This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Sompie, Oktavian B. A.
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND) Rolos, Giverson Javin; Turangan, Arens Emilie; Sompie, Oktavian B. A.
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada daerah Glory Hill Citraland, terdapat sebuah lereng yang tinggi dan di bawah lereng ada pemukiman penduduk. Akibat adanya cut and fill menimbulkan keresahan diantara penduduk yang bermukim di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng, tipe Slope Protection yang efektif, posisi Slope Protection yang paling efektif dan mencegah terjadinya kelongsoran. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menggunakan metode Lowe-Karafiath yang di aplikasikan pada program komputer Slide 5.0, Dalam perhitungan menggunakan program tersebut, diperlukan pengujian dari laboratorium agar sifat-sifat tanah diketahui, serta diperoleh parameter geser tanah seperti kohesi (c), sudut geser dalam (?), dan berat isi tanah (?). Hasil analisa yang diperoleh pada Glory Hill Citraland, lereng dalam keadaan tidak stabil dengan nilai faktor keamanannya 0,422, sedangkan setelah diadakan Slope Protection berupa Nailing dan tembok penahan seberat 160 KN/m, faktor keamanannya menjadi 1,506 dan lereng dalam keadaan stabil.
ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA Tuerah, Ellisa; Sompie, Oktavian B. A.; Sarajar, Alva
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2006 bendung sepanjang 35 meter yang terletak di Desa Sulu dan Desa Paslaten Kecamatan Tatapaan serta Desa Lelema Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan hanyut karena terbawa banjir bandang Sungai Nimanga yang menimbulkan kerugian besar masyarakat sekitar akibat abrasi lereng sungai yang sangat besar, yang dibuktikan dengan bentang sungai yang semula 35 meter saat ini menjadi 65 meter. Sehubungan dengan hal itu, kemudian di analisis kestabilan tanah lereng sungai terhadap MAT. Untuk membuat tanah mampu memikul beban maka dilakukan berbagai cara untuk menstabilkannya, dengan langkah awal mencari faktor keamanan dan penurunan. Hasil analisis terhadap lereng sungai dilakukan dengan menggunakan perkuatan Geotextil yang kemudian dimodelkan kedalam program PLAXIS V.8.2. Dari permodelan pada program PLAXIS V.8.2 diperoleh faktor keamanan terbesar yaitu 1,972 yang terjadi pada puncak lereng (5 meter), dan faktor keamanan terkecil yakni 1,256 terjadi pada kaki lereng. Sedangkan untuk penurunan (Uy) diperoleh penurunan terbesar yaitu 66,26 milimeter terjadi pada kaki lereng dan penurunan terkecil 8,96 milimeter terjadi pada puncak lereng (5 m). Setelah ditambah perkuatan geotextile di dapat faktor keamanan (Msf) terbesar 2,549 pada puncak lereng (5 m) dan faktor keamanan terkecil 1,623 pada kaki lereng, serta penurunan (Uy) terbesar yaitu 52,88 milimeter pada kaki lereng dan penurunan terkecil yaitu 9,04 milimeter pada puncak lereng (5 meter). Dari data-data yang di dapat terlihat dari penambahan geotextil terjadi peningkatan sebesar 22,63 % pada faktor keamanan.
PENGARUH TEKANAN AIR PORI TANAH TERHADAP PERKUATAN TEMBOK PENAHAN DAN GEOTEXTILE Dandel, Randy; Sumampouw, Joseph E. R.; Sompie, Oktavian B. A.
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan tekanan air pori di dalam tanah sangat berpengaruh pada pembangunan konstruksi dan kestabilan tanah, hal ini disebabkan kekuatan geser sangat tergantung keberadaan air dalam tanah itu sendiri. Kejadian longsoran biasanya pada musim penghujan. Salah satu perkuatan yang digunakan untuk menstabilkannya yaitu dengan menggunakan tembok penahan dan geotextile. Tembok penahan merupakan komponen struktur bangunan penting yang dibangun untuk menahan massa tanah di atas struktur atau bangunan sedangkan geotextil umumnya terdiri dari 2 jenis yaitu geotextil woven dan geotextil non woven. Fungsi dari geotextil yaitu sebagai filtrasi, drainase, proteksi, saparator, dan perkuatan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kenaikan tekanan air pori tanah, perhitungan stabilitas tembok penahan, kekuatan tanah sebelum dan setelah menggunakan perkuatan tembok penahan dan geotextile. Parameter tanah yang diperoleh dari laboratorium dimodelkan kedalam program PLAXIS 2D v.8.2 untuk mendapatkan tekanan air pori, faktor keamanan (Msf), penurunan (Utotal) dan pembebanan. Dari pemodelan pada program PLAXIS 2D v.8.2 diperoleh pengaruh tekanan air pori pada tanah asli dengan perkuatan tembok penahan (gravitasi) dan geotextile “PET WOVEN GEOTEXTIL”, di Kawasan Mission Center Manado, menunjukan di ketinggian MAT 6,0 m adalah tanah mengalami tekanan air pori terbesarnya dan di ketinggian MAT 2,0 m tanah mengalami tekanan air pori terkecilnya. Sedangkan dengan variasi pembebanan dan MAT menunjukan faktor keamanan pada tanah asli dengan perkuatan tembok penahan (gravitasi) diperoleh faktor keamanan Msf (dengan nilai terbesar 3,668 dan terus menurun sampai 2,759). Sedangkan faktor keamanan pada tanah asli dengan geotextile “PET WOVEN GEOTEXTIL”, diperoleh faktor keamanan Msf (dengan nilai terbesar 2,513 dan terus menurun sampai 1,693). Dan penurunan total pada tanah asli dengan perkuatan tembok penahan (gravitasi) diperoleh Utotal (dengan nilai terkecil 0,0349 m dan terus bertambah sampai 0,1720 m). Sedangkan penurunan total pada tanah asli dengan geotextile “PET WOVEN GEOTEXTIL”, diperoleh Utotal (dengan nilai terkecil 0,0152 dan terus bertambah sampai 0,2744). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kawasan Mission Center Manado, artinya hasil penelitian diharapkan bisa meninimalisir bencana longsor yang terjadi pada daerah tersebut.