Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Kombinasi Inokulum dan Waktu Fermentasi terhadap Kandungan Nutrien Campuran Bungkil Inti Sawit dan Onggok: Effect of inoculum combination and fermentation time on nutrient content of palm kernel meal and cassava waste mixture Edi, Didik Nur; Sjofjan, Osfar
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 4 No. 2 (2021): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.209 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v4i2.354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi inokulum dan waktu fermentasi terhadap kandungan nutrien campuran bungkil inti sawit dan onggok. Metode yang digunakan adalah penelitian dengan rancangan acak lengkap pola tersarang. Kombinasi inokulum terdiri dari Bacillus sp., Trichoderma sp., dan Cellulomonas sp. dengan empat rasio berbeda yaitu 1:1:1 (I1), 2:1:1 (I2), 1:2:1 (I3), dan 1:1:2 (I4). Waktu fermentasi terdiri dari empat perlakuan yaitu 0 (W0), 36 (W1), 72 (W2), 108 (W3), dan 144 jam (W4). Variabel yang diamati adalah kandungan bahan organik (BO), protein kasar (PK), protein terlarut (PT), gula reduksi (GR), neutral detergent fiber (NDF), dan acid detergent fiber (ADF). Data dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi inokulum memberikan pengaruh tidak nyata (P besar dari 0,05) terhadap BO, PK, PT, GR, NDF, dan ADF. Lama fermentasi memberikan pengaruh yang sangat nyata (P kecil dari 0,01) terhadap BO, PK, PT, GR, NDF dan ADF. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kombinasi inokulum tidak berpengaruh terhadap kandungan nutrien campuran bungkil inti sawit dan onggok. Lama fermentasi yang menghasilkan kandungan nutrien campuran bungkil inti sawit dan onggok paling optimal adalah 144 jam.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN JATI DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DAN WARNA KUNING TELUR AYAM PETELUR Edi, Didik Nur; Natsir, M. Halim
BUANA SAINS Vol 24, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/bs.v24i1.3635

Abstract

This study aimed to assess the impact of dietary teak leaf powder on the egg color and productivity of laying hens. A total of 240 30-week-old laying hens were divided into six treatments, each of which had four replications (10 birds each). The treatments used control were AV (0.05% antibiotic virginiamycin) and (no feed additive), P1: 0.4% teak leaves powder, P2: 0.8% teak leaves powder, P3: 1.2% teak leaves powder, and P4: 1.6% teak leaves powder. The result indicated that the treatments had a highly significant (P0.01) impact on hen day productivity (HDP), egg mass, and feed conversion ratio (FCR) but had no effect (P0.05) on feed intake, egg weight, or yolk color. When AV was used instead of the control, HDP, egg mass, and FCR improved (P0.01). The treatment P2, P3, and P4 had a better HDP, egg mass, and FCR (P0.01) than the control. Laying hens fed AV had a higher HDP (P0.01) than those fed teak leaves powder (P1, P2, P3, and P4), however, the use of P3 and P4 had equal results as AV in terms of egg mass and FCR. The teak leaves powder at the level of 1.2% is effective in substituting commercial antibiotics.
Potensi Biji dan Daun Saga Pohon (Adenanthera pavonina L.) Sebagai Alternatif Bahan Pakan Ternak Unggas dan Ruminansia (Ulasan) Edi, Didik Nur
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7 No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.263 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i2.978

Abstract

Kajian potensi saga pohon sebagai alternatif bahan pakan ternak unggas dan ruminansia bertujuan untuk mengulas kandungan nutrisi, bioaktif dan faktor pembatas bila digunakan untuk pakan ternak. Hasil kajian menunjukkan kandungan nutrisi biji dan daun saga pohon berpotensi untuk bahan pakan sumber protein, bioaktif (flavonoid, steroid, fenol) yang mempunyai sifat antibakteri, antijamur, antioksidan berpotensi untuk fitobiotik dan antinutrisi (tanin dan saponin) dapat digunakan untuk efek defaunasi. Faktor pembatas pemanfaatan biji dan daun saga pohon untuk bahan pakan unggas adalah kandungan antinutrisi dan kandungan serat kasar yang tinggi. Fungsi biji dan daun saga pohon pada ternak unggas adalah untuk alternatif bahan pakan sumber protein dan fitobiotik sedangkan pada ternak ruminansia adalah untuk suplementasi hijauan pakan ternak dan agen defaunasi.
Konsep Konsep Optimalisasi Penggunaan Protein dan Asam Amino pada Ayam Petelur (Ulasan) Edi, Didik Nur; Setiawanti, St. Theresia Sri Wulandari; Rolin, Maria Karolina Deko
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 10 No 1 (2025): Volume 10 Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v10i1.2187

Abstract

Essential nutritional components that have an important role in the growth and development of laying hens are protein and amino acids. Protein and amino acids given according to the right levels or dosages in the feed can optimize the health, productivity, and production of laying hens. The advantages and disadvantages of protein and amino acids in feed make feed more expensive, increase ammonia (NH3), and decrease production and productivity of laying hens, especially in the quality of the eggs produced. Therefore, it is necessary to optimize the use of protein and amino acids in feed. The aim is to maximize productivity by making feed formulations according to the needs of laying hens, reducing feed costs, reducing environmental pollution, and increasing profitability. Optimizing the utilization of protein and amino acids can be done with the concept of ideal amino acids, the addition of enzymes, amino acid supplementation, and the idea of reducing crude protein content in feed by emphasizing standard amino acid profile requirements. The principle of optimizing protein use is to balance needs with the amino acid content in feed by paying attention to digestibility.