p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Dakwah
Aida, Bakhita
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI DAKWAH PADA PENGIKUT TAREKAT KHALIDIYAH WA NAQSABANDIYAH DI MASJID KWANARAN KUDUS Aida, Bakhita
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 40, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.492 KB) | DOI: 10.21580/jid.v40.1.5570

Abstract

AbstractTarekat khalidiyah wa naqsabandiyah develops rapidly, but researchers find problems that arise in internal religious practices of the tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah, including: 1) The number of members participating in suluk is only half of the total members; 2) Majority of the followers of the tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah are the elderly. The purpose of this research is to find out the da'wah strategy in the congregation of khalidiyah wa naqsabandiyah to overcoming problems. The subject of his research was the congregation of the khalidiyah wa naqsabandiyah at the Kwanaran Kudus Mosque. The method in this study is interviews, observations, uses social learning theory and da?wah bil hal. The results of research on to overcoming the problems is to use transformative da'wah, which is to provide direct community assistance in the form of preaching activities Ershad al-Islam. The method used is the dialog method, the applicative method and the exemplary method. Recommendations: 1) Question and answer intersperse and balance lectures to reduce misunderstandings of the mad'u; 2) Applicative methods that emphasize the practice of prayer and reading the Qur'an with sorogan; 3) The exemplary method by involving students of Pondok Yanbu'ul Qur?an in suluk as a companion and role model.Keywords: Khalidiyah wa naqsabandiyah; transformative da'wa; irsyad al-Islam; suluk.AbstrakTarekat khalidiyah wa naqsaabandiyah berkembang pesat, namun peneliti menemukan permasalahan yang muncul pada internal praktik keagamaan tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah, diantaranya : 1) Jumlah anggota yang mengikuti kegiatan khalwat atau suluk pada tarekat ini hanya setengah dari jumlah keseluruhan anggota, yaitu 240 dari 450 anggota; 2) Pengikut tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah mayoritas adalah lanjut usia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi dakwah yang tepat pada jamaah tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah dalam mengatasi masalah pada jama?ah. Subjek penelitiannya adalah jama?ah tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah di Masjid Kwanaran Kudus. Metode pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi serta menggunakan teori pembelajaran sosial dan dakwah bil hal. Hasil penelitian tentang strategi dakwah dalam mengatasi permasalahan jama?ah tarekat adalah menggunakan dakwah transformatif, yaitu melakukan pendampingan masyarakat secara langsung dan berbentuk kegiatan dakwah Irsyad al-Islam. Metode yang digunakan adalah metode dialog, metode aplikatif dan metode keteladanan. Rekomendasi dalam menghadapi permasalahan meliputi: 1) Tanya jawab menyelingi dan mengimbangi ceramah untuk mengurangi kesalahpahaman para mad?u; 2) Metode aplikatif yang menekankan materi praktek shalat dan membaca Al-Qur?an dengan sistem sorogan; 3) Metode keteladanan dengan melibatkan santri putri Pondok Yanbu?ul Qur?an dalam suluk sebagai pendamping dan teladan kepada anggota tarekat.Kata Kunci: Khalidiyah wa naqsabandiyah; dakwah transformatif; irsyad al-Islam; suluk.
Strategi Dakwah pada Pengikut Tarekat Khalidiyah wa Naqsabandiyah di Masjid Kwanaran Kudus Aida, Bakhita
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 40, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v40.1.5570

Abstract

Tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah develops rapidly, but researchers find problems that arise in internal religious practices of the tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah, including: 1) The number of members participating in suluk is only half of the total members; 2) Majority of the followers of the tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah are the elderly. The purpose of this research is to find out the da'wah strategy in the congregation of khalidiyah wa naqsabandiyah to overcoming problems. The subject of his research was the congregation of the khalidiyah wa naqsabandiyah at the Kwanaran Kudus Mosque. The method in this study is interviews, observations, uses social learning theory and da’wah bil hal. The results of research on to overcoming the problems is to use transformative da'wah, which is to provide direct community assistance in the form of preaching activities Ershad al-Islam. The method used is the dialog method, the applicative method and the exemplary method. Recommendations: 1) Question and answer intersperse and balance lectures to reduce misunderstandings of the mad'u; 2) Applicative methods that emphasize the practice of prayer and reading the Qur'an with sorogan; 3) The exemplary method by involving students of Pondok Yanbu'ul Qur’an in suluk as a companion and role model.Keywords: Khalidiyah wa naqsabandiyah; transformative da'wa; irsyad al-Islam; suluk.Tarekat khalidiyah wa naqsaabandiyah berkembang pesat, namun peneliti menemukan permasalahan yang muncul pada internal praktik keagamaan tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah, diantaranya : 1) Jumlah anggota yang mengikuti kegiatan khalwat atau suluk pada tarekat ini hanya setengah dari jumlah keseluruhan anggota, yaitu 240 dari 450 anggota; 2) Pengikut tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah mayoritas adalah lanjut usia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi dakwah yang tepat pada jamaah tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah dalam mengatasi masalah pada jama’ah. Subjek penelitiannya adalah jama’ah tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah di Masjid Kwanaran Kudus. Metode pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi serta menggunakan teori pembelajaran sosial dan dakwah bil hal. Hasil penelitian tentang strategi dakwah dalam mengatasi permasalahan jama’ah tarekat adalah menggunakan dakwah transformatif, yaitu melakukan pendampingan masyarakat secara langsung dan berbentuk kegiatan dakwah Irsyad al-Islam. Metode yang digunakan adalah metode dialog, metode aplikatif dan metode keteladanan. Rekomendasi dalam menghadapi permasalahan meliputi: 1) Tanya jawab menyelingi dan mengimbangi ceramah untuk mengurangi kesalahpahaman para mad’u; 2) Metode aplikatif yang menekankan materi praktek shalat dan membaca Al-Qur’an dengan sistem sorogan; 3) Metode keteladanan dengan melibatkan santri putri Pondok Yanbu’ul Qur’an dalam suluk sebagai pendamping dan teladan kepada anggota tarekat.
The latest religious practices of da’i influencer and content creator in digital da’wah Aida, Bakhita; Supena, Ilyas; Sulthon, Muhammad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 44 No. 2 (2024): Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v44.2.23378

Abstract

Purpose - The aim of this research is to describe new religious practices in digital media. Method - Digital ethnography and literature review are the methods used in this research. Result - A new form of religious practice has emerged, conducted by influencers (A'yun, Ulfi, and Hijrapedia). This includes online muroja'ah, online Quran waqf, and online umrah substitutes. All three clearly indicate the existence of negotiations between offline and online spaces. Implication - This research definitively shows the shift from conventional preaching to digital methods without diminishing traditional religious authority. It is a definitive reference point for other new religious practices. Originality/Value - This research offers originality by revealing how digital media reshapes religious practices, introducing unique forms such as online muroja’ah, Quran waqf, and umrah substitutes led by influencers. It bridges the gap between traditional and digital spaces, challenging conventional sociological views and providing new insights into the evolution of religion in the digital age. *** Tujuan - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan praktik-praktik keagamaan baru di media digital. Metode - Etnografi digital dan tinjauan literatur adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil - Bentuk praktik keagamaan baru telah muncul, yang dilakukan oleh para influencer (A'yun, Ulfi, dan Hijrapedia). Hal ini mencakup muroja'ah online, wakaf Alquran online, dan pengganti umrah online. Ketiganya dengan jelas menunjukkan adanya negosiasi antara ruang luring dan daring. Implikasi - Penelitian ini secara definitif menunjukkan pergeseran dari da’wah konvensional ke metode digital tanpa mengurangi otoritas keagamaan tradisional. Penelitian ini merupakan titik referensi yang pasti untuk praktik-praktik keagamaan baru lainnya. Orisinalitas/Nilai - Penelitian ini menawarkan orisinalitas dengan mengungkapkan bagaimana media digital membentuk kembali praktik keagamaan, memperkenalkan bentuk-bentuk unik seperti muroja'ah daring, wakaf Alquran, dan pengganti umrah yang dipimpin oleh influencer. Penelitian ini menjembatani kesenjangan antara ruang tradisional dan digital, menantang pandangan sosiologis konvensional dan memberikan wawasan baru tentang evolusi agama di era digital
The latest religious practices of da’i influencer and content creator in digital da’wah Aida, Bakhita; Supena, Ilyas; Sulthon, Muhammad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v44.2.23378

Abstract

Purpose - The aim of this research is to describe new religious practices in digital media. Method - Digital ethnography and literature review are the methods used in this research. Result - A new form of religious practice has emerged, conducted by influencers (A'yun, Ulfi, and Hijrapedia). This includes online muroja'ah, online Quran waqf, and online umrah substitutes. All three clearly indicate the existence of negotiations between offline and online spaces. Implication - This research definitively shows the shift from conventional preaching to digital methods without diminishing traditional religious authority. It is a definitive reference point for other new religious practices. Originality/Value - This research offers originality by revealing how digital media reshapes religious practices, introducing unique forms such as online muroja’ah, Quran waqf, and umrah substitutes led by influencers. It bridges the gap between traditional and digital spaces, challenging conventional sociological views and providing new insights into the evolution of religion in the digital age. *** Tujuan - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan praktik-praktik keagamaan baru di media digital. Metode - Etnografi digital dan tinjauan literatur adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil - Bentuk praktik keagamaan baru telah muncul, yang dilakukan oleh para influencer (A'yun, Ulfi, dan Hijrapedia). Hal ini mencakup muroja'ah online, wakaf Alquran online, dan pengganti umrah online. Ketiganya dengan jelas menunjukkan adanya negosiasi antara ruang luring dan daring. Implikasi - Penelitian ini secara definitif menunjukkan pergeseran dari da’wah konvensional ke metode digital tanpa mengurangi otoritas keagamaan tradisional. Penelitian ini merupakan titik referensi yang pasti untuk praktik-praktik keagamaan baru lainnya. Orisinalitas/Nilai - Penelitian ini menawarkan orisinalitas dengan mengungkapkan bagaimana media digital membentuk kembali praktik keagamaan, memperkenalkan bentuk-bentuk unik seperti muroja'ah daring, wakaf Alquran, dan pengganti umrah yang dipimpin oleh influencer. Penelitian ini menjembatani kesenjangan antara ruang tradisional dan digital, menantang pandangan sosiologis konvensional dan memberikan wawasan baru tentang evolusi agama di era digital