Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER Tumingan, Tumingan; Yanitasari, Yessy; Dedih, Dedih
SISFO Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Department of Information Systems, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dari tenaga ahli. Sistem pakar untuk menentukan jenis penyakit hernia membutuhkan faktor dan gejala yang berperan penting dalam menentukan jenis penyakit hernia. Penyakit hernia dapat menyerang pada siapapun, anak, remaja, tua ataupun laki-laki dan perempuan. Faktor dan gejala dari setiap penyakit hernia dihitung dengan metode Dempster-Shafer yang diterapkan untuk melakukan perhitungan setiap rule based dengan menggunakan mesin inferensi Dempster-Shafer yang mengkombinasikan nilai evidence pada jenis gejala hasil dari keyakinan pakar dan hasil diagnosis penyakit hernia dari gejala-gejalanya memiliki nilai presentase evidence kepercayaan dengan hasil diagnosa yang memiliki tingkat kepercayaan atau kepastian YA (bernilai 1) yaitu paling tinggi 90% dan paling rendah 50% terhadap masing-masing penyakit hernia. Sistem pakar yang dibangun memiliki keluaran sistem berupa solusi dalam aktivitasnya ataupun tindak medis dan penanganannya. Sistem pakar yang dibangun berbasis web menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) Waterfall.
Pengujian Mutu Baja Pada Rangka Baja Yang Sobek Akibat Tertabrak Pada Jembatan Santan, Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara Wicaksana, Petrus Satria Aji; Tumingan, Tumingan; Ekamitra, Tommy
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v12i2.8342

Abstract

Jembatan Santan Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur merupakan jembatan yang berada dalam jalur jalan poros yang menghubungkan kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang. Jembatan tersebut merupakan jalur utama yang sering dilintasi kendaraan bermuatan berat. Posisi jembatan yang berada setelah melewati tikungan sering kali mengakibatkan tertabraknya rangka jembatan yang mengakibatkan sobekan pada rangka tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pengujian mutu baja pada rangka baja yang mengalami sobekan agar dapat mengetahui mutu baja yang tersisa. Dengan menggunakan alat Leeb Hardness Tester untuk mengetahui nilai kekerasan setelah itu dikonversikan. Setelah itu membandingkan mutu baja yang tidak mengalami sobekan. Dan hasilnya akan menjadi kesimpulan terjadinya penurunan mutu baja atau tidak.
Evaluasi Dampak Korosi Baja Terhadap Kapasitas Struktur Jembatan Sungai Dama Istiyanto, Hendra; Tumingan, Tumingan; Suryono, Joko
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v12i3.8444

Abstract

Pada dasarnya, penyebab utama kerusakan pada struktur jembatan baja adalah korosi sehingga menghasilkan penurunan kapasitas struktur dan kinerja jembatan baja (Kayserdan Nowak, 1989). Korosi adalah proses kerusakan pada sifat material akibat terjadinya reaksi elekrokimia karena interaksi material dengan lingkungan. Jembatan dapat mengalami kegagalan struktur karena berbagai macam faktor eksternal. Jembatan Dua Sungai Dama terletak di Kota Samarinda merupakan salah satu jembatan yang akan mendekati umur masa layan jembatan. Jembatan ini dibangun pada tahun 1987, telah mengalami tahapan kelelahan/fatigue semenjak difungsikan. Evaluasi pada Jembatan ini berdasarkan nilai Rasio < 1. Pada bagian gelagar melintang jembatan mengalami tingkat korosi yang tinggi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap keamanan struktur jembatan sungai dama.
Karakteristik Baut Mutu Tinggi Grade 8.8 M22 Untuk Sambungan Rangka Baja Jembatan Pamungkas, Pulung Priyo; Tumingan, Tumingan; Wahyudianto, Arif
Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/teknikd.v12i3.8445

Abstract

Sambungan rangka baja pada jembatan banyak menggunakan baut mutu tinggi. Penggunaan sambungan dengan paku keling atau las pada rangka baja sudah tdak banyak lagi digunakan pada proyek proyek konstruksi di dalam negeri. Pada akhir tahun ke belakang, terdapat kegagalan konstruksi pada jembatan di dalam negeri. Salah satu penyebab dari faktor kegagalan konstruksi  dikarenakan penggunaan baut baja yang tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia. Sehingga setiap penggunaan baut pada sambungan baja, sebaiknya di lakukan pengujian proofload dan tarik putus terlebih dahulu. Penggunaan baut mutu tinggi Grade 8.8 banyak dijumpai pada sambungan jembatan di Indonesia. Sehingga dengan pungujian proofload dan tarik putus, didapatkan pola keruntuhan atau putus baut  sebagai sambungan rangka baja, terutama pada pemasangan baut baru jembatan di Indonesia.
Analisis Tipe Penggunaan Expansion Joint Pada Jembatan Mahulu Kota Samarinda Musfain, Musfain; Tumingan, Tumingan; Sahrullah, Sahrullah
Teknika Vol. 20 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/zjbk8k46

Abstract

Jembatan Mahulu merupakan Jembatan Sungai di Samarinda yang berperan penting dalam mobilisasi barang dan orang. Jembatan ini mengalami masalah terutama pada Expansion Joint yang retak dan lepasnya sealent diantara joint.  Dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap kemampuan pergerakan Expansion Joint yang akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbaikan dan penanganan dan juga tipe expansion joint yang sesuai dan dapat digunakan berdasarkan kerusakan yang ada, sehingga Jembatan Mahulu dapat berfungsi dengan baik. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data primer dan sekunder untuk mendapatkan analisa kondisi Expansion Joint sesuai dengan kondisi actual dilapangan. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa kerusakan pada Expansion Joint disebabkan karena usia yang sudah cukup tua dan juga karena beban kendaraan yang melintasi Jembatan Mahulu sangat berat. Dari total 14 Expansion Joint yang diuji terdapat 2 Expansion Joint harus diganti dengan menggunakan Modular Joint karena nilai celah mencapai 160,25 mm dan sisanya hanya penggantian dengan Asphaltic Plug dengan nilai celah antara 9 mm sampai 13 mm
Evaluasi Struktur Bangunan Atas Jembatan Sambaliung Provinsi Kalimantan Timur Purwatmoko, Hariadi; Tumingan, Tumingan; Suryono, Suryono
Teknika Vol. 20 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/g6dpef06

Abstract

Jembatan sambaliung direncanakan pada tahun 1984 dan mulai digunakan sebagai infrastruktur pada tahun 1986, maka dengan memperhatikan umur jembatan (37 tahun s/d tahun 2023), kondisi lalu lintas saat ini (2.000 smp/jam, hasil survey lalu lintas DPUPR & Pera Provinsi Kalimantan Timur tahun 2022), dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini dapat disimpulkan bahwa jembatan sudah mengalami kelebihan kapasitas layak. Hal ini dapat terlihat dari hasil pengamatan visual di lapangan dimana terdapat perubahan pada elemen jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting struktur rangka     Jembatan Sambaliung, melakukan analisis (pemodelan) terhadap struktur rangka jembatan sesuai peraturan pembebanan yang berlaku saat ini, kemudian menentukan metode perkuatan jembatan dengan mempertimbangkan kondisi struktur setelah dianalisis. Hasil dari penelitian diketahui bahwa dengan memasukkan beban berdasarkan peraturan lama tahun 1980, rasio tegangan jembatan ialah 0,98 dengan lendutan sebesar 43,80 mm dan beban 10 ton. Berdasarkan peraturan baru tahun 2016, rasio tegangan didapat adalah 1,50 dengan nilai lendutan maksimum 63,77mm dan beban maksimum 50 ton. Setelah diberi perkuatan dengan metode memperbesar penampang, rasio tegangan menjadi 0,94 dan lendutan menjadi 44,82 mm dengan beban 50 ton.
Pengaruh Pengencangan Baut Grade 8.8 M22 Secara Berulang Terhadap Kekuatan Struktur Jembatan Pamungkas, Pulung Priyo; Tumingan, Tumingan; Wahyudianto, Arif
Teknika Vol. 20 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v20i1.10722

Abstract

Kelonggaran baut pada sambungan rangka baja jembatan sering dijumpai pada saat melakukan pemeriksaan jembatan secara rutin. Berkurangnya kekuatan sambungan rangka baja jembatan disebabkan karena baut mengalami kelonggoran, hali ini terjadi karena beban dinamis semasa layan jembatan itu sendiri dan juga bisa karena kesalahan pemasangan pada saat melakukan pengencangan torsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapan baut sambungan jembatan apakah masih layak digunakan atau harus dilakukan pergantian baut dengan melihat sisa ulir yang ada di sambungan rangka baja jembatan. Pengencangan baut dengan menggunakan kunci torsi memudahkan untuk melakukan pengecekan secara teliti terhadap nilai masing masing baut . Pengujian torsi secara berulang dan dilanjutkan dengan pengujian kuat tarik baut yang diharapkan dapat mengetahui nilai proofload dan tarik putus pada masing masing baut. Menurut SNI 8458:2017 bahwa  baut Grade 8.8  dengan dimensi M22 mempunyai nilai tegangan proofload 182  kN dan tegangan tarik putus lebih dari 830 Mpa . Sehingga setelah dilakukan pengencangan torsi secara berulang didapatkan nilai tegangan proofload sebesar 160 kN dan tegangan tarik putus diatas 830 MPa