Lakat, Ricky M. S.
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP SISTEM TRANSPORTASI PUSAT KOTA (STUDI KASUS: KECAMATAN RATAHAN) Adam, Revor Daniel; Timboeleng, James A.; Lakat, Ricky M. S.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Transportasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Sistem transportasi yang terencana dengan baik akan memberikan stimulus bagi sektor-sektor lain yang ada pada suatu daerah atau kota. Hal ini menimbulkan daya tarik untuk melakukan penelitian tentang sistem transportasi. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Rimamunanda Ekamarta, 2018 meneliti tentang tingkat karakteristik seseorang dan kenyamanan dalam pemilihan moda. Selanjutnya, Situmeang, 2018 lebih memfokuskan pada pemilihan rute perjalanan. Jadi, penelitian sebelumnya lebih menekankan pada faktor individu. Penelitian ini lebih difokuskan pada pola aktivitas masyarakat. Hal ini menjadi penting karena sistem transportasi disediakan untuk melayani aktivitas masyarakat bukan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor aktivitas masyarakat apa yang mempengaruhi sistem transportasi, mengetahui tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut serta mengetahui model pengaruh faktor-faktor aktivitas masyarakat terhadap sistem transportasi di Kecamatan Ratahan. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis jalur (path analysis) dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel diambil secara acak (random sampling) dengan jumlah responden sebanyak 160 menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh 5 faktor aktivitas masyarakat yang mempengaruhi sistem transportasi di Kecamatan Ratahan yaitu aktivitas ekonomi, aktivitas sosial, aktivitas pendidikan, aktivitas rekreasi dan hiburan, dan aktivitas kebudayaan. Hasil penelitian diperoleh aktivitas rekreasi dan hiburan menjadi faktor aktivitas masyarakat yang paling mempengaruh sistem transportasi di Kecamatan Ratahan.Kata Kunci: Aktivitas, Sistem Transportasi, Kecamatan Ratahan.
RUANG BERMUKIM MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI PULAU KECIL (STUDI KASUS PULAU MANTEHAGE) Posumah, Georgius C.; Waani, Judy O.; Lakat, Ricky M. S.
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat telah bermukim di Pulau Mantehage jauh sebelum adanya kebijakan dari pemerintah yang menetapkan pulau tersebut sebagai zona inti kawasan konservasi. Sering terjadinya konflik atau permasalahan kepentingan area perbatasan territori antara kawasan budidaya dengan kawasan lindung yang khususnya di Pulau Mantehage yang mempunyai kepentingan masing-masing individu. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi ruang territory masyarakat yang menjadi ruang konflik pada kawasan konservasi yang ada di Pulau Mantehage, dan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang ruang bermukim masyarakat di Pulau Mantehage terhadap peraturan kawasan konservasi. Identifikasi permukiman dan ruang territory menggunakan metode analisis spasial dengan bantuan software ArcGIS untuk menjelaskan tentang ruang permukiman pada kawasan konservasi. Untuk teknik analisisnya menggunakan metode pengukuran distribusi frekuensi dengan variabel kinesthetic Space. Hasil penelitian yaitu teridentifikasi territory primer masyarakat Pulau Mantehage berada di permukiman dan pertanian/perkebunan, territory sekunder terletak di dermaga dan di aula peribadatan sedangkan territory publik berada di lapangan dan balai desa. Terjadinya “overlap” atas territory primer dengan luas 166 Ha khususnya pertanian/perkebunan. Persepsi masyarakat dengan persentase 89.7 % setuju bahwa kebijakan pemerintah menghambat aktivitas gerak mereka, kiranya pemerintah tidak terlalu menekankan batas gerak masyarakat dimana sebagian besar masyarakat menggantung hidup mereka dalam kawasan tersebut. Kurangnya pemahaman masyarakat di Pulau Mantehage tentang kawasan lindung dengan persentase 81.4 % setuju perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai kawasan konservasi, dimana masyarakat membutuhkan arahan dari pemerintah terhadap kawasan konservasi tersebut, yang kiranya pemerintah perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di Pulau Mantehage.Kata Kunci: Ruang Bermukim, Territory, Persepsi, Pulau Kecil
ANALISIS RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN MINAHASA Evanly, Walujan W. H.; Sela, Rieneke L.E; Lakat, Ricky M. S.
SPASIAL Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi utara dimana wilayah tersebut memiliki topografi dengan tingkat kemiringan lereng diatas 40%. Bencana tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di kabupaten Minahasa, namun sering kali ditemukan di lapangan permukiman-permukiman warga yang berada pada tingkat kemiringan lereng diatas 40% selalin itu pada kondisi lahan tersebut juga sering dijadikan sebagai lahan pertanian. Maka dari itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah berpotensi longsor di kabupaten Minahasa serta menentukan seberapa besar tingkat risio bencanan tanah longsor di kabupaten Minahasa. Untuk mencapai hasil dari penelitian ini maka metode yang akan digunakan adalah metode analisis spasial yang dipadukan dengan analisis skoring sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor 12 tahun 2012 tentang Pengkajian Risiko Bencana. Pada hasil penelitian yang didapat maka sudah dapat dilihat wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko terjadinya bencana tanah longsor yaitu kecamatan Kakas Barat, kecamatan Kombi, kecamatan Tombulu, dan kecamatan Tondanao Utara yang dimana sebagian besar wilayah dengan tingkat kemiringan lereng diatas 40% selain menjadi lokasi permukiman juga diganakan sebagai lahan pertanianHal yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah wilayah-wilayah yang berisiko tinggi mengalamin bencana tanah longsor adalah wilayah-wilayah yang memiliki lahan produktif yang cukup luas di antaranya kecamatan Tombulu, kecamatan Kombi, kecamatan Kakas Baran dan kecamatan Pineleng.Kata Kunci : Risiko, Bencana, Tanah Longsor
PENYEDIAAN HUNIAN DI KOTA MANADO Herningtyas, Astrid Tiara Ega; Lakat, Ricky M. S.; Punuh, Claudia S.
SPASIAL Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara, sehingga kota ini merupakan salah satu kota tujuan masyarakat untuk bermigrasi sehingga Kota Manado mengalami peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat. Dampak dari peningkatan pertumbuhan tersebut, maka kebutuhan akan rumah pun turut meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukannya penanganan akan kebutuhan rumah dengan melihat bagaimana permintaan rumah dari segi kemauan dan kemampuan membayar dari masyarakat kemudian mencari lokasi yang sekiranya dapat dibangunkan rumah untuk mayarakat yang belum memiliki rumah. Terdapat tiga tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis berapa jumlah kebutuhan rumah untuk 20 tahun mendatang, menganalisis bagaimana permintaan rumah di Kota Manado, dan yang terakhir bagaimana keersediaan lahan tersedia untuk memenuhi kebutuhan rumah sampai 20 tahun yang mendatang. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yaitu untuk menghitung kebutuhan rumah dimasa mendatang dan permintaan rumah menggunakan metode Willingness To Pay (WTP) dan Ability To Pay (ATP). Sedangakan untuk melihat ketersediaan lahan menggunakan analisis spasial yaitu Satuan Kemampuan Lahan (SKL). Hasil dari penelitian ini diantaranya adalah: (1) kebutuhan akan rumah mengalami peningkatan dengan rata – rata indeks pertumbuhan 0,1 %; (2) Kemauan dan kemampuan membayar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah masih dibawah harga dasar yang ada di pasaran; (3) Masih terdapat empat kecamatan yang dapat dibangun rumah tapak dan untuk tujuah kecamatan lainnya sudah tidak dapat dibangun rumah tapak sehingga disarankan untuk membangun secara vertikal. Kata Kunci: Kebutuhan Rumah, Permintaan Rumah, Tapak - Vertikal
PERPUSTAKAAN UMUM DAN TAMAN BACA MANADO: Arsitektur Futuristik Pialandang, Vilia G. S.; Lakat, Ricky M. S.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini SDM di Indonesia masih belum memiliki kualitas yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, dari masalah pendidikan, kesejahteraan, sosial, ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Indonesia memang sudah dikatakan kaya akan pendidikan. Tetapi pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Banyak desa pelosok yang menjadikan sumber daya manusia rendah sehingga pendidikan generasi muda sangat berpengaruh. Sebab, ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas SDM, tetapi faktor yang dominan yaitu pendidikan, karakter manusia itu sendiri, dan kesehatan. (kompasiana.com,2017). Sumber daya manusia yang unggul dapat dibangun melalui budaya literasi yang kuat. Perpustakaan memiliki peran dalam penguatan literasi ini karena menjadi pusat sumber informasi dan pusat sosial budaya untuk memberdayakan masyarakat. Kehadiran perpustakaan yang melayani hingga ke daerah terpencil sebagai tempat pembelajaran sepanjang hayat, bisa dimanfaatkan masyarakat dalam mengembangkan potensi diri.Peningkatan kualitas SDM dilakukan perpustakaan dengan menyediakan sumber bacaan dan memfasilitasi masyarakat dengan berbagai pelatihan dan keterampilan. Selain peningkatan kualitas SDM, hal ini memberdayakan sosial-ekonomi masyarakat. (perpusnas.go.id, 2020) Kata Kunci: Perpustakaan Umum, Taman Baca, Arsitektur Futuristik