Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kenyamanan Termal Ruang Luar di Kawasan Kampus Unsrat Muhaling, Jefri; Kumurur, Veronika A.; Wuisang, Cynthia
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan termal merupakan suatu kebutuhan bagi pelaku aktifitas pada ruang luar. Sebagai suatu wadah aktifitas, ruang luar pada kawasan kampus unsrat tentunya harus mampu menciptakan situasi nyaman secaratermal bagi pelaku aktifitas. Untuk itu perlu adanya identifikasi serta kajian tentang kawasan luar ruang yang nyaman maupun tidak nyaman secara termal.Salah satu cara mengidentifikasi kenyamanan termal pada suatu kawasan/lahan melalui pemetaan adalah dengan metode Geographic Information System (GIS). Berdasarkan pengukuran di 108 titik yang dipetakan dengan menggunakan Metode GIS, kenyamanan termal ruang luar pada kawasan Kampus Unsrat Manado, berada pada tingkat kenyamanan kategori agak panas (70,192%), panas (28,152%) dan sangat panas (1,656%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa nilai persentase perbandingan luas tutupan lahan berupa pohon dan bangunan mempengaruhi nilai kenyamanan termal. Semakin tinggi angka persentase tutupan pohon akan semakin besar tingkat kenyamanan termal ruang luar. Sebaliknya seakin tinggi tutupan bangunan pada lahan akan semakin rendah tingkat kenyamanan termal. Faktor lain yang mempengaruhi kenyamanan termal pada ruang luar yaitu tinggi bangunan dan material dinding serta jendela pada bangunan.Kata Kunci: Kenyamanan Termal, Ruang Luar, Kampus Unsrat, Geografi Information System
Perancangan Mall Maleon Sebagai Pusat Perbelanjaan dan Rekreasi Berbasis Konsep Arsitektur Modern Muhaling, Jefri; Wawointana, Defie R.; Sarajar, Kivly E.; Pattymahu, Derby R.
Journal of Knowledge and Collaboration Vol. 1 No. 6 (2024): Journal of Knowledge and Collaboration
Publisher : Arbain Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/ab0mry49

Abstract

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan daerah yang terletak di ujung utara Indonesia yang sektor ekonominya saat ini cukup berkembang. perkembangan kegiatan ekonomi dapat dilihat dari munculnya berbagai jenis perdagangan dan jasa. sebagai salah satu fasilitas komersial, mall memiliki tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tuntutan gaya hidup. untuk dapat mencapai tujuan tersebut, sebuah mall tidak boleh salah dalam menganalisis kebutuhan masyarakat yang ingin difasilitasi. hal ini juga berlaku di wilayah kabupaten kepulauan talaud yang memiliki gaya hidup yang cukup besar dan beragam. Mall Maleon di Kabupaten Kepulauan Talaud sendiri harus dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan sasarannya adalah masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud. sebuah mall tidak hanya harus memuaskan pengunjung dari segi kelengkapan dan kenyamanan tetapi juga dari segi estetika. dengan berbagai macam mall, pengunjung dapat dengan mudah memenuhi semua kebutuhan mereka hanya di satu tempat. untuk itu, bangunan yang dirancang harus memiliki bentuk yang sesuai dengan fungsi dari bangunan itu sendiri. arsitektur modern yang menerapkan bentuk pada fungsi bangunan dapat menjadi solusi di era sekarang ini untuk menghilangkan bentuk yang rumit, menghilangkan ornamen yang memenuhi bangunan, dan keterbatasan ruang. arsitektur modern dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan, salah satunya mall.
Design Of Railway Station Facilities Based On Contemporary Architecture Sarajar, Kivly E.; Muhaling, Jefri; Wawointana, Defie R.; Kalesaran, Ronald C.E.
Side: Scientific Development Journal Vol. 1 No. 2 (2024): SIDE: Scientific Development Journal
Publisher : Arbain Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportation in Indonesia plays a very important role in people's lives. Along with the development of the times, the transportation process as a means of transportation has developed and progressed. All of this has taken place since the development reform which is followed by the need for mass and cheap modes of transportation.  Trains are transportation that is chosen as a means of transportation that is able to transport goods and passengers in large quantities, free of obstacles and has a high level of security. The government built the Trans-Sulawesi railway line because the infrastructure will open regional access, bring production between regions to the exit of goods and services with a higher transport scale, accelerate the traffic of goods, increase accessibility, reduce production costs, make the production scale higher, and encourage comparative advantages of products, so that all of them can trigger regional economic development. Bitung City  is one of the cities included in the government program as a priority line for railway lines. Bitung City has a strategic area to facilitate the distribution of goods and services to various regions in East Asia so that transportation costs are also cheaper in contrast to through ports in other regions. Over the past few years, the government has determined to make Bitung the forefront of the economy with the determination of Bitung Port as an International Hub port and the existence of a Special Economic Zone. The government's move to develop Bitung as the front line of Indonesia's economy against the world market has attracted great attention from foreign countries. The design of the railway station in the city of Bitung is to provide land transportation facilities between cities and provinces with a safe and comfortable place for its users. The philosophy applied to the design of Class A Railway Station is an informal building. This informal nature comes from the main function of the design of the class A railway station in the city of Bitung, namely services that offer goods and services, so that it has an impact on the basic form of the building, namely informal. Based on the nature and type of activities, one of the right architectural concepts to be applied in the design of the Class A Railway Station in Bitung City is Contemporary Architecture.
Perancangan Hotel Resort Di Kota Tomohon Dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik Muhaling, Jefri; Pattymahu, Derby Rex; Yeremia, Christian; Liow, Festus Evly R.I.
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3187

Abstract

Kota Tomohon yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dikenal dengan julukan “Kota Bunga” dan memiliki potensi pariwisata yang sangat besar berkat dikelilingi oleh gunung – gunung seperti Lokon, Tampusu, dan Mahawu sehingga menjadikan kota ini menawarkan iklim sejuk dan pemandangan yang indah. Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan pariwisata di Tomohon semakin meningkat pasca pandemi covid-19. Hal ini didukung juga dengan dibukanya beberapa rute penerbangan internasional pada Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, seperti rute penerbangan langsung dari dan ke negara China, Singapura, Jepang, dan Malaysia yang mana akan mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara ke provinsi Sulawesi Utara dan khususnya ke Kota Tomohon. Salah satu event pariwisata yang mampu menarik wisatawan dalam jumlah besar tiap tahunnya adalah Tomohon International Flower Festival (TIFF) yang mana mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak 232.000 pada tahun 2022. Kurangnya fasilitas hotel dan penginapan yang memadai untuk mengakomodir para wisatawan ini menjadi permasalahan yang harus segera diatasi. Perancangan Hotel Resort dengan menerapkan pendekatan arsitektur bioklimatik di Kota Tomohon merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kurangnya fasilitasi tempat menginap yang ada di Kota Tomohon. Tidak hanya sebagai tempat menginap, Hotel Resort juga akan mengakomodir kebutuhan pengunjung untuk melakukan kegiatan rekreasi sekaligus relaksasi.
Perancangan Marahai Mall Sebagai Pusat Belanja Modern Wawointana, Defie R.; Muhaling, Jefri; Sarajar, Kivly E.; Pattymahu, Derby R.
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 1: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i1.3540

Abstract

Marahai berasal dari Bahasa Tobelo yang berarti indah atau menarik. Mall adalah satu contoh pusat belanja yang modern, yang bisa memenuhi semua kegiatan aktivitas berbelanja dalam satu bangunan tersebut, selain kegiatan proses jual beli, pengunjung dapat menikmati sarana hiburan dan rekseasi yang terdapat di Mall. Di Kota Tobelo kebutuhan masyarakat sangat meningkat, selain itu masyarakat telah mengenal gaya berbelanja yang modern (Shopping Style). Marahai Mall ini direncanakan sebagai sebuah mall pertama yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara lebih tepatnya di Kecamatan Tobelo dengan menggabungkan nilai-nilai kontekstual Tobelo kedalam bangunannya sehingga mall ini terlihat indah dan menarik. Bukan hanya menjadi tempat perbelanjaan saja melainkan dapat menjadi pusat perbelanjaan hingga pusat berekreasi bagi masyarakat atau bisa disebut Landmark Tobelo. Perletakan Marahai Mall ini nantinya akan mengambil lokasi dipusat perkantoran, perdagangan dan jasa yang ada di Tobelo dengan mengaplikasikan bentuk mall yang dapat dinikmati secara visual dan non visual sehingga dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam perbelanjaan maupun rekreasi.