Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Variasi Salinitas dan Kalsium Karbonat (CaCO3) dalam Menumbuhkan Alga pada Artificial Live Rock Sembiring, Kennedi; Victoria, Kanya Claudia; Prabowo, Yoga; Suhernalis, Suhernalis
Akuatiklestari Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i2.6444

Abstract

Live rock adalah batuan hidup alami yang umumnya digunakan sebagai karang hias, habitat bagi biota serta penambah estetika pada akuarium. Eksploitasi besar-besaran live rock alam dapat mengancam kelestarian dan kestabilan ekosistem perairan. Artificial live rock adalah salah satu alternatif atau solusi untuk menggantikan live rock alami. Artificial live rock adalah batuan hidup buatan manusia yang biasanya terbuat dari bahan ramah lingkungan seperti batu apung, semen dan pasir dan merupakan salah satu produk bernilai ekonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula dan komposisi  bahan dasar yang paling sesuai dalam membuat artificial live rock serta menganalisa pengaruh variasi kalsium karbonat dan salinitas dalam menumbuhkan alga pada artificial live rock. Eksperimen dilakukan selama 2 (dua) bulan menggunakan metode kuantitatif experimental. Variabel yang diamati antara lain laju pertumbuhan alga, observasi perubahan warna serta monitoring kualitas air (suhu, salinitas dan pH). Variasi konsentasi kalsium karbonat (CaCO3) menggunakan 5 (lima) jenis formula; 0%, 10%, 25%, 50%, dan 75%. Pengujian variasi salinitas menggunakan 3 (tiga) perlakuan; salinitas rendah (10 ppt), salinitas sedang (30 ppt) dan salinitas tinggi (50 ppt). Hasil eksperimen menunjukkan konsentrasi kalsium karbonat berpengaruh terhadap perubahan warna produk artificial live rock, semakin tinggi konsentrasi kasium karbonat, maka semakin cerah artificial live rock yang dihasilkan. Hasil eksperimen juga menunjukkan konsentrasi kalsium karbonat tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pertumbuhan alga. Sementara itu eksperimen penggunaan variasi salinitas menunjukkan kadar salinitas memengaruhi laju pertumbuhan alga. Artificial live rock di akuarium bersalinitas 10 ppt dan 30 ppt lebih cepat ditumbuhi alga dibandingkan dengan artificial live rock di akuarium bersalinitas 50 ppt.
ANALISIS DAYA DUKUNG KAWASAN DAN POTENSI EKOWISATA BAHARI DI PROVINSI BANTEN Rahman, Abdul; Suhernalis, Suhernalis; Aditia, Nadia Hema; Rachmad, Basuki; Syamsuddin, Awaludin
MARLIN Vol 2, No 2 (2021): (Agustus, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I2.2021.121-127

Abstract

Potensi wisata di Provinsi Banten yang menarik minat wisatawan diantaranya adalah pada wisata bahari (Pantai Anyer, Tanjung Lesung, Pantai Sawarna, Pulau Peucang, dan Pulau Burung). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Daya Dukung Kawasan (DDK), Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) ekowisata bahari dan untuk menganalisis potensinya di Provinsi Banten. Penelitian ini dilakukan di 4 Kabupaten dan 1 kota, dengan 11 lokasi objek wisata yang dijadikan sampel. DDK di 11 lokasi pantai tertinggi yaitu 180 orang/50 m2 panjang pantai yaitu di Pantai Sawarna (Lebak), di Pantai Pulau dua (Serang) dengan DDK 20 orang/50 m2 per hari. DDK wisata mangrove didapat dari dua lokasi yaitu PRPM Kronjo (Tangerang) dengan 72 orang/50 m2 dan Cagar Alam Pulau Dua (Serang) dengan 32 orang/50 m2  per hari. Sedangkan untuk DDK wisata snorkeling yang tertinggi yaitu; Spot Ciapus 8 orang/50 m2, dan terendah di Pulau Badul 3 orang/50 m2 per hari. Pantai Pulau Peucang (Uj. Kulon) memiliki nilai IKW tertinggi yaitu 96.67% dan yang terendah di Pantai Pulau Cangkir (Tangerang) yaitu 55.6%, Kategori rekreasi mangrove terdapat di dua lokasi yaitu; ekowisata mangrove PRPM Kronjo dengan nilai IKW 55.55% dan ekowisata mangrove Cagar Alam Pulau Dua dengan nilai IKW tertinggi 81.25%. Kategori rekreasi snorkeling tertinggi yaitu; Spot Legon Sumino dengan Nilai IKW 91.23% dan terendah di Pulau Badul dengan Nilai IKW 80.7%.