM1= Mulsa sekam padiM2= Mulsa jerami padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian jenis mulsa jerami padi memberikan hasil terbaik terhadap pengamatan bobot buah semangka.