Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODUL IPA BERBASIS ETNOSAINS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Fitriani, Nur Intan; Setiawan, Beni
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 2, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppipa.v2n2.p71-76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan modul IPA berbasis etnosains di SMP Negeri 3 Kota Mojokerto. Jenis penelitian ini menggunkaan metode eksperimen dengan desain penelitian Praeksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian one group pretes posttest yang merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan Research and Development / R&D) level 4. Penelitian ini diujicobakan terbatas kepada 15 siswa kelas VII-H SMP Negeri 3 Kota Mojokerto. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa lembar tes keterampilan berpikir kritis, dan lembar angket respons siswa. Teknik pengumpulan data dengan cara metode tes, dan metode angket. Hasil dari penelitian menggunakan modul IPA berbasis etnosains didapatkan bahwa dengan menggunakan perhitungan N-Gain diperoleh hasil 0,62 yang termasuk kedalam kategori sedang dengan dan hasil angket respons siswa sebesar 95% dengan kategori sangat baik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa modul IPA berbasis etnosains secara efektif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata Kunci: modul IPA berbasis etnosains, keterampilan berpikir kritis.
Implementation of Assertive Acceptance Commitment Therapy (AACT) in Schizophrenia With Violence at RSJD DR. Amino Gondohutomo Central Java Province Yuli Wijayanti, Diyan; Dwidiyanti, Meidiana; Fitriani, Nur Intan; Tyara, Chika Ayu; Hermanto, Ibnu Foyas
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.29667

Abstract

The risk of violent behavior is a problem that most often arises in schizophrenic. The inability to control emotions will lead to aggressive behavior both verbally and non-verbally directed at oneself, others and the surrounding environment. Assertive Acceptance Commitment Therapy (AACT) is one of the interventions that can be given by integrating Assertive Training (AT) and Acceptance and Commitment Therapy (ACT). AACT can provide skills for assertive behavior so that patients will be able to accept the problems experienced with adaptive behavior and have a commitment to maintain that behavior in all conditions. The purpose of this study was to apply and analyze the results of the AACT intervention in schizophrenic patients at risk of violent behavior. The method used in this research is a case study, namely research that aims to investigate an existing event or phenomenon. Data were analyzed by directly interpreting and describe the results of calculating the increase in the GAFR score and then explaining by using textual and discourse analysis. The results of this study showed that there was a significant improvement in the General Adaptive Function Response (GAFR) score after the AACT intervention was given. The average increase in GAFR score was 16,33 (intensive 2). It means that, all patients experience an increase in the ability of Adaptive Function Response. AACT can help schizophrenic patients with violence to have a more assertive behavior, accept the problem, their condition, and commit to maintaining adaptive behavior so that clients can control their anger.
KOMPETENSI ETIKA GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Fitriani, Nur intan; Bahar, Herwina; Nurmalia, Laily
Instruksional Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Instruksional
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.174 KB) | DOI: 10.24853/instruksional.2.1.70-75

Abstract

Guru sebagai pendidik memiliki tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Dalam proses pembelajaran guru harus melaksanakan kode etik dan kompetensi etika yang harus dipertanggung jawabkan karena guru merupakan figure yang akan menjadikan anak bangsa yang mampu menanamkan nilai-nilai etika, moral dan norma. Guru juga harus mampu menjadi suri tauladan serta memposisikan sebagai pejuang nilai, etika dan moral di tengah-tengan masyarakat. Guru juga harus mampu memenuhi kualifikasi akademik dan akademi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dan etika di pandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.Kata kunci : kompetensi, etika, guru,