Claudia S. Punuh, Claudia S.
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RUMAH SAKIT JANTUNG DI MANADO HEALING ENVIRONMENT Languju, Pathric J.; Van Rate, Johannes; Punuh, Claudia S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Departemen Kesehatan RI, penyakit jantung masih menempati posisi paling atas dari keseluruhan penyakit yang mengakibatkan kematian. Pada akhir abad 20, penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Dengan keadaan yang seperti itu, maka perlu disediakan sarana rumah sakit sebagai balai pengobatan khusus penyakit jantung yang cukup kompatibel untuk melayani pasien dengan penyakit jantung dengan fasilitas yang memadai. Untuk mencapai tujuan di atas, proses perancangan Rumah Sakit ini dilaksanakan dengan suatu konteks tematik Healing Environment dimana dalam perancangan ini, proses penyembuhan pasien bukan hanya didapatkan melalui pihak medis tetapi juga didapatkan dari bangunan yang digunakan oleh pasien sebagai objek rancangan. Kata Kunci : Rumah Sakit Jantung, Healing Environment
MANADO BAY TOWER “SKYSCRAPER ARCHITECTURE” Irmanto, Israel P; MT, Surjono; Punuh, Claudia S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manado adalah ibukota Sulawesi Utara memiliki kekayaan Wisata Bahari seperti Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Manado Tua, dll yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk datang ke Kota Manado. Dengan perkembangan kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Manado, secara langsung berdampak pada pertumbuhan perekonomian Kota Manado yang mengalami kenaikan rata-rata pertahun sebesar 6,12% sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengusahan untuk datang berinvestasi di Kota Manado. Seiring berjalannya waktu, wisatawan yang datang ke Kota Manado dilayani dengan pelayanan Exelent Class untuk menunjang kegiatan berwisata di Kota Manado. Bagitu juga dengan pertumbuhan perekonomian Kota Manado yang membutuhkan fasilitas pemasaran barang ataupun jasa. Oleh sebab itu dalam perancangan ini, memilih fungsi bangunan Hotel Bintang Lima, Kantor Sewa dan Fungsi Penunjang Waterpark (Mixed Use Building) dalam satu bangunan “Manado Bay Tower” dengan mengunakan konsep Iconic City di Kota Manado sebagai Magnet Arsitektural bagi wisatawan maupun pengusaha.Konsep Iconic City pada Manado Bay Tower membutuhkan Tema dan Tapak yang mampu menunjang Konsep Iconic City. Dipilih Tema “Skyscraper Arsitektur” dengan Tapak Reklamasi Pulau Rekayasa agar mampu menciptakan karakter kuat pada Manado Bay Tower dan dapat menarik wisatawan dan pengusahan untuk datang ke Kota Manado.          Kata Kunci : Wisata Bahari, Exelent Class, Mixed Used Building, Iconic City, Manado Bay Tower, Skyscraper Architectur.
POLITEKNIK PERTANIAN DI KOTAMOBAGU DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Alhabsji, Mirza M.; Sangkertadi, Prof.; Punuh, Claudia S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan salah satu daerah dengan penghasil komoditi bahan pangan terbesar di Sulawesi utara.  Dengan keadaan geografis yang terletak di garis khatulistiwa, Maka Bolaang Mongondow hanya mengenal 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan. Hujan yang terus turun sepanjang tahun berdampak posotif bagi sektor pertanian, karena dapat meningkatkan hasil panen. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan perekonomian dan keseimbangan ekonomi daerah. Namun untuk meningkatkan hasil panen yang lebih baik maka perlu adanya sarana pembelajaran bagi generasi yang akan datang untuk dapat mempelajari ilmu pertanian, dengan cara menghadirkan bidang sarana berupa pendidikan tinggi atau Politeknik Pertanian di Kotamobagu sebagai mana tujuan dari Politeknik Pertanian ini adalah merealisasikan visi yaitu mendorong pengelolaan sumber daya alam secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Dengan memperkenalkan alat-alat pertanian yang menggunakan teknologi, di harapkan agar masyarakat khususnya generasi kedepan dapat mempelajari alat-alat teknologi tersebut. Penerapan tema Arsitektur Bioklimatik kenyamanan thermal & hemat energi dengan penambahan sistem solar cell diharapkan dapat menjawab permasalahan penggunaan energi listrik negara yang terlalu besar. Namun tetap memperhatikan lingkungan sekitar agar bangunan mendapatkan keselarasan dengan lingkungannya. Kata kunci : Politeknik Pertanian, Arsitektur Bioklimatik kenyamanan thermal & hemat energi.
KANTOR PENGELOLAAN DAN FASILITAS DISTRIBUSI TOTAL OIL DI BITUNG “ARSITEKTUR FUNGSIONALISME” Sumanti, Charlos; Rate, Johannes Van; Punuh, Claudia S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hasil pengolahan minyak bumi adalah Oil (Pelumas). Industri pelumas menjadi salah satu industri strategis yang mengalami pertumbuhan cukup pesat, dimana permintaan akan produk pelumas meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini dinilai didorong dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermesin yang banyak memerlukan produk ini serta perkembangan sektor industri yang meliputi produksi dan konstruksi. Pelumas Total masuk ke pasar Indonesia sejak tahun 2003 melalui PT  Total  Oil  Indonesia.  Perusahaan  Total  Oil  Indonesia  merupakan  investasi penuh dari Total SA dari Perancis. Pemasaran  pelumas  Total  di Indonesia  mencakup  hampir  semua  sektor bisnis, meliputi sektor industri dan sektor otomotif kecuali sektor penerbangan. Seharusnya ada kantor pengolaan dan fasilitas distribusi Total Oil setingkat internasional di Indonesia. Khususnya di kawasan Asia Pasifik di daerah Indonesia Bagian Timur. Bitung adalah kota yang dipilih untuk menghadirkan konsep tersebut. Perencanaan Kantor Pengelolaan dan Fasilitas Distribusi Total Oil di Bitung diharapkan mampu mengedepankan faktor fungsi dari bangunan. Maka tema Arsitektur Fungsionalimse dtetapkan untuk dapat dielaborasikan kedalam konsep perancangan. Kata kunci: Pelumas, Total Oil Indonesia, Arsitektur Fungsionalisme
PENGARUH KAWASAN PERDAGANGAN DAN KAWASAN PELAYANAN UMUM PENDIDIKAN PADA MODEL HARGA LAHAN DI KECAMATAN MAPANGET Tambuwun, Windy Anatasya; Lakat, Ricky S.M.; Punuh, Claudia S.
SPASIAL Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk memberikan pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan masyarakat akan lahan secara otomatis juga ikut meningkat. Peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Mapanget salah satunya di pengaruhi karena adanya Pusat Pelayanan Kota yaitu kampus Politeknik Negeri Manado yang merupakan satu-satunya Sekolah Tinggi Negeri yang ada di Kecamatan Mapanget dan berkembangnya Pusat Perdagangan salah satunya Transmart mempengaruhi harga lahan yang ada di sekitarnya.Penetapan Nilai Jual Objek Pajak dengan harga jual lahan di Pasar juga menimbulkan kesenjangan karena harga NJOP lebih rendah dari harga lahan di pasar akibat yang terjadi adalah ketidakjujuran dalam bertransaksi karena pejual dan pembeli menghindari pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi Model harga lahan menurut NJOP yang ditetapkan pemerintah dan menurut harga pasar terkait pengaruh Pusat Pelayanan Kota dan Menganalisis model harga lahan dan model harga NJOP. Metode digunakan dalam penelitian ini ialah uji asumsi klasik harus memenuhi beberapa asumsi agar model dapat digunakan pada analisis regresi dan analisis regresi linear berganda untuk mengetahi pengaruh dari kawasan pelayanan umum pendidikan Politeknik Negeri Manado dan Kawasan Perdagangan Transmart terhadap harga pasar dan harga NJOP. Serta mengetahui model Harga lahan Pasar dan model Harga NJOP.  Kata Kunci : Kawasan Perdagangan, Kawasan Pelayanan Umum Pendidikan, Harga Lahan
PENYEDIAAN HUNIAN DI KOTA MANADO Herningtyas, Astrid Tiara Ega; Lakat, Ricky M. S.; Punuh, Claudia S.
SPASIAL Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara, sehingga kota ini merupakan salah satu kota tujuan masyarakat untuk bermigrasi sehingga Kota Manado mengalami peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat. Dampak dari peningkatan pertumbuhan tersebut, maka kebutuhan akan rumah pun turut meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukannya penanganan akan kebutuhan rumah dengan melihat bagaimana permintaan rumah dari segi kemauan dan kemampuan membayar dari masyarakat kemudian mencari lokasi yang sekiranya dapat dibangunkan rumah untuk mayarakat yang belum memiliki rumah. Terdapat tiga tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis berapa jumlah kebutuhan rumah untuk 20 tahun mendatang, menganalisis bagaimana permintaan rumah di Kota Manado, dan yang terakhir bagaimana keersediaan lahan tersedia untuk memenuhi kebutuhan rumah sampai 20 tahun yang mendatang. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yaitu untuk menghitung kebutuhan rumah dimasa mendatang dan permintaan rumah menggunakan metode Willingness To Pay (WTP) dan Ability To Pay (ATP). Sedangakan untuk melihat ketersediaan lahan menggunakan analisis spasial yaitu Satuan Kemampuan Lahan (SKL). Hasil dari penelitian ini diantaranya adalah: (1) kebutuhan akan rumah mengalami peningkatan dengan rata – rata indeks pertumbuhan 0,1 %; (2) Kemauan dan kemampuan membayar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah masih dibawah harga dasar yang ada di pasaran; (3) Masih terdapat empat kecamatan yang dapat dibangun rumah tapak dan untuk tujuah kecamatan lainnya sudah tidak dapat dibangun rumah tapak sehingga disarankan untuk membangun secara vertikal. Kata Kunci: Kebutuhan Rumah, Permintaan Rumah, Tapak - Vertikal