This Author published in this journals
All Journal e-GIGI
Khoman, Johanna
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Intensitas Nyeri Saat Tindakan Skeling Ultrasonik Berdasarkan Kriteria OHI-S di RSGM Universitas Sam Ratulangi Karamoy, Deborah; Pangemanan, Damajanty H. C.; Mintjelungan, Christy N.; Khoman, Johanna
e-GiGi Vol 7, No 2 (2019): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.7.2.2019.23881

Abstract

Abstract: Pain is defined as an unpleasant sensory and emotional experience related to actual or the potential to cause tissue damage. Ultrasonic scaling is easier and more preferred to remove calculus on the tooth surface compared to manual scaling. The Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) is an index for assessing dental and oral hygiene status. This study was aimed to obtain the differences in pain intensity during ultrasonic scaling treatment among patients with varied OHI-S at RSGM Unsrat. This study is an analytical study using a cross sectional analysis. There were 36 patients involved in this study, obtained by using total sampling method. The results showed that the means of pain intensity during ultrasonic scaling in patients with good OHI-S was 6.50%; in patients with moderate OHI-S was 18.50%; and in patients with poor OHI-S was 28.79%. The Kruskal Wallis test showed a p-value of 0,000 for the differences in pain intensity during ultrasonic scaling. It is concluded that there were significant differences in the pain intensity during ultrasonic scaling based on the OHI-S criteria.Keywords: pain, ultrasonic scaling, Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S).Abstrak: Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau berpotensi untuk mengakibatkan kerusakan jaringan. Skeling ultrasonik merupakan skeling yang lebih mudah dan lebih banyak dilakukan untuk menghilangkan kalkulus pada permukaan gigi dibanding dengan skeling manual. Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) merupakan indeks untuk menilai status kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri saat tindakan skeling ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S di RSGM Unsrat. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh secara total sampling yang berjumlah 36 orang. Hasil pemeriksaan menunjukkan nilai rerata intensitas nyeri saat skeling ultrasonik dengan OHI-S baik sebesar 6,50%; dengan OHI-S sedang sebesar 18,50%; dan dengan OHI-S buruk sebesar 28,79%. Hasil uji Kruskal Wallis terhadap perbedaan nilai rerata intensitas myeri mendapatkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan bermakna dalam intensitas nyeri saat tindakan skeling ultrasonik berdasarkan kriteria OHI-S.Kata kunci: nyeri, skeling ultrasonik, Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)
Hubungan Teknik Menyikat Gigi dengan Keparahan Resesi Gingiva pada Masyarakat Pesisir Pantai di Kawasan Megamas Kota Manado Rizkika, Lilies; Mintjelungan, Christy N.; Zuliari, Kustina; Khoman, Johanna
e-GiGi Vol 7, No 2 (2019): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.7.2.2019.23929

Abstract

Abstract: Gingival recession is the displacement of marginal gingiva to the apical direction of the cementoenamel junction due to the loss of alveolar bone attachment tissue resulting in exposure of the root surface of the tooth. Wrong technique of tooth brushing is one of the causes of gingival recession. This study was aimed to determine the correlation between tooth brushing techniques and gingival recession among the coastal coast community at the Megamas area of Manado. This was an analytical study with a cross sectional design. Sampleswere obtained by using total sampling method. Tooth brushing techniques were observed by looking at the way the respondents brushed their teeth. We provided check lists in accordance with the techniques they used. Data of gingival recession were obtained by examination of the oral cavity and then we calculated the severity of gingival recession. There were 43 respondents involved in this study. The result of the Kolmogorov-Smirnov obtained a p-value of 0.000. In conclusion, Yjere was a relationship between tooth brushing technique and the severity of gingival recession.Keywords: gingival recession, tooth brushing technique Abstrak: Resesi gingiva adalah perubahan posisi tepi gingiva ke arah apikal dari cemento enamel junction karena hilangnya jaringan perlekatan tulang alveolar sehingga mengakibatkan terbukanya permukaan akar gigi. Kesalahan teknik menyikat gigi merupakan salah satu penyebab resesi gingiva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teknik menyikat gigi dengan keparahan resesi gingiva pada masyarakat pesisir pantai di Kawasan Megamas Kota Manado. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat gerakan menyikat gigi yang digunakan. Hasil pengamatan dimasukkan ke dalam check list sesuai dengan teknik yang digunakan. Resesi gingiva yang diperoleh melalui pemeriksaan langsung diklasifikasikan menurut tingkat keparahan resesi gingiva. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 43 orang. Hasil analisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov mendapatkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan teknik menyikat gigi dengan keparahan resesi gingiva.Kata kunci: resesi gingiva, teknik menyikat gigi
Efektivitas Tindakan Skeling terhadap Perawatan Gingivitis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi Manado Korompot, Febri; Siagian, Krista V.; Pangemanan, Damajanty H. C.; Khoman, Johanna
e-GiGi Vol 7, No 2 (2019): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.7.2.2019.23928

Abstract

Abstract: The most common periodontal disease is gingivitis which is caused by biofilm accumulation on plaque around the gingival margin and inflammatory response to bacteria. Scaling is used to eliminate bacterial and calculus deposits that cause gingivitis. This study was aimed to determine the effectiveness of scaling in gingivitis treatment. This was a pre-experimental study with one group pre and post test design. Samples were obtained by using total sampling technique. There were 30 patients aged 17-45 years that had scaling performed on them at RSGM in 2019. Gingivitis was observed before and after scaling using the modified gingival index (MGI). The results showed that before scaling, there were mild gingivitis 23.30%, moderate gingivitis 70%, and severe gingivitis 6.70%. Two days after scaling, mild gingivitis and moderate gingivitis were observed 50% each. The paired sample t-test showed a p-value of 0.000. In conclusion, scaling is effective in gingivitis treatment based on the assessment using the modified gingival index.Keywords: gingivitis, scaling, modified gingival index Abstrak: Penyakit periodontal yang paling sering dijumpai yakni gingivitis (peradangan gingiva). Gingivitis disebabkan oleh akumulasi biofilm pada plak di sekitar margin gingiva dan respon peradangan terhadap bakteri. Tindakan untuk menghilangkan deposit bakteri dan kalkulus yang menyebabkan gingivitis salah satunya ialah tindakan skeling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas tindakan skeling terhadap perawatan gingivitis. Jenis penelitian ialah pra eksperimental dengan one grup pre and post test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling terhadap pasien yang berusia 17-45 tahun yang dilakukan tindakan skeling di RSGM pada tahun 2019 berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan dengan melihat gingivitis sebelum skeling dan setelah skeling melalui pengukuran keparahan gingiva menggunakan modified gingival index (MGI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum skeling gingivitis ringan 23,30%, gingivitis sedang 70%, gingivitis berat 6,70%. Dua hari pasca skeling didapatkan gingivitis ringan dan gingivitis sedang sama besar yaitu masing-masing 50%. Hasil uji t berpasangan menunjukkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ialah tindakan skeling efektif terhadap perawatan gingivitis berdasarkan penilaian modified gingival index.Kata kunci: gingivitis, skeling, modified gingival index