Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Ekstrak Bawang Bombay sebagai Anti Bakteri Gram Positif Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Cakram Wuryanti, Wuryanti; Mulyani, Nies Suci; Asy'ari, Mukhammad; Sarjono, Purbowatiningrum Ria
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 12, No. 2, Tahun 2010
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.789 KB) | DOI: 10.14710/bioma.12.2.68-72

Abstract

Microbe is a microscopic living organism which is closely linked to human life. One of pathogenic microorganisms such as Staphylococcus aureu,. may cause diseases. Sulfure of several plants are bioactive as antimicrobial. The properties of sulfure in Allium cepa L leads to an assumption that it has antimicrobial properties. Therefore, this study involved the antimicrobial test. The determination steps of antimicrobial Allium cepa L extract consisted of the Allium cepa L extract preparation, microbial regeneration and antimicrobial test. The antibacterial determination were performed by paper disc method. Based on the research data, determination of antimicrobial Allium cepa L extract resulted in inhibition zone area showed that the extract owned antimicrobial property.
Skrining In Silico Potensi Essential oil Lengkuas Merah sebagai Agen Antibakteri melalui Mekanisme Inhibisi Enzim β-ketoacyl-ACP Synthase III (FabH) Khasanah, Septiatun; Asy'ari, Mukhammad; Sardjono, Purbowatiningrum Ria
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Issue 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/gjec.2024.23167

Abstract

Enzim FabH (Fatty Acid β-Ketoacyl ACP Synthase III) berperan penting dalam kehidupan bakteri yaitu sebagai biokatalis dalam biosintesis asam lemak. Inhibisi enzim FabH menyebabkan terhambatnya biosintesis asam lemak sehingga tidak terbentuk lipid bilayer membran sel, dan akhirnya menyebabkan kematian sel bakteri. Pada penelitian in silico dan in vitro enzim FabH sering menjadi protein target dari senyawa antibakteri. Beberapa senyawa Essential Oil (EO) dalam lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) terbukti memiliki aktivitas antibakteri, tapi mekanisme antibakterinya belum diketahui. Pada penelitian ini telah dilakukan tahapan skrining dan prediksi mekanisme antibakteri senyawa bioaktif EO lengkuas merah dalam menginhibisi enzim FabH. Berdasarkan skrining in silico awal menggunakan parameter Rule of Five (RO5) Lipinski dan nilai binding affinity berhasil diperoleh 2 senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antibakteri terbaik yaitu α-selinene dan β-cariophyllene. Hasil docking acak menunjukkan adanya kecenderungan senyawa bioaktif menempati klaster 3 pada permukaan protein FabH. Mekanisme inhibisi senyawa bioaktif diprediksi terjadi pada klaster 3 dan membentuk 3 jalur menuju sisi aktif enzim FabH. Berdasarkan hasil docking terarah menunjukkan bahwa α-selinene memiliki pola posisi, orientasi dan interaksi terbaik pada sisi aktif enzim FabH. Kekuatan interaksi α-selinene pada enzim FabH bakteri Gram positif (-7,4 kkal/mol) lebih kuat daripada Gram negatif (-6,9 kkal/mol ). Berdasarkan nilai binding affinity yang lebih negatif dan kemampuan menginhibisi substrat lebih baik maka α-selinene diprediksi memiliki potensi sebagai agen antibakteri lebih kuat daripada β-cariophyllene. Berdasarkan hasil analisis boxplot dan statistika deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata binding affinity α-selinene lebih negatif dan pola distribusi lebih homogen dan representatif daripada β-cariophyllene.
Pembuatan Karbon Aktif Nanopartikel dan Uji Potensinya Sebagai Bahan Aditif Tanah Kering/Tandus Untuk Meningkatkan Produktifitasnya Aini, Riris Nur; Wibawa, Pratama Jujur; Nur, Muhammad; Asy'ari, Mukhammad; Wijanarka, Wijanarka
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Issue 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/gjec.2024.23626

Abstract

Karbon aktif adalah salah satu material karbon yang sangat berpori dengan strukur material amorf yang dapat diproduksi dari berbagai jenis biomasa melalui proses pirolisis. Sifat dasar yang paling menonjol dari karbon aktif adalah kemampuannya mengadsorpsi atau menjerap berbagai jenis adsorptif dalam fasa gas maupun cair. Sifat adsorpsi karbon aktif yang besar dan unggul dibanding bahan berpori lainnya dapat dimanfaatkan untuk menyimpan molekul-molekul air relatif lebih lama sebelum akhirnya dilepaskan kembali ke lingkungan sekitarnya melalui mekanisme pelepasan lambat mandiri (self-slow release mechanism). Jika disekitarnya itu adalah partikel-partikel tana kering/tandus maka molekul-molekul air ini akan dapat melembabkan permukaan tanah kering/tandus sehingga menjadi lebih produktif. Maksud dari penelitian ini ingin memastikan seberapa mampu partikel-partikel karbon aktif dapat meningkatkan produktifitas tanah kering/tandus bagi tanaman jagung. Dalam penelitian ini karbon aktif nanopartikel berukuran sekitar 200 ± 10-3 nm berhasil dibuat melalui proses agitasi ultrasonik (40 kHz, 2´50 watt) pada suhu 50oC selama 30 menit dan aktifasi termal pada suhu 400°C selama 1 jam. Analisis luas permukaan pori, volum pori, dan diameter pori karbon aktif yang dilakukan menggunakan metoda adsorpsi-desorpsi gas nitrogen, diketahui secara berurutan sebesar 178,844 m2g-1, 0,046 cm3g-1, dan 18,060 Å. Sementara itu, kemampuan menjerap pupuk urea partikel karbon aktif tersebut mencapai maksimum setelah 80 menit. Diketahui pula, adisi karbon aktif pada tanah kering/tandus dapat meningkatkan tingkat produktifitasnya sebesar 90% untuk tanaman jagung. Dapat disimpulkan bahwa karbon aktif nanopartikel berpotensi dapat digunakan sebagai bahan aditif tanah kering/tandus untuk meningkatkan produktifitasnya secara signifikan.
Antioxidant and antibacterial activities of alkaloids from endophytic bacterium Pseudomonas hibiscicola Wk isolated from waru (Hibiscus tiliaceus) leaves Sarjono, Purbowatiningrum Ria; Laksmitasari, Nuraini Dwi; Asy'ari, Mukhammad; Ngadiwiyana, Ngadiwiyana; Ismiyarto, Ismiyarto; Fachriyah, Enny
Jurnal Penelitian Saintek Vol 30, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v30i1.77501

Abstract

This study aims to investigate the antioxidant and antibacterial activity from alkaloid extract. Alkaloid compounds were isolated from the endophytic bacteria Pseudomonas hibiscicola Wk, which was obtained from Hibiscus leaves. The alkaloid compounds were characterized using thin layer chromatography. The isolated alkaloid compounds were tested for total phenol content, and antioxidant activity. The phytochemical analysis of the alkaloid compounds from the endophytic bacteria Pseudomonas hibiscicola Wk showed a positive result for alkaloids, confirmed by an Rf value of 0.8125 which is similar to the Rf value of alkaloids from the periwinkle plant, namely vindoline (Rf = 0.85). Alkaloid compounds from the endophytic bacteria Pseudomonas hibiscicola Wk had the highest total phenol content of 2.390 mg gallic acid/gram sample at a concentration of 10.000 mg/L. These results indicate that the alkaloid compounds obtained contain phenol groups. The IC50 value obtained from the isolated alkaloid compound was 99.70 mg/L, demonstrating strong antioxidant capacity, and has the ability to inhibit the growth of E.coli and S.aureus bacterial.