Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cash Waqf Nazhir: Efforts to Increase the Role of Islamic Banks in Supporting Cash Waqf Djalil, Noviendri; Rantaprasaja, Luthfi; Kurnia, Aan
Research of Islamic Economics Vol. 3 No. 2 (2026): JANUARY 2026, CONTINOUS
Publisher : SAN Scientific

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58777/rie.v3i2.488

Abstract

This study examines the potential of cash waqf as a strategic instrument to support government programs on community empowerment and national economic development. Cash waqf, when aggregated within a formal repository, can serve as a substantial source of business capital; however, its utilization remains suboptimal. Strengthening the role of Islamic banks as Nazhir is expected to optimize this potential by ensuring transparency, accountability, and effective distribution of waqf funds. Using a literature review and descriptive qualitative analysis, this study provides insights for policymakers to accelerate the establishment of a regulatory framework that enables Islamic banks to manage cash waqf. The findings imply that integrating Islamic banks into waqf management not only improves governance but also expands financing access for micro, small, and medium enterprises (MSMEs), thereby enhancing financial inclusion and reducing socio-economic disparities. The originality of this research lies in its emphasis on the institutional role of Islamic banks within the national waqf system, offering a novel paradigm that bridges Islamic social finance with the formal banking sector. This perspective contributes to the optimization of cash waqf as a structured and sustainable instrument for advancing the sharia economy
Transformasi Konsep Tata Kelola Penyelenggaraan Keamanan Laut Indonesia: Sebuah Tinjauan dari Perspektif Badan Keamanan Laut Kurnia, Aan; Wisnu, Pramandita; Putra, Hutomo; Rusata, Tatang
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i1.12810

Abstract

Keamanan maritim merupakan salah satu isu keamanan yang menonjol dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus mampu mengakomodasi kepentingan internasional sehingga keamanan dan keselamatan di laut yang menjadi tuntutan masyarakat internasional dapat terpenuhi. Kepentingan nasional Indonesia sebagai negara maritim harus diturunkan menjadi kebijakan dan strategi maritim, dalam hal ini yaitu terkait dengan tata kelola penyelenggaraan keamanan laut. Saat ini, tata kelola keamanan laut di Indonesia masih menerapkan konsep multiagency single task yang masih berjalan secara parsial berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing instansi terkait, termasuk Bakamla di dalamnya. Dalam skala Nasional, Bakamla dibentuk untuk mewujudkan harmonisasi dan sinergitas dalam komunikasi antar pemangku kepentingan di laut dalam upaya penegakan hukum di laut secara ideal dan holistik. Pertanyaanya, “apakah konsep dan sistem tata Kelola penyelenggaraan keamanan maritim saat ini telah berjalan dengan baik?”. Lalu, “bagaimana kosep tata Kelola penyelenggaraan keamanan maritim yang ideal dan mampu mewujudkan gagasan dan visi Pemerintah Indonesia di bidang kemaritiman secara keseluruhan?” Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Tinjauan literatur akan dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek yang menjadi pembahasan penting dalam penelitian ini. Studi komparatif akan digunakan untuk menemukan solusi dalam upaya memecahkan masalah penelitian. Analisis SWOT juga akan digunakan untuk mengidentifikasi faktor- faktor dan strategi, memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman, dalam upaya menghasilkan transformasi tata Kelola penyelenggaraan keamanan laut Indonesia yang lebih baik Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konsep tata Kelola penyelenggaraan keamanan maritim Indonesia yang ideal dan holistik melalui perspektif Bakamla yang memiliki kewenangan dalam penegakan hukum di laut. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menghasilkan konsep strategis yang bersifat adaptif dalam menghadapi potensi ancaman dan permasalahan di laut yang bersifat dinamis dan sulit untuk diprediksi. Transformasi konsep tata kelola keamanan maritim di Indonesia dihadapkan dengan aktivitas nasional yang holistic dan memerlukan pendekatan berpikir sistem triple helix dan penerapan konsep single agency multitask. Hasil dari paradigma sistem ini meliputi tata kelola keamanan maritim dan strategi pengelolaan wilayah yurisdiksi dan wilayah perairan Indonesia yang berbasis kesadaran wilayah maritim atau Maritime Domain Awareness (MDA) meliputi Indonesian Maritime Information Center (IMIC), Alur Pelayaran Tol Laut (APTL), Seabed Sonar Surveillance (S3), dan Electronic Maritime Law Enforcement (EMLE).