Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Baut Mutu Tinggi Grade 8.8 M22 Untuk Sambungan Rangka Baja Jembatan Pamungkas, Pulung Priyo; Tumingan, Tumingan; Wahyudianto, Arif
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v12i3.8445

Abstract

Sambungan rangka baja pada jembatan banyak menggunakan baut mutu tinggi. Penggunaan sambungan dengan paku keling atau las pada rangka baja sudah tdak banyak lagi digunakan pada proyek proyek konstruksi di dalam negeri. Pada akhir tahun ke belakang, terdapat kegagalan konstruksi pada jembatan di dalam negeri. Salah satu penyebab dari faktor kegagalan konstruksi  dikarenakan penggunaan baut baja yang tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia. Sehingga setiap penggunaan baut pada sambungan baja, sebaiknya di lakukan pengujian proofload dan tarik putus terlebih dahulu. Penggunaan baut mutu tinggi Grade 8.8 banyak dijumpai pada sambungan jembatan di Indonesia. Sehingga dengan pungujian proofload dan tarik putus, didapatkan pola keruntuhan atau putus baut  sebagai sambungan rangka baja, terutama pada pemasangan baut baru jembatan di Indonesia.
Pengaruh Pengencangan Baut Grade 8.8 M22 Secara Berulang Terhadap Kekuatan Struktur Jembatan Pamungkas, Pulung Priyo; Tumingan, Tumingan; Wahyudianto, Arif
Teknika Vol. 20 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v20i1.10722

Abstract

Kelonggaran baut pada sambungan rangka baja jembatan sering dijumpai pada saat melakukan pemeriksaan jembatan secara rutin. Berkurangnya kekuatan sambungan rangka baja jembatan disebabkan karena baut mengalami kelonggoran, hali ini terjadi karena beban dinamis semasa layan jembatan itu sendiri dan juga bisa karena kesalahan pemasangan pada saat melakukan pengencangan torsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapan baut sambungan jembatan apakah masih layak digunakan atau harus dilakukan pergantian baut dengan melihat sisa ulir yang ada di sambungan rangka baja jembatan. Pengencangan baut dengan menggunakan kunci torsi memudahkan untuk melakukan pengecekan secara teliti terhadap nilai masing masing baut . Pengujian torsi secara berulang dan dilanjutkan dengan pengujian kuat tarik baut yang diharapkan dapat mengetahui nilai proofload dan tarik putus pada masing masing baut. Menurut SNI 8458:2017 bahwa  baut Grade 8.8  dengan dimensi M22 mempunyai nilai tegangan proofload 182  kN dan tegangan tarik putus lebih dari 830 Mpa . Sehingga setelah dilakukan pengencangan torsi secara berulang didapatkan nilai tegangan proofload sebesar 160 kN dan tegangan tarik putus diatas 830 MPa