Ida Bagus Komang Ardana
Laboratorium Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Hewan, Univesitas Udayana, Jl. Raya Sesetan, Gg. Markisa No. 6. Denpasar Bali

Published : 68 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

IMMUNOMODULATOR, GROWTH PERFORMANCE AND HEMATOLOGICAL PROFILES OF VIUSID VET SUPPLEMENTATION ON PIGLETS Ardana, Ida Bagus Komang; Soma, I Gede; Subawa, Anak Agung Ngurah; Putra, Dewa Ketut Harya
BALI MEDICAL JOURNAL Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : BALI MEDICAL JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.603 KB)

Abstract

Background: Immunity system plays important roles in maintaining health status in human as well as in animals.This work aims to study the effect of supplementation of food supplement Viusid vet 90 on growth performance, morbidity and mortality rates, hematological profile, and on antibody titer which may indicate its possible role as an immunomodulator. Methods: Sixty (60) piglets were used as the experimental animals divided into 2 groups, namely group without Viusid supplementation as the control group and that with Viusid supplementation starting from 3 days of age until 13 days of age (10 days of treatment). The dose of supplementation in the feed was 5 cc of Viusid given twice a day. At day 7 of age, the piglets were vaccinated intramuscularly with Hog cholera vaccine and it repeated at day 14 of age. The animals were weighed at the beginning of the experiment and again at Day 15 and then at the end the experiment at Day 30. At 20 days of age all animals were bled using vacuum tube containing anticoagulant EDTA. Subsequently the bloods were examined for hematological profiles using Manual ABC VET Automated blood counter. Finally, at 30 days of age they were all bled again for the assessment of their antibody titer against Hog cholera following ELISA method. Results: supplementation of Viusid vet 90 to piglets improves performance by reducing morbidity and mortality rates. As hematological profile and differential leucocyt count did not showed any abnormality then it may concluded that supplementation of Viusid is effective and safe for piglets. Moreover, the percentage Plate Count (PC) value for Hog cholera was seropositive (54.69%) and significantly higher than control (41.32%) and this could indicate that Viusid vet 90 act as a strong immunmodulator.
Tampilan Broiler Betina yang Diinjeksi Kombinasi Tylosin dan Gentamicin KOMALASARI, NUR; SAMPURNA, I PUTU; KOMANG ARDANA, IDA BAGUS
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (4) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.38 KB)

Abstract

Daging broiler dipilih sebagai salah satu alternatif, karena kita tahu bahwa  broiler sangat efisen diproduksi. Kendala yang dihadapi peternak saat ini adalah tingginya harga pakan dan kompleksitas penyakit yang muncul dikalangan peternak. Penggunaan antibiotik di bidang peternakan sudah sangat luas, baik sebagai imbuhan ransum maupun untuk tujuan pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh injeksi kombinasi tylosin dan gentamicin terhadap performan broiler betina. Ternak yang digunakan dalam penelitian broiler strain CP 707 Produksi PT. Charoen Pockphard Jaya Farma sebanyak 24 ekor betina yang dipelihara selama 35 hari. Pada hari kesebelas ayam dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok, yang setiap kelompoknya berjumlah 6 ekor. Ransum yang diberikan pada penelitian ini yaitu ransum starter dan finisher CP 11 produksi PT. Charoen Pockphard Jaya Farma, Surabaya. Penelitian ini menggunakan antibiotik kombinasi tylosin dan gentamicin dengan dosis 0,1 ml, 0,2 ml, dan 0,3 ml. Injeksi kombinasi tylosin dan gentamicin 0,1 ml, 0,2 ml, dan 0,3 ml tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat badan, pertambahan berat badan, dan konversi ransum. Sedangkan lama pemeliharaan (hari) berpengaruh sangat  (P<0,01) terhadap berat badan, pertambahan berat badan, dan konversi ransum.
Pemberian Tepung Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan, Morbiditas, dan Mortalitas Anak Babi Landrace Jantan Lepas Sapih Apsari, Ni Wayan Diah; Ardana, Ida Bagus Komang; Kartini, Ni Luh
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (2) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1443.392 KB)

Abstract

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ternak babi adalah masalah pakan. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak babi lepas sapih, sehingga dapat digunakan sebagai campuran ransum dengan diolah menjadi tepung terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung cacing tanah dalam pakan terhadap pertumbuhan, morbiditas, dan mortalitas anak babi setelah sapih. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 24 ekor anak babi landrace jantan lepas sapih dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu P0 (tanpa pemberian tepung cacing tanah pada pakan), P1, P2, dan P3 dengan pemberian tepung cacing tanah sebanyak 4 g, 8 g, dan 16 g/kg pakan, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor. Pengamatan dan pencatatan terhadap berat badan dilakukan pada sebelum dan setelah perlakuan, sedangkan pengamatan morbiditas dan mortalitas dilakukan selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung cacing tanah dalam pakan dosis 4 g, 8 g, dan 16 g/kg pakan, pada anak babi landrace jantan lepas sapih tampak berpengaruh nyata (P<0,05) dengan kontrol dan mampu meningkatkan persentase laju pertumbuhan relatif, menekan morbiditas dan mortalitas.
Profil Total Eritrosit, Hemoglobin, Packed Cell Volume, Mencit yang Diberikan Jamu Temulawak Simanungkalit, Kiki Lulu Maduma; Ardana, Ida Bagus Komang; Sudira, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (4) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.468 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hematologi (total eritrosit, hemoglobin danpacked cell volume) pada mencit jantan yang diberikan jamu temulawak (Curcuma xanthorrhizaroxb.) selama 14 hari secara oral dengan cara dicekokin dengan sonde. Penelitian ini menggunakanrancangan acak lengkap dengan lima kelompok perlakuan yaitu; P0 (kelompok mencit yang diberikanaquades), P1 (10mg/100grBB jamu temulawak), P2 (20mg/100grBB jamu temulawak), P3(30mg/100grBB jamu temulawak), P4 (40mg/100grBB jamu temulawak) masing-masing kelompokterdiri dari lima ekor mencit. Pengambilan darah pada vena orbitalis dilakukan pada hari ke-15 setelahperlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jamu temulawak dosis 10-30mg/100grBBtidak mempengaruhi total eritrosit, hemoglobin dan PCV (P>0,05) akan tetapi pada dosis40mg/100grBB menurunkan kadar hemoglobin dan total eritrosit secara nyata (P<0,05) tetapi tidakmempengaruhi PCV. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jamutemulawak mampu menjaga nilai total eritrosit, hemoglobin dan packed cell volume tetap padakisaran normal.
Dinamika Leukosit Akibat Xilazin pada Anjing Lokal yang Dianestesi Ketamin secara Subkutan Adiari, Komang Sri; Ardana, Ida Bagus Komang; Pemayun, I Gusti Agung Gede Putra; Anggreni, Luh Dewi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (3) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.127 KB)

Abstract

Dinamika leukosit dapat diketahui dari pemberian xilazin dengan berbagai dosis pada anjing yang dianestesi ketamin secara subkutan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Split In Time dengan empat perlakuan yaitu X2K10 sebagai kontrol (xilazin dosis 2 mg/kg IM, ketamin dosis 10 mg/kg IM), X4K10 (xilazin dosis 4 mg/kg SC, ketamin dosis 10 mg/kg SC), X6K10 (xilazin dosis 6 mg/kg SC, ketamin dosis 10 mg/kg SC), dan X8K10 (xilazin dosis 8 mg/kg SC, ketamin dosis 10 mg/kg SC). Tiap perlakuan menggunakan 6 ekor anjing lokal sehingga jumlah yang digunakan sebanyak 24 ekor. Pengambilan sampel darah dilakukan selama anestesi dengan selang waktu 20 menit sampai menit ke-100 untuk pemeriksaan total leukosit dan diferensial leukosit. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan rata-rata total leukosit dan fluktuasi diferensial leukosit, namun peningkatannya berada pada rentang normal anjing lokal. Disimpulkan bahwa dosis xilazin tidak memberikan efek yang nyata (P>0,05) terhadap total dan diferensial leukosit, namun waktu pemeriksaan sampel darah menunjukkan efek sangat nyata (P0,05) terhadap basofil dan monosit.
Pemberian Acidifier Asam Organik pada Induk Babi Bunting Memperberat Bobot Anak-Anak yang Dilahirkannya Mahendra, I Putu Gede; Ardana, Ida Bagus Komang; Sudira, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (5) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.856 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pegaruh asam organik dan anorganik sebagai acidifier dalam pakan terhadap bobot badan dan jumlah anak saat lahir. Penelitian ini menggunakan 24 ekor induk babi landrace. Bahan pakan yang digunakan adalah pakan pabrikan 18%, dedak 30.4%, jagung giling 40%, konsentrat 157 16%, pignox 0,2%, pignik 0,4%, lakta mineral 2%, susu skim 1%. Pakan perlakuan yang digunakan antara lain pakan tanpa asam organik dan anorganik dan kombinasi asam organik dan anorganik dengan pakan 1 g/kg pakan, 2 g/kg pakan, dan 3 g/kg pakan. Variabel yang diamati adalah berat lahir anak babi dan jumlah anak saat lahir. Data yang diperoleh berupa hasil pengukuran bobot badan anak babi saat lahir, mortalitas anak babi saat lahir, dan konsumsi pakan induk babi fase kebuntingan antara yang diberikan perlakuan asam organik dan anorganik dan yang tidak diberikan perlakuan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian asam organik dan anorganik yang dicampur dalam pakan dengan dosis 3 g/kg pakan dapat meningkatkan berat lahir anak babi. Dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi asam organik dan anorganik dalam pakan berpengaruh nyata terhadap berat lahir anak babi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anak babi saat lahir.
Tebal Struktur Histologis Duodenum Ayam Pedaging yang Diberi Kombinasi Tylosin dan Gentamicin Raditya, I Gede Gilang Ikra; Suastika, Putu; Ardana, Ida Bagus Komang
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (5) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.366 KB)

Abstract

ABSTRAKUsaha ternak broiler, sejak tahun 1998 semakin menonjol perannya dalam mempersempit kesenjangan terhadap meningkatnya kebutuhan akan daging. Daging ayam broiler dipilih sebagai salah satu alternatif, karena kita tahu bahwa ayam broiler sangat efisen diproduksi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal struktur histologis duodenum ayam yang diberi kombinasi tylosin dan gentamicin. Metode yang dipakai pada penelitian ini menggunakan 32 ayam pedaging yang di bagi dalam 4 kelompok yang di mana masing masing kelompok terbagi atas 8 ayam. Hasil penelitian ini sendiri adalah ketebalan struktur histologis duodenum pada kontrol (P0) rata-rata 7,2 ?m, perlakuan P1 rata-rata 7,2 ?m, perlakuan P2 rata-rata adalah 7,6 ?m, dan perlakuan P3 rata-rata adalah 7,9 ?m. P3 lebih tebal dari P2 dan P2 lebih besar dari P1 dan P0. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi tylosin dan gentamicin ini efektif untuk menyeimbangkan flora normal yang ada di dalam duodenum sehingga membuat pertumbuhan ayam menjadi sempurna.
Prevalensi Infeksi Eimeria spp. Pada Ayam Pedaging Yang Diberi Pakan Tanpa Antibiotik Growth Promoters (AGP) Di Kabupaten Tabanan, Bali Aryitahlia, Ninis; Ardana, Ida Bagus Komang; Apsari, Ida Ayu Pasti
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (2) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.105 KB)

Abstract

Koksidiosis merupakan salah satu penyakit terpenting yang menyerang industri perunggasan. Penyakit ini merupakan penyakit intestinal yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Eimeria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi Eimeria spp. pada ayam pedaging berdasarkan umur di atas dua minggu dan dibawah dua minggu yang diberi pakan tanpa AGP di Kabupaten Tabanan, Bali. Sampel feses diambil secara acak menggunakan metode simple random sampling yang diambil dibeberapa peternakan di Kabupaten Tabanan, Bali. Sebanyak 350 sampel feses diperiksa di Laboratorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Sampel feses diperiksa secara kualitatif menggunakan metode natif dan secara kuantitatif menggunakan metode Mc.master. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 350 sampel feses ayam pedaging didapatkan sebanyak 109 sampel (31,1%) positif terinfeksi Eimeria spp.. Prevalensi infeksi Eimeria spp. ayam umur diatas dua minggu (30,6%) sangat nyata lebih tinggi dibandingkan umur dibawah dua minggu (0,6%). Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa umur sangat berbeda nyata (P<0.01) terdapat prevalensi infeksi Eimeria spp.. Intensitas infeksi Eimeria spp. pada penelitian ini ditemukan 1.700-739.700 ookista/gram. Analisis deskriptif kuantitatif infeksi Eimeria spp. dikelompokkan berdasarkan tingkat intensitas infeksi. Infeksi ringan (kurang dari 20.000 ookista/gram) sebesar 56,9%, infeksi sedang (lebih dari 20.000 sampai 60.000 ookista/gram) sebesar 23,9%, dan infeksi berat (lebih dari 60.000 ookista/gram) sebesar 19,2%.
Laporan Kasus: Ehrlichiosis Pada Anjing Kintamani Bali Erawan, I Gusti Made Krisna; Sumardika, I Wayan; Pemayun, I Gusti Agung Gde Putra; Ardana, Ida Bagus Komang
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (1) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.08 KB)

Abstract

Ehrlichiosis merupakan penyakit penting pada anjing yang disebabkan oleh bakteri intraselular gram negatif dari genus Ehrlichia yang termasuk dalam famili Anaplasmataceae. Seekor anjing kintamani bali diperiksa di Rumah Sakit Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan; lemas, mimisan, nafsu makan dan minum menurun. Hasil pemeriksaan fisik; dari lubang hidung keluar darah encer dan membran mukosa mulut pucat. Pada kulit ditemukan infestasi capak Rhipicephalus. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan terjadi anemia mikrositik normokromik, trombositopenia, leukositosis, dan limfositosis. Pemeriksaan darah dengan test kit menunjukkan positif E. canis. Sehingga anjing kasus didiagnosis menderita ehrichiosis. Pengobatan dengan menggunakan doksisiklin memberikan hasil yang memuaskan.
Nilai Hematokrit, Kadar Hemoglobin, dan Total Eritrosit Ayam Pedaging yang Diinjeksi Kombinasi Tylosin dengan Gentamicin PUTRIANI, SARI; SOMA, I GEDE; ARDANA, IDA BAGUS KOMANG
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (4) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.838 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan sampel darah dengan antikoagulan Ethylene Diamine Tetra Acetat (EDTA) yang diambil dari 24 ekor ayam pedaging dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan pada hari ke 14 dan hari ke 24. Parameter yang diamati adalah nilai hematokrit, kadar hemoglobin, dan total eritrosit. Cara pengambilan sampel adalah dengan mengambil darah pada vena axilla ayam pedaging yang dimasukkan dalam tabung Ethylene Diamine Tetra Acetat (EDTA) kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap nilai hematokrit, kadar hemoglobin, dan total eritrosit. Hasil pemeriksaan nilai hematokrit, kadar hemoglobin, dan total eritrosit dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Data dianalisis dengan Uji Sidik Ragam dilanjutkan dengan Uji Rentangan Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi kombinasi tylosin dengan gentamicin pada ayam pedaging tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai hematokrit, kadar hemoglobin, dan total eritrosit ayam pedaging.
Co-Authors . Suriansyah Achoiro Wati Rasid Adiari, Komang Sri Akbar, Saiful Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Oka Darmayudha Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Ngurah Subawa Anak Agung Sagung Kendran Andi Azhary Azmy, Andi Azhary Anjuman Zukhri Apsari, Ni Wayan Diah Aryitahlia, Ninis Astawa, I Ketut Astuti, Komang Regi Kusuma Astuti, Komang Tri Cahyanti, Putu Yunika Damara, Doni Djara, Devita Vanessa Sukmawati Domingas Pereira Dr. Iyus Akhmad Haris,M.Pd . DWI SURYANTO Gede Ari Krisna Gunawan, I Wayan Nico Fajar Gusti Ayu Yuniati Kencana Handayani, Ida Ayu Lidya HILDA PRASETYO I Dewa Ketut Harya Putra I Gede Gilang Ikra Raditya I Gede Made Sunu Satwika Nur Agung I Gede Soma I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Sudisma I Ketut Berata I Ketut Suada I Made Bakta I Made Damriyasa I Made Kerta Pratama I Made Merdana I Made Sukada I Nyoman Suartha I Nyoman Sulabda I Putu Cahyadi Putra, I Putu Cahyadi I Putu Sampurna I Wayan Sudira Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Dimas Kusumadarma Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Oka Winaya Ita Octarina Purba Iwan Harjono Utama Jamhari Jamhari Jayanata, I Made Jayantara, I Kadek Eka K. K. Agustina Kadek Karang Agustina Ketut Budiasa Ketut Tono Pasek Gelgel Kiki Lulu Maduma Simanungkalit Kusamadarma, Ida Bagus Agung Dimas Lubis, Barata Sultan Luh Dewi Anggreni Luh Made Sudimartini LULUK WULANDARI MADE KOTA BUDIASA Made Suma Anthara Made Suma Anthara Mahendra, I Putu Gede Marshanindya, Andra Meidianthi, Kadek Putri Muhammad Ainun Najib, Muhammad Ainun Ni Ketut Suwiti Ni Luh Eka Setiasih Ni Luh Kartini Ni Made Dwi Adnyana Pertiwi NUR KOMALASARI Pio, Paulus Oktavianus Pradnyani, Gusti Ayu Putu Indira PRATIWI DEVI GM Pratiwi, Ni Made Diah Kusuma Putu Diah Puspa Adhi Putu Suastika Qutrotu'ain, Salsabila Robby Deddy Septianto Roby Rohmandhani Rosni Lumban Gaol S Siswanto Santoso, Sri Wahyuningsih Heri SARI PUTRIANI Septiyan, Fayyadh Syafiq Sidabutar, Febyana Sri Kayati Widyastuti Sri Rezeki Tampubolon Suharsono, Hamong Sunusi, Sulham Tyas Pandieka Yoga Wibawa, I Gede Pratama Candra WIDHI YANUNGRAH Widihantoro Gunawan Putra Yoga Pratama Nuradi Yustika, I Made Aris