Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODEL PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA CATMAT (PMC) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII MTSN CARUBAN Rokhani, Ridha; Murdjito, Murdjito; Rachmad, Basuki
JIPM Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JIPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari MTsN Caruban menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika belum memberikan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ulangan harian terakhir siswa kelas VIII MTsN Caruban tahun pelajaran 2013/2014. Dari data tersebut, masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, maka peneliti mencoba menerapkan model Pemecahan Masalah menggunakan media CatMat (PMC) dan Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari gaya kognitif. Kedua model pembelajaran tersebut sama-sama menitikberatkan pada  aktivitas berpikir sehingga erat kaitannya dengan siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model PMC lebih baik daripada model TGT, (2) apakah prestasi belajar matematika siswa FI lebih baik daripada siswa FD, (3)  apakah terdapat interaksi antara model PMC dan TGT dengan gaya kognitif FI dan FD terhadap prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatif. Sumber data diperoleh dari sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII E dan VIII A MTsN Caruban tahun pelajaran 2013/2014 yang diambil secara cluster random samplingdengan banyak anggota sampel 72 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode statistik test (Anava dua jalan sel tak sama). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Anava dua jalan sel tak sama, dapat disimpulkan bahwa, (1) prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model PMC tidak lebih baik daripada model TGT, (2) prestasi belajar matematika siswa FI lebih baik daripada siswa FD, dan (3) tidak terdapat interaksi antara model PMC dan TGT dengan gaya kognitif FI dan FD terhadap prestasi belajar matematika siswa.Kata kunci : Efektivitas, PMC, TGT, Prestasi, Gaya Kognitif.
Isolasi dan Identifikasi Gen Resisten Ciprofloxacin pada Isolat Escherichia coli MDR Ciprofloxacin dari Penderita ISK di RSUDAM Provinsi Lampung Rachmad, Basuki; Saputri, Wiria; A.S, Yandi; Setiawan, Andi; Mulyono, Mulyono
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1673

Abstract

Peningkatan resistensi Escherichia coli terhadap antibiotik fluorokuinolon telah banyak dilaporkan di seluruh dunia. Sebanyak 30 isolat E.coli dari pasien ISK di RSUDAM Provinsi Lampung, ditemukan 18 isolat E.coli MDR mempunyai plasmid dan 73,3% resisten terhadap ciprofloxacin. Resistensi E.coli terhadap antibiotik fluorokuinolon (misal ciprofloxacin) umumnya disebabkan mutasi kromosom pada gen gyrA dan parC, dan adanya gen plasmid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan gen resistensi ciprofloxacin, baik yang terdapat pada DNA plasmid (Plasmid Mediated Quinolone Resistance) yaitu qnr, oqxA dan oqxB maupun pada DNA kromosom (Quinolone Resistance Determining Regions) yaitu gyrAdan parC. Isolasi DNA plasmid dan kromosom dilakukan terhadap 18 isolat tadi menggunakan masing-masing kit yang sesuai. Keberadaan gen di dalam isolat dideteksi secara PCR menggunakan T100TM Thermal Cycler. Elektroforesis di dalam gel agarosa 1% dari amplikon menggunakan BIO-RADTM PowerPac. Visualisasi amplikon dengan BIO-RADTM UVITEC menghasilkan pita DNA fragmen gen qnr pada 593 bp (1 isolat), oqxA (866 bp, 2 isolat), oqxB (781 bp, 1 isolat), gyrA (191bp, 18 isolat) dan parC (264 bp, 18 isolat). Dari data tersebut dapat diusulkan bahwa resistensi terhadap ciprofloxacin diduga kuat disebabkan oleh adanya gen resistensi ciprofloxacin, baik yang berlokasi di plasmid maupun kromosom. Sekuensing DNA disarankan untuk menentukan urutan basa-basa pada pita DNA yang dihasilkan sehingga pola mutasi pada gen-gen yang berkaitan dengan MDR dapat dipecahkan.Kata Kunci : E.coli MDR ciprofloxacin, gen qnr, gyrA, oqxAB, parC.
KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP), D-DIMER DAN PROCALCITONIN (PCT) SEBAGAI PARAMETER PENANDA INFLAMASI PADA PASIEN COVID DENGAN KOMORBID: REVIEW Rachmad, Basuki
Jurnal Medical Laboratory Vol. 3 No. 1 (2024): Januari: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/medlab.v3i1.221

Abstract

Beberapa parameter penanda inflamasi akan meningkat jumlahnya didalam tubuh saat merespon adanya infeksi. Salah satu yakit infeksi yang saat ini masih banyak ditemukan kasusnya adalah COVID-19. Kadar C-reactive protein (CRP), D-dimer dan Procalcitonin (PCT) diketahui mengalami peningkatan selama pasien mengalami infeksi penyakit ini. Pasien COVID-19 dengan komorbid sering ditrmukan dalam kondisi yang mengalami keparahan serius terhadap infeksi ini. Analisa parameter penanda inflamasi khsuusnya pada pasien COVID-19 dengan komorbid sangat diperlukan sebagai prediktor prognosis dan membantu manajemen klinis, stratifikasi resiko, serta pendekatan maksimal pada pasien yang memiliki resiko kematian tinggi karena COVID-19. Tinjauan Pustaka ini ditulis berdasarkan berbagai buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan beberapa parameter penanda inflamasi pada pasien COVID-19 dengan komorbid. Data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh, kemudian dikumpulkan dan disortir menjadi sebuah laporan berdasarkan topik yang sesuai. Penanda inflamasi CRP, D-dimer dan PCT dapat memberikan informasi tentang luaran pada pasien COVID-19 dengan komorbid. Pemilihan ketiga jenis parameter pemeriksaan ini adalah selain pemeriksaan nya tersedia hampir disemua rumah sakit rujukan pemeriksaan COVID-19, pemeriksaan nya mudah dan harga pemeriksaan juga terjangkau. Hal tersebut dapat memberikan efektivitas dari segi waktu dan biaya dalam penanganan pasien COVID-19 dengan komorbid. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penanda inflamasi CRP, D-dimer dan PCT dapat digunakan sebagai prediktor dalam melihat luaran klinis pada pasien COVID- 19 dengan komorbid.