This Author published in this journals
All Journal JURNAL SIPIL STATIK
Lagonda, Louis Christian
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN HUBUNGAN BATASAN KRITERIA MARSHALL QUOTIENT DENGAN RATIO PARTIKEL LOLOS SARINGAN NO.#200 – BITUMEN EFEKTIF PADA CAMPURAN JENIS LASTON Lagonda, Louis Christian; Kaseke, Oscar H.; Pandey, Sisca V.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 1 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marshall Quotient (MQ) merupakan hasil bagi antara Stabilitas dan Flow yang diperoleh dari uji tekan dengan metode Marshall sedangkan besaran Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200-Bitumen Efektif diperoleh dan dihitung dari komposisi campuran. Spesifikasi Teknik Bina Marga tahun 2010 Revisi 2 untuk campuran Lapis Aspal Beton (LASTON) semula ada batasan MQ namun pada revisi 3 MQ telah ditiadakan dan diganti dengan Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200-Bitumen Efektif dengan batasan 1,0 sampai dengan 1,4. Dalam penelitian ini akan dikaji hubungan dan pengaruh Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200-Bitumen Efektif terhadap MQ pada campuran LASTON. Penelitian ini menggunakan material batu pecah dari lokasi sumber Kakaskasen dan Aspal penetrasi 60/70 ex Pertamina yang tersedia di Laboratorium Teknik Perkerasan Jalan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Bahan Filler tambahan menggunakan Portland Cement (PC). Proses penelitian ini dimulai dengan pemeriksaan persyaratan material dan perancangan komposisi agregat sesuai persyaratan gradasi LASTON, dibuat benda uji untuk pengujian Marshall dan hasil uji dianalisis, sehingga diperoleh kadar Aspal terbaik. Selanjutnya, dirancang komposisi dengan kadar Aspal tetap tapi kandungan Filler berubah – ubah sehingga Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif bervariasi menjadi 0.63, 0.95, 1.2, 1.45, dan 1,75.Dari pemeriksaan di laboratorium diperoleh untuk Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif 0.63 nilai MQ adalah 395 kg/mm, pada nilai Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif 0.95 MQ adalah 417 kg/mm, pada nilai Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif 1.2 MQ adalah  439 kg/mm, pada nilai Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif 1.45 MQ adalah 463 kg/mm, dan pada nilai Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif 1.75 MQ adalah 489 kg/mm. Dengan kata lain hubungan antara MQ dengan Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif adalah sebagai berikut, jika Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif relatif kecil  menghasilkan nilai MQ yang rendah, sebaliknya Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif lebih besar, menghasilkan nilai MQ yang tinggi. Dengan menggunakan batasan Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif antara 1.0 sampai dengan 1.4 nilai MQ yang diperoleh adalah 420 kg/mm sampai dengan 460 kg/mm. Batasan MQ yang sebelumnya hanya memberikan batas minimum 250 kg/mm.Sebaiknya menggunakan nilai Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif yang tinggi karena akan menghasilkan MQ yang besar, namun kandungan kadar Aspal (Bitumen) harus diperhatikan karena kandungan bitumen  akan berpengaruh pada nilai Void In Mix (VIM).   Kata Kunci : Lapis Aspal Beton-Lapis Aus, Ratio Partikel Lolos Saringan No.#200 - Bitumen Efektif, Marshall Quotient
PENATAAN KAWASAN ZERO POINT KOTA MANADO BERBASIS TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) Lagonda, Louis Christian; Lefrandt, Lucia I. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transporatasi di kota Manado berkembang seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, meningkatnya kesempatan kerja, dan naiknya pendapatan masyarakat. Permasalahan yang tengah dihadapi kota Manado salah satunya adalah kemacetan lalu lintas. Kemacetan muncul dipengaruhi oleh gaya hidup warga kota itu sendiri. Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini perencanaan kota, khususnya kawasan Zero Point sangat pesat, seiring dengan berdirinya beberapa pusat perkantoran, perbankan dan perhotelan. Selain itu terdapat juga pusat perdagangan tertua dimanado yaitu pasar 45. Konsep Transit Oriented Development (TOD) merupakan suatu pendekatan rekayasa ruang yang terfokus pengembangannya di sekitar titik transit. Ruang yang dikembangkan nantinya memiliki ciri yakni densitas yang tinggi, diversitas yang beragam serta desain kawasan yang ramah terhadap pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan 3 metode analisis, yakni : spatial query untuk mengukur tingkat kesesuaian kawasan Zero Point terhadap kriteria TOD, analisis Delphi untuk mengetahui karakteristik kawasan zero point Manado berdasarkan kriteria-kriteria TOD, dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengukur tingkat kesesuaian kawasan Zero Point terhadap kriteria TOD serta mengetahui prioritas dari variabel TOD terhadap eksisting kawasan TOD.Setelah dilakukan Analisis dengan 3 Metode diatas, dapat diketahui hasil analisis AHP ke 3 indikator peneleitian, yaitu Kepadatan Penggunaan Lahan (Density), Penggunaan Lahan Campuran (Diversity) dan Ramah Terhadap Pejalan Kaki (Design). Indikator design (Ramah Terhadap Pejalan Kaki) mendapatkan nilai prioritas pertama. Artinya, Indikator design merupakan salah satu indikator yang paling penting dalam penataan kawasan berbasis TOD di kawasan Zero Point. Untuk hasil dari analisis variabel Design terdapat 4 variabel yang di proses yaitu : prioritas pertama adalah variabel Stasiun Transit dengan persentase kepentingan 50,2%, kedua yaitu variabel fasilitas disable dengan persentase kepentingan 22,5%, ketiga yaitu variabel peneduh dan tempat beteduh dengan persentase kepentingan 19,4%, dan yang terakhir yaitu variabel  ketersediaan jalur sepeda dengan persentase kepentingan 7,9%. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa pembangunan Stasiun Transit menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan untuk memenuhi kriteria sebagai kawasan berbasis TOD khususnya kawasan Zero Point Manado.  Kata kunci : Transit Oriented Deveopment, Zero Point Manado