Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kadar Timbal dalam Darah dengan Jumlah Eritrosit Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di SD Negeri Grinting 01 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah) Maskinah, Eni; Suhartono, Suhartono; Setiani, Onny
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 15, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.15.2.42-45

Abstract

Title: The Association Between Blood Lead Levels and Eryhrocyte Counts in Elementary School Students.Background: Lead is a heavy metal that can cause both acute and chronic toxicity to human. Infant and children are usually more sensitive to lead toxicity than adults. The data of CDC (Centre for Desease Control and Prevention) showed that 49% of lead poisoning cases were happened to children with the age of under six year. Lead is known to affect the hematologic system by interfering with heme synthesis and caused anaemia. The aim of this research was to identify the association between blood lead level (BLL) and erythrocyte counts.Method: This research was an observational research using the analytical approach and cross sectional design with 52 students participated in purposive sampling. Blood level as the independent variable and the dependent variable was erythrocyte counts.Results: The research results showed that the mean of BLL was 31,52 µg/dl, the minimum value is 11,6 µg/dl and the maximum value is 48,89 µg/dl. The mean of erythrociyte count was 4,72x 1012/L. Chi Square Test showed that the value of p >0,05, (PR=0,84, 95% CI=0,27-2,63) meaning that there was no association between blood lead level and erythrocyte counts.Conclusion: The children have been exposed to lead according to standards set by CDC, which 5 µg/dl average 31,52 µg/dl. There was no association between blood lead level and erythrocyte counts (p>0.05).  
GAMBARAN SANITASI KAPAL DI WILAYAH KERJA BALAI KEKARANTINAAN KESEHATAN KELAS I PROBOLINGGO WILAYAH KERJA TANJUNGWANGI, KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR Annisa, Nijma; Ramadhan, Syahrul; Adriyani, Retno; Sari, Jayanti Dian Eka; Alami, Nungki Najfaris; Maskinah, Eni; Yudho, Haryo Bimo U.; Utomo, Moch. Wirjo
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.29752

Abstract

Sanitasi kapal merupakan aspek krusial dalam memutus mata rantai penularan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sanitasi kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pelabuhan Ketapang selama periode Januari hingga Desember 2023. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional, di mana data dikumpulkan melalui observasi langsung menggunakan formulir pemeriksaan sanitasi kapal. Sebanyak 2.327 kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Pelabuhan Ketapang diperiksa dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif, dan hasil pemeriksaan sanitasi kapal dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 Tahun 2015 tentang Sertifikat Sanitasi Kapal. Dari keseluruhan kapal yang diperiksa, ditemukan bahwa 2.322 kapal (99,76%) telah memenuhi syarat sanitasi sesuai dengan peraturan yang ada, sementara lima kapal (0,24%) tidak memenuhi syarat. Bagian kapal yang tidak memenuhi syarat meliputi geladak tempat parkir mobil, kantin, dek penumpang, dapur, gudang, ruang makan, dan tempat tidur ABK. Pada kelima kapal yang tidak memenuhi syarat ini ditemukan tanda-tanda keberadaan dan penemuan vektor serta rodent seperti tikus dan kecoa. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas kapal telah memenuhi standar sanitasi yang ditetapkan, namun masih ada sebagian kecil kapal yang memerlukan perhatian lebih lanjut untuk perbaikan sanitasi, terutama pada bagian-bagian tertentu yang rentan terhadap keberadaan vektor dan rodent.