Kusamadarma, Ida Bagus Agung Dimas
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Daun Wudani (Quisqualis Indica Linn) Terhadap Telur Cacing Paramphistomum Spp. Pada Sapi Bali Secara In Vitro Astuti, Komang Tri; Ardana, Ida Bagus Komang; Anthara, Made Suma; Yustika, I Made Aris; Kusamadarma, Ida Bagus Agung Dimas
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (5) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.016 KB)

Abstract

Paramphistomiasis pada sapi di Indonesia disebabkan oleh cacing Paramphistomum spp. stadium dewasanya berpredileksi pada rumen dan retikulum sedangkan stadium belum dewasa/ muda pada duodenum. Infeksi berat cacing mengakibatkan enteritis, hemoragi, dan ulser. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ovisidal ekstrak daun wudani (Quisqualis Indica Linn) terhadap telur cacing Paramphistomum spp. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan telur cacing Paramphistomum spp. yang kemudian direndam ekstrak daun wudani pada masing-masing cawan petri dengan dosis P1= 0,12 ml/40 ml, P2= 0,24 ml/40 ml dan P3= 0,48 ml/40 ml selama 24 jam. Ekstrak daun wudani dicuci, tambahkan NaCl Fisiologis dan diinkubasi selama 30 hari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan menggunakan uji analisis One Way Anova atau sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke 10 konsentrasi ekstrak daun wudani pada masing-masing kelompok perlakuan memiliki efek ovisidal tetapi tidak berbeda nyata (P>0.05) satu dengan yang lainnya pada hari ke-10. Ovisidal ekstrak daun wudani hari ke-30 menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata (P<0.01) terhadap daya hambat tetas telur cacing Paramphistomum spp. Efek ovisidal ekstrak daun wudani dosis 0,24 ml/40 ml NaCl Fisiologis dan 0,48 ml/40 ml NaCl Fisiologis memiliki daya hambat tetas telur cacing Paramphistomum spp. paling tinggi.