This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
Mallo, Nola T.S.
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan antara Jenis Kelamin dan Kejadian Kematian Mendadak di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Pangemanan, Gerrit J.; Tomuka, Djemi; Mallo, Nola T.S.
e-CliniC Vol 5, No 2 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i2.18458

Abstract

Abstract: Sudden death could occur in anyone regardless of gender either male or female. This study was aimed to determine the relationship between gender and the incidence of sudden death at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was a descriptive analytical study with across sectional design using total sampling method. The results showed 345 cases of sudden deaths consisted of 209 males and 136 females. The age ranges were 0-1 years (7 cases), 1-18 years (7 cases), 18-40 years (38 cases), 40-60 years (138 cases), and >60 years (155 cases). Coronary heart disease was the leading cause of sudden deaths (40 cases). Data analyzed by using Chi-square test showed a P value of 0.838. Conclusion: There was no relationship between gender and the incidence of sudden death. Sudden deaths were most common among males, age >60 years, with coronary heart disease as the most common cause of sudden death.Keywords: gender, sudden death Abstrak: Kematian mendadak dapat terjadi pada siapa saja, tidak memandang jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan kejadian kematian mendadak di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang menggunakan metode total sampling. Hasil penelitian mendapatkan 345 kasus kematian mendadak terdiri dari 209 laki-laki dan 136 perempuan. Rentang usia 0-1 tahun berjumlah 7 kasus, usia 1-18 tahun berjumlah 7 kasus, usia 18-40 tahun berjumlah 38 kasus, usia 40-60 tahun berjumlah 138 kasus, dan usia >60 tahun berjumlah 155 kasus. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian mendadak terbanyak dengan jumlah 40 kasus. Analisis data menggunakan uji chi-kuadrat mendapatkan P=0,838. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian kematian mendadak. Sebagian besar kematian mendadak ditemukan pada laki-laki, kelompok usia >60 tahun, dengan penyebab penyakit jantung koroner.Kata kunci: jenis kelamin, kematian mendadak
Gambaran cedera kepala yang menyebabkan kematian di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUP Prof Dr. Awaloei, Astrid C.; Mallo, Nola T.S.; Tomuka, Djemi
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14369

Abstract

Abstract: Traumatology is a study about wound or trauma and also its relation with violence. One of the many causes of death is head trauma that can cause trauma of either outer layer or inner layer of the head. In USA, there are around 1.7 million people that head injuries every year. More than 52,000 people were reported dead, 275,000 people were hospitalized, and almost 80% were treated and referred to emergency departments. Based on gender, males were more often had head injury than females. This study was aimed to obtain the profile of head injury that caused death at the Department of Forensic and Medicolegal Prof Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from June 2015 to July 2016. Samples were obtained by using total sampling method. The results showed that there were 4 cases in 2015 and 5 cases in 2016. The description of head injuries were skull base fracture, diffuse brain injury, intracerebral hematoma, and subdural hematoma. Males had a higher prevalence than females, most were aged 20-40 years.Keywords: head injury, death Abstrak: Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan kekerasaan. Salah satu dari banyak penyebab kematian ialah cedera kepala, yang dapat menyebabkan trauma pada kepala baik lapisan luar maupun dalam. Diperkirakan 1,7 juta orang di Amerika Serikat mengalami cedera kepala setiap tahunnya. Lebih dari 52.000 orang meninggal dunia, 275.000 dirawat di rumah sakit, dan hampir 80% dirawat dan dirujuk ke instalasi gawat darurat. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami cedera kepala dibandingkan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran cedera kepala yang menyebabkan kematian di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUP Prof Dr. R. D. Kandou periode Juni 2015 - Juli 2016. Pada penelitian ini sampel diperoleh dengan metode total sampling. Hasil penelitian mendapatkan tercatat 4 kasus pada tahun 2015 dan 5 kasus pada tahun 2016. Gambaran cedera kepala yang menyebabkan kematian yaitu fraktur basis krani, cedera otak difus, hematoma intraserebral, dan hematoma subdural. Laki-laki memiliki prevalensi yang paling banyak terhadap kejadian kematian akibat cedera kepala dengan usia terbanyak 20-40 tahun. Kata kunci: cedera kepala, kematian
Efektivitas Ekshumasi dalam Pengungkapan Kasus di Bagian Ilmu Forensik dan Medikolegal FK Unsrat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Tahun 2015-2016 Lolong, Gracia; Mallo, Nola T.S.; Mallo, Johannis F.
e-CliniC Vol 5, No 1 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i1.15814

Abstract

Abstract: Exhumations should be conducted when a death is suspected unnatural. Recently, exhumations are particularly conducted in foreign countries when they have problems related to health insurance, meanwhile, in Indonesia, exhumation cases are more often asked by the families through the police due to unnatural deaths. Through exhumation, many criminal cases have been revealed. This study was aimed to obtain the effectiveness of exhumations at the Forensic and Medicolegal Department Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from 2015 through 2016. The results showed that there were 9 exhumations recorded at the Forensic and Medicolegal Department Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado during that period. The causes of deaths could be found out after exhumations. Conclusion: Exhumation could reveal effectively the causes of deaths in 2015-2016 at the Forensic and Medicolegal Department Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado.Keywords: exhumation, florensic cases Abstrak: Kasus ekshumasi atau penggalian mayat perlu dilakukan ketika dicurigai kematian seseorang dianggap tidak wajar. Ekshumasi sekarang ini khususnya di luar negeri sering diminta ketika timbul masalah pada asuransi kesehatan daripada oleh keluarga. Di Indonesia, kasus ekshumasi lebih sering diminta oleh keluarga melalui kepolisian akibat penyebab kematian yang tidak wajar. Melalui ekshumasi telah banyak kasus kejahatan yang berhasil diungkapkan kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekshumasi dalam pengungkapan kasus di Bagian Forensik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2015-2016. Hasil penelitian mendapatkan 9 kasus ekshumasi di Bagian Forensik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama tahun 2015-2016. Penyebab kematian pada semua kasus ekshumasi dapat ditemukan. Simpulan: Ekshumasi efektif dalam mengungkapkan penyebab kematian pada semua kasus di Bagian Forensik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama tahun 2015-2016.Kata kunci: ekshumasi, kasus forensik