Pratama Jujur Wibawa
Department Of Chemistry, Faculty Of Science And Mathematics, Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang 50239

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penentuan Komposisi Asam Lemak Ekstrak Minyak Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) dengan GC-MS dan Uji Toksisitasnya Menggunakan Metode BSLT Wibawa, Pratama Jujur; Listiorini, Dwi; Fachriyah, Enny
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 14 issue 4 Year 2006
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.405 KB)

Abstract

ABSTRAK---Minyak ikan Kembung dapat diperoleh sebanyak kurang lebih 9,03 % v/b melalui proses ekstraksi sokshlet menggunakan pelarut kloroform. Komposisi asam lemak penyusun minyak ikan ini ditentukan dengan menggunakan instrumen GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) dan toksisitasnya di uji terhadap Artemia salina Leach dengan metoda BSLT. Data GC-MS menunjukkan adanya 5 asam lemak mayor yang terkandung di dalam minyak ikan ini, yaitu asam miristat (17,86%), palmitoleat (19,96%), palmitat (20,16%), oleat (21,99%) dan stearat (22,19%). Sedangkan dari uji toksisitas menggunakan metode BSLT, diperoleh nilai LC50 ekstrak minyak ikan sebesar 5,97 ppm.   Kata kunci: minyak ikan Kembung, ekstrak minyak ikan, minyak ikan mentah, asam lemak
Identifikasi Komposisi Asam Lemak dari Minyak Benih Turi (Sesbania grandiflora (L) Pers) Ismiyarto, Ismiyarto; Halim, Siti Anisah; Wibawa, Pratama Jujur
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 9, No 1 (2006): Volume 9 Issue 1 Year 2006
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.872 KB) | DOI: 10.14710/jksa.9.1.1-5

Abstract

Penelitian untuk mengetahui komposisi asam lemak pada minyak benih Turi (Sesbania grandiflora (L) Pers) telah dilaksanakan. Pada langkah pertama adalah untuk menggunakannya sebagai zat standar biodiesel. Bubuk kering dari benih Turi diekstraksi secara berkelanjutan dengan soxhlet selama 7 jam pada suhu 60-70oC dengan pelarut n-heksana. Rendemen produk minyak benih Turi adalah 9,79% w/w dari berat benih Turi. Asam lemak trigliserida dianalisis dengan GC-MS yang dioperasikan pada 150-290oC dengan kenaikan suhu 10oC/5 menit, fasa mobil adalah gas helium yang dijalankan pada 10 Kpa, keperluan Fasa stasioner adalah CP-SIL 5 CB panjangnya 25 m dan detektor pada GC-MS adalah FID. Berdasarkan pada puncak GC-MS yang dicocokkan dengan masing-masing database fragmentasi puncak dapat disimpulkan bahwa asam lemak dari trigliserida adalah asam palmitik (14,25%), asam linoleat (39,13%), asam elaidat (39.13%), asam stearat (13.97%) dan asam aracidat (39.13%) dengan berat molekular trigliserida pada minyak benih Turi adalah 872,769 g/mol dan berwujud cairan pada suhu-kamar dan berwarana hitam-kuning.
Metoda Pembuatan Senyawa Organoiodium Turunan Sukrosa di Dalam Fraksi Air Wibawa, Pratama Jujur; Isniningsih, Isniningsih
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 5, No 3 (2002): Volume 5 Issue 3 Year 2002
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4938.994 KB) | DOI: 10.14710/jksa.5.3.7-10

Abstract

Dalam penelitian ini telah berhasil dibuat senyawa organoiodium turunan sukrosa di dalam fraksi air  dengan cara mereaksikan sukrosa, iodium dan fosfor merah di dalam set alat refluks pada suhu 98°C selama 15 menit. Pada akhir reaksi, campuran diekstraksi menggunakan n-heksana dan fasa atau fraksi air yang terbentuk dipisahkan dari fasa organiknya. Fasa air ini kemudian ditotolkan pada plat KLT yang dibuat dari gel silika 60 F254 dan dikembangkan dengan campuran butanaol : asam asetat : air (BAA, 4:1:5). Dari perlakukan ini diperoleh satu noda yang mempunyai Rf 0,6. Noda ini kemudian dikerok, diekstraksi menggunakan metanol dan kemudian dianalisis menggunakan spektrofotometer merah infra (MI). Noda ini memunculkan spektra IR yang khas pada bilangan gelombang 615,2 cm-1. Hal ini berarti ikatan C-I yang diharapkan berhasil terbentuk dan sekaligus menunjukkan bahwa fasa air tersebut mengandung senyawa organoiodium turunan sukrosa.
Identifikasi Asam Lemak Penyusun Minyak Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Menggunakan GC-MS Ismiyarto, Ismiyarto; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa; Wibawa, Pratama Jujur
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 6, No 2 (2003): Volume 6 Issue 2 Year 2003
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2060.536 KB) | DOI: 10.14710/jksa.6.2.19-21

Abstract

Isolation of rubber seed (Hevea brasiliensis) oil have carried out by using soxhlet extraction with n-hexane as solvent. This research have been determined of fatty acid composition of rubber seed oil. Separation of free fatty acid from triglyceride done by ethanol 96 %. The oil phase was analysed by gas chromatography - mass spectrophotometer. It was resulted five chromatogram peaks of fatty acid methyl ester, there are methylester from palmitic acid (9.12%), linoleic acid (44.69 %), elaidic acid (44.69 %), stearic acid (8.89 %>) and 11,14-eicosadienoic acid (5.30 %) respectively.
Pemblokiran Gugus Amino dalam L-Sistein dan L-Valin Melalui Pembentukan Formamida Wibawa, Pratama Jujur; Ismiyarto, Ismiyarto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 5, No 2 (2002): Volume 5 Issue 2 Year 2002
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4074.832 KB) | DOI: 10.14710/jksa.5.2.1-6

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan reaksi pemblokiran gugus amina pada L-valin dan pada L-sistein menggunakan asam format untuk membentuk, secara berurutan, formamida L-valin dan formamida L-sistein. Kedua formamida asam amino ini akan digunakan lebih lanjut untuk mensintesis asam 6-aminopenisilinat (6-APA), suatu zat antara kunci untuk membuat antibiotic baru turunan β-laktam. Reaksi dilaksanakan dengan alat refluks pada suhu sekitar 50-60°C selama 60-90 menit. Pada akhir reaksi dilakukan pemisahan pelarut menggunakan penguap berputar Buchii dan dilakukan pemurnian dengan metoda rekristalisasi menggunakan etanol. KristaI hasil pemblokiran gugus amina pada L-valin mempunyai titik leleh 153-154°C, sedangkan hasil pemblokiran gugus amina pada L-sistein titik lelehnya 129-131°C. Kedua kristal ini masing-masing memberikan noda tunggal pada plat KLT silika gel 60F154. Hasil analisis spektra IR dari masing-masing kristal ini menunjukkan bahwa reaksi pemblokiran berhasil dilakukan dan senyawa yang terbentuk merupakan formamida L-valin dan formamida L-sistein
Evaluation of Novel Integrated Dielectric Barrier Discharge Plasma as Ozone Generator Muhammad Nur; Ade Ika Susan; Zaenul Muhlisin; Fajar Arianto; Andi Wibowo Kinandana; Iis Nurhasanah; Sumariyah Sumariyah; Pratama Jujur Wibawa; Gunawan Gunawan; Anwar Usman
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2017: BCREC Volume 12 Issue 1 Year 2017 (April 2017)
Publisher : Department of Chemical Engineering - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.696 KB) | DOI: 10.9767/bcrec.12.1.605.24-31

Abstract

This paper presents a characterization of an integrated ozone generator constructed by seven of reactors of Dielectric Barrier Discharge Plasma (DBDP). DBDP a has spiral-cylindrical configuration. Silence plasma produced ozone inside the DBDP reactor was generated by AC-HV with voltage up to 25 kV and maximum frequency of 23 kHz. As a source of ozone, dry air was pumped into the generator and controlled by valves system and a flowmeter. We found ozone concentration increased with the applied voltage, but in contrary, the concentration decreased with the flow rate of dry air. It was also found that a maximum concentration was 20 mg/L and ozone capacity of 48 g/h with an input power of 1.4 kW. Moreover, in this generator, IP efficiency of 8.13 g/kWh was obtained at input power 0.45 kW and air flow rate of 9 L/min. Therefore, be the higher ozone capacity can be produced with higher input power; however, it provided lower IP efficiency. The effect of dry air flow rate and applied voltage on ozone concentrations have been studied. At last, spiral wire copper was very corrosive done to the interaction with ozone, and it is necessary to do a research for finding the best metals as an active electrode inside of the quartz dielectric. 
Synthesis of A Novel Carrier Compound Thiazoethyl Methyl Eugenoxyacetate from Eugenol and Its Use in the Bulk Liquid Membrane Technique Muhammad Cholid Djunaidi; Pratama Jujur Wibawa; Ratna Hari Murti
Indonesian Journal of Chemistry Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.411 KB) | DOI: 10.22146/ijc.25075

Abstract

Research into the synthesis and use of a novel carrier compound, thiazoethyl methyl eugenoxyacetic acid (TMEAA) for selective transport of Cu(II), Cd(II) and Cr(III) metal ions in the bulk liquid membrane (BLM) technique was conducted. TMEAA was synthesized from eugenol. Eugenol was acidified into eugenoxyacetic acid and subsequently esterified using 4-methyl-5-thiazoethanol. Analysis of the result was performed using GC-MS and FTIR. The TMEAA obtained was liquid, viscous, blackish-brown and fragrant, with a yield of 88%. This compound was soluble in benzene and chloroform but insoluble in methanol. The GC-MS analysis result showed the presence of a single peak, with a retention time of 26.5 min and an area of 100%, while the disappearance of vibration mode at 1727 cm-1 was attributed to acid absorption and the FTIR spectrum indicated that formation of an ester group had occurred. TMEAA was used as a carrier compound in the BLM technique to transport Cu(II), Cd(II) and Cr(III), using chloroform as a solvent. The results showed that TMEAA was more selective for Cu(II) and Cd(II) than Cr(III). Moreover, the research proved that N and S groups of TMEAA were selective for Cu (II) and Cd (II).
Evaluation of Novel Integrated Dielectric Barrier Discharge Plasma as Ozone Generator Muhammad Nur; Ade Ika Susan; Zaenul Muhlisin; Fajar Arianto; Andi Wibowo Kinandana; Iis Nurhasanah; Sumariyah Sumariyah; Pratama Jujur Wibawa; Gunawan Gunawan; Anwar Usman
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2017: BCREC Volume 12 Issue 1 Year 2017 (April 2017)
Publisher : Masyarakat Katalis Indonesia - Indonesian Catalyst Society (MKICS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.12.1.605.24-31

Abstract

This paper presents a characterization of an integrated ozone generator constructed by seven of reactors of Dielectric Barrier Discharge Plasma (DBDP). DBDP a has spiral-cylindrical configuration. Silence plasma produced ozone inside the DBDP reactor was generated by AC-HV with voltage up to 25 kV and maximum frequency of 23 kHz. As a source of ozone, dry air was pumped into the generator and controlled by valves system and a flowmeter. We found ozone concentration increased with the applied voltage, but in contrary, the concentration decreased with the flow rate of dry air. It was also found that a maximum concentration was 20 mg/L and ozone capacity of 48 g/h with an input power of 1.4 kW. Moreover, in this generator, IP efficiency of 8.13 g/kWh was obtained at input power 0.45 kW and air flow rate of 9 L/min. Therefore, be the higher ozone capacity can be produced with higher input power; however, it provided lower IP efficiency. The effect of dry air flow rate and applied voltage on ozone concentrations have been studied. At last, spiral wire copper was very corrosive done to the interaction with ozone, and it is necessary to do a research for finding the best metals as an active electrode inside of the quartz dielectric. 
Fabrikasi Ramah Lingkungan Komposit Nano Karbon Aktif-Partikel Perak dan Uji Aktifitas Antibakterinya Nurcahyo, Radinal Yogi; Wibawa, Pratama Jujur
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Issue 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.159 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2022.14827

Abstract

Nanokomposit karbon-perak aktif nanopartikel (AC-AgNPs) telah berhasil difabrikasi secara ramah lingkungan menggunakan ultrasonik (40 kHz; 2x50 watt) untuk berbagai waktu pengadukan 10, 20, dan 30 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan waktu pengadukan ultrasonik dan aktivitas antibakteri dari nanokomposit terkait tersebut. Untuk itu, langkah pertama yang dilakukan adalah mensintesis nanopartikel perak (AgNPs) dari garam perak nitrat (AgNO3) (10 ml,3 mM) menggunakan ekstrak air-nanas berbagai konsentrasi sekitar 10, 20, 30, 40 dan 50 % b/ v. Langkah kedua adalah fabrikasi nanopartikel karbon aktif (ACNPs) dari bubuk halus karbon hitam lokal yang tersedia secara komersial melalui metode top-down yang canggih. Akhirnya, campur ACNP dan AgNP yang dihasilkan dengan benar di bawah agitasi ultrasonik seperti yang disebutkan di atas. Analisis dan karakterisasi bahan yang dihasilkan yang diinginkan dilakukan dengan menggunakan spektroskopi Ultra violet-tampak (UV-Vis), mikroskop elektron Transmisi (TEM), dan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR). Diketahui bahwa AgNP berukuran sekitar 10-50 nm berhasil diproduksi dengan partikel berbentuk bola. AgNPs kemudian dapat digabungkan dan disebarkan secara merata pada permukaan matriks ACNPs. Dalam situasi ini, spektrum FTIR menegaskan bahwa AgNP yang disebutkan secara khusus berinteraksi satu sama lain dengan gugus hidroksil (-OH) dan karbonil (C=O) yang ada pada permukaan matriks ACNP. Aktivitas antibakteri nanokomposit AC-AgNPs yang dihasilkan diuji secara terpisah terhadap bakteri E. coli dan S. aureus menggunakan metode cakram kertas saring agarosa. Diketahui bahwa zona bening yang dihasilkan di sekitar cakram rata-rata sekitar 1,23 mm dan 2,07 mm untuk Eschericia coli (E. coli) dan Staphylococus aureus (S. aureus).
Pembuatan Karbon Aktif Nanopartikel dan Uji Potensinya Sebagai Bahan Aditif Tanah Kering/Tandus Untuk Meningkatkan Produktifitasnya Aini, Riris Nur; Wibawa, Pratama Jujur; Nur, Muhammad; Asy'ari, Mukhammad; Wijanarka, Wijanarka
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Issue 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/gjec.2024.23626

Abstract

Karbon aktif adalah salah satu material karbon yang sangat berpori dengan strukur material amorf yang dapat diproduksi dari berbagai jenis biomasa melalui proses pirolisis. Sifat dasar yang paling menonjol dari karbon aktif adalah kemampuannya mengadsorpsi atau menjerap berbagai jenis adsorptif dalam fasa gas maupun cair. Sifat adsorpsi karbon aktif yang besar dan unggul dibanding bahan berpori lainnya dapat dimanfaatkan untuk menyimpan molekul-molekul air relatif lebih lama sebelum akhirnya dilepaskan kembali ke lingkungan sekitarnya melalui mekanisme pelepasan lambat mandiri (self-slow release mechanism). Jika disekitarnya itu adalah partikel-partikel tana kering/tandus maka molekul-molekul air ini akan dapat melembabkan permukaan tanah kering/tandus sehingga menjadi lebih produktif. Maksud dari penelitian ini ingin memastikan seberapa mampu partikel-partikel karbon aktif dapat meningkatkan produktifitas tanah kering/tandus bagi tanaman jagung. Dalam penelitian ini karbon aktif nanopartikel berukuran sekitar 200 ± 10-3 nm berhasil dibuat melalui proses agitasi ultrasonik (40 kHz, 2´50 watt) pada suhu 50oC selama 30 menit dan aktifasi termal pada suhu 400°C selama 1 jam. Analisis luas permukaan pori, volum pori, dan diameter pori karbon aktif yang dilakukan menggunakan metoda adsorpsi-desorpsi gas nitrogen, diketahui secara berurutan sebesar 178,844 m2g-1, 0,046 cm3g-1, dan 18,060 Å. Sementara itu, kemampuan menjerap pupuk urea partikel karbon aktif tersebut mencapai maksimum setelah 80 menit. Diketahui pula, adisi karbon aktif pada tanah kering/tandus dapat meningkatkan tingkat produktifitasnya sebesar 90% untuk tanaman jagung. Dapat disimpulkan bahwa karbon aktif nanopartikel berpotensi dapat digunakan sebagai bahan aditif tanah kering/tandus untuk meningkatkan produktifitasnya secara signifikan.