Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

REKAYASA MATERIAL PLASTIK BANNER UNTUK TEKNOLOGI KULIT BANGUNAN (SECONDARY FACADE) Amijaya, Sita Yuliastuti
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit bangunan merupakan bagian terluar dari sebuah bangunan yang secara terus-menerus berinteraksi dengan kondisi iklim dan cuaca di lingkungan bangunan tersebut berdiri. Konsep secondary skin atau ‘kulit kedua’ pada bangunan tropis menjadi penting jika dikaitkan dengan fungsinya untuk mengurangi paparan langsung dari kulit luar bangunan terhadap kondisi di luar bangunan tersebut. Plastik banner merupakan material limbah bekas dari kegiatan promosi yang potensial untuk dikembangkan. Saat ini penggunaannya masih terbatas dalam wujud yang masih sama dengan material dasarnya. Melalui inovasi dan teknologi, material tertentu dapat memberikan keuntungan, sehingga bahan banner bekas dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai material penutup untuk pembuatan secondary skin. Teknik pengolahan dipilih yang mudah dan ekonomis serta tidak memerlukan peralatan yang mahal. Penggunaan teknik tekan dingin dan panas dilakukan pada penelitian ini untuk membentuk modul lembaran sebagai bahan dasar kulit bangunan. Selain itu inovasi dalam desain dan bentuk juga merupakan aspek yang terkait dengan pemilihan teknik tekan yang sesuai, sehingga dibutuhkan maket model untuk mempertimbangkan aspek kemudahan pada rancangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan metode dingin dan panas pada pelakuan material. Lembaran modul banner bekas ini akan diaplikasikan pada desain kulit bangunan yang bisa bergerak, sehingga memungkinkan untuk dirancang sebagai ‘kulit kedua’ pada fasad bangunan.
Desain Brand Kampung Wisata Kota Yogyakarta untuk Mendukung Daya Tarik Wisata Sepeda Oentoro, Kristian; Wiyatiningsih, Wiyatiningsih; Amijaya, Sita Yuliastuti
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 8 No. 03 (2022): September 2022
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v8i3.5709

Abstract

AbstrakKampung wisata di Kota Yogyakarta merupakan alternatif destinasi wisata yang menawarkan berbagai keunikan berbasis potensi lokal di 17 kampung wisata yang terdaftar pada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Wisata merupakan peluang pariwisata di era new normal yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui pengembangan lima jalur sepeda wisata. Desain brand kampung wisata bertujuan untuk mendukung daya tarik wisata sepeda. Desain brand kampung wisata Kota Yogyakarta menggunakan metode desain Collaborative Destination Branding melalui proses studi awal, tahap perumusan arah branding, serta tahap perancangan desain branding. Hasil identifikasi menunjukan bahwa brand essence kampung wisata Kota Yogyakarta dirumuskan pada 3 kata kunci, yaitu: budaya, edukasi, dan keramahtamahan. Selain itu, identifikasi visual menunjukan warna ikonik kampung wisata adalah hijau, kuning, dan merah, sedangkan bentuk ikoniknya adalah Prajurit Kraton Yogyakarta (Bregada). Penerapan dari brand essence juga terdapat pada slogan dalam Bahasa Jawa, seperti ndherek langkung dan monggo pinarak yang mendukung keramahtamahan dalam kegiatan wisata sepeda di perkampungan. Perancangan brand kampung wisata Kota Yogyakarta telah diterapkan pada produk merchandise wisata sepeda seperti kaos pesepeda (jersey), tas serut, dan botol minum. Evaluasi bersama stakeholders menghasilkan penilaian dalam kategori baik sekali dan mampu merepresentasikan keunikan kampung wisata Kota Yogyakarta. Kata Kunci: Brand, Kampung Wisata, Wisata Sepeda, Yogyakarta AbstractTourism Villages in Yogyakarta City are alternative tourism attractions that offers uniqueness based on local potential from 17 tourism villages registered by the Yogyakarta City Tourism Office. Bicycle tourism is an opportunity since the new normal era developed by the Yogyakarta City Government through the development of five tourism bicycle tours. Tourism village brand design aims to support the promotion of bicycle tourism. Yogyakarta tourism village brand design uses the Collaborative Destination Branding design method through the initial study process, the formulation of branding directions, and the branding design stage. The identification results in the brand essence which is formulated in 3 keywords: culture, education, and hospitality. In addition, visual identification shows that the iconic colors are green, yellow, and red, and the iconic shape is the Soldiers of the Yogyakarta Kraton or Bregada. The brand essence applies slogans in Javanese, such as ndherek langkung and monggo pinarak which support hospitality in bicycle tourism activities. Design results are applied to bicycle merchandise products such as cycling jerseys, drawstring bags, and drinking bottles. The evaluation stage with stakeholders results in the assessment value with very good marks and represents the uniqueness of tourist villages and bicycle tours in Yogyakarta City. Keywords: Brand, Cycling Tourism, Tourism Village, Yogyakarta
Mapping settlement typologies and business functions in yogyakarta riverbank area Amijaya, Sita Yuliastuti; Dewangga, Yordan Kristanto
Jurnal Teknosains Vol 14, No 1 (2024): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.100335

Abstract

A residential property functions as a place to live. In some conditions, a residential space can be transformed into a business or production space simultaneously. Business or production spaces require indoor comfort, such as the minimum standards for indoor lighting, which can be challenging to achieve in a dense residential area. This affects the typology of business space, which is integrated with the residential function. This research is part of a study of visual comfort or lighting in workspaces or business spaces. This research aims to identify types of dwellings that have changed from residential to business functions in dense settlements such as urban kampungs or villages. The study is in the Suryatmajan subdistrict in Yogyakarta City, including the urban villages of Ledok Macanan, Gemblakan Atas, Gemblakan Bawah, and Cokrodirjan. The identification will produce mapping that provides information regarding the types of residences and businesses found at the study location. The method used is a descriptive-qualitative study, which collects data through field observations, redraws from observations, and short interviews with residents of the study location. The study found six typologies of residential and business space commonly found in the four urban villages in Yogyakarta..    
Metode evaluasi pelatihan desain kemasan dan fotografi untuk meningkatkan kualitas UMKM Amijaya, Sita Yuliastuti; Wiyatiningsih, Wiyatiningsih; Dewangga, Yordan Kristanto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.29991

Abstract

Abstrak Pelaksanaan program pengabdian pada Pelatihan Desain Kemasan dan Fotografi melibatkan masyarakat pelaku usaha di wilayah Desa Pandowohrajo Sleman. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam bidang pemasaran dan promosi produk. Program pengabdian ini mempertimbangkan permasalahan yang ditemukan pada mitra yaitu kendala pada aspek desain kemasan produk serta promosi yang belum optimal dilakukan. Sejalan dengan hal tersebut, program Pelatihan Desain Kemasan dan Fotografi Produk ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM agar semakin berdaya. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah (a) Persiapan dan koordinasi, (b) Pelaksanaan dan evaluasi, (c) Pendampingan pasca kegiatan. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui workshop, yaitu workshop desain kemasan dan fotografi produk. Metode evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan pre-test dan post test. Fokus tulisan ini adalah pada metode/model evaluasi pre-test dan post-test yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa profil peserta adalah pelaku usaha di bidang kuliner, yaitu sebanyak 89,1%, sehingga materi terkait dengan desain kemasan sangat membantu peserta untuk memahami tujuan dan syarat-syarat yang perlu diperhatikan untuk kemasan produk makanan. Selain itu, program pelatihan dapat diterima peserta dengan baik; materi narasumber sangat diperlukan bagi para peserta untuk meningkatkan nilai jual produk melalui kemasan yang tepat dan efektif. Promosi produk yang baik membutuhkan dukungan foto atau gambar yang baik dan disajikan dengan tepat, sehingga produk akan semakin mudah diingat di pasaran serta memberikan kesan yang mendalam bagi konsumen. Kata kunci: desain kemasan; fotografi; pelatihan; pre-test dan post-test; produk Abstract The implementation of the community service program in the Packaging Design and Photography Training involves business actors in the Pandowohrajo Village area of Sleman. This community service activity is intended to improve the ability of MSME actors in the field of product marketing and promotion. This community service program considers the problems found in partners, namely obstacles in the aspect of product packaging design and promotion that have not been optimally carried out. In line with this, the Packaging Design and Product Photography Training program is held to improve the ability of MSME actors to be more empowered. The stages of community service activities are (a) Preparation and coordination, (b) Implementation and evaluation, (c) Post-activity assistance. The method of implementing the activity is carried out through a workshop, namely a packaging design and product photography workshop. The evaluation method is carried out using a pre-test and post-test. The focus of this article is on the pre-test and post-test evaluation methods/models used to evaluate the level of success of the program. The results of the pre-test and post-test show that the participant profile is a business actor in the culinary field, which is 89.1%, so that the material related to packaging design is very helpful for participants to understand the objectives and requirements that need to be considered for food product packaging. In addition, the training program can be well received by participants; resource person materials are very necessary for participants to increase the selling value of products through appropriate and effective packaging. Good product promotion requires the support of good photos or images and is presented properly, so that the product will be more easily remembered in the market and give a deep impression to consumers. Keywords: packaging design; photography; workshop; pre-test and post-test; product