Penelitian telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh kandungan protein dan energi pakan terhadap keempukan daging. Materi penelitian adalah 15 ekor kambing Kacang jantan dengan umur rata-rata 6-18 bulan, dengan bobot badan awal 14,96 ± 3,40 kg (CV = 23%). Bahan pakan yang digunakan adalah rumput gajah, onggok, bungkil kedelai, dan dedak padi yang disusun menjadi complete feed. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pakan dan 5 kelompok bobot badan kambing. Perlakuan pakan yang diterapkan adalah kandungan protein dan total digestible nutrients (TDN), yaitu 1) 9,20% protein dan 54,67% TDN (T1), 2) 11,67% protein dan 58,61%, TDN (T2), dan 3) 18,33% protein dan 65,23% TDN (T). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah keempukan daging Longissimus dorsi (LD) dan Biceps femoris (BF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi pada pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap keempukan daging, nilai rata-rata keempukan daging LD dan BF masing-masing adalah 1,13 dan 1,68 kg/cm2. Bobot badan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap keempukan daging LD, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daging BF. Pada otot LD, nilai keempukan pada kelompok bobot badan terendah (9,04 kg) adalah 1,68 kg/cm2, sedangkan pada kelompok bobot badan tertinggi (18,44 kg) adalah 1,41 kg/cm2. Rata-rata keempukan daging BF adalah 1,68 kg/cm2. Disimpulkan bahwa kandungan protein dan energi pakan tidak mempengaruhi keempukan daging pada kambing Kacang jantan, dan bobot badan yang tinggi menghasilkan daging LD yang lebih empuk.