Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN BRIKET BIOARANG DARI LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU JATI DAN JANGGEL JAGUNG SERTA TEPUNG KANJI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF MEI HERMAWAN, BAKTIYAR
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 03 (2014): JTM : Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi bahan bakar sangatlah mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menyebabkan permintaan akan energi semakain bertambah, sedangkan cadangan minyak bumi semakin menipis karena di explorasi secara terus menerus. Untuk mengatasi cadangan minyak yang semakin menipis maka diperlukan energi alternatif. Energi alternatif yang bisa digunakan untuk menggantikan keberadaan minyak salah satunya adalah biomassa yang berasal dari limbah serbuk gergaji kayu jati, hal ini dikarenakan limbah serbuk gergaji kayu jati saat ini hanya menjadi limbah bagi masyarakat. Pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu jati menjadi biomassa lambat laun akan dapat menggantikan keberadaan minyak yang saat ini menjadi primadona di kalangan masyarakat.  Proses pembuatan briket diawali dengan melakukan pengarangan serbuk gergaji kayu jati dan janggel jagung pada suhu + 250ºC, kemudian serbuk gergaji kayu jati dan janggel jagung di buat perbandingan dengan komposisi yang telah ditentukan sebelumnya di campur dengan perekat dengan perbandingan 1:10. Sebelumnya telah di buat bubur terlebih dahulu . Setelah bahan di campur maka langkah selanjutnya adalah di lakukan proses pengepresan dengan tekanan kompaksi 2,5 ton, kemudian briket bioarang yang telah di cetak kemudian dipanaskan di oven dengan suhu 100ºC. Jenis spesimen dibuat 6 macam yaitu A (100% janggel jagung), B (20% serbuk gergaji kayu jati + 80% janggel jagung), C (40% serbuk gergaji kayu jati + 60% janggel jagung), D (60% serbuk gergaji kayu jati + 40% janggel jagung), E (80% serbuk gergaji kayu jati + 20% janggel jagung) dan F (100% serbuk gergaji kayu jati). Setelah briket biorang kering maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian karakteristik yaitu nilai kalor, kuat tekan, kadar abu, kadar air. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dimana hasil pengujian karakteristik di masukkan kedalam tabel dan kemudian dideskripsikan dalam bentuk kalimat. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan jenis A adalah 15,17 kgf/cm²; jenis B= 14,21 kgf/cm²; jenis C= 11,23 kgf/cm²; jenis D= 8,35 kgf/cm²; jenis E= 6,60 kgf/cm²; jenis F= 6,84 kgf/cm², nilai kuat tekan tertinggi adalah jenis A= 15,17 kgf/cm². Nilai kalor jenis A= 5828,7 kal/g; jenis B= 6169,5 kal/g; jenis C= 6416,6 kal/g; jenis D= 6562,4 kal/g; jenis E= 6660,6 kal/g; jenis F= 6758,6 kal/g,  nilai kalor tertinggi adalah jenis F = 6758,6 kal/g. Kadar air jenis A adalah 11,69%; jenis B= 10,80%; jenis C= 10,78%; jenis D= 9,93%; jenis E= 9,35%; jenis F= 8,79%, kadar air terendah adalah jenis F= 8,79%. Kadar abu jenis A adalah 12%; jenis B= 10%; jenis C= 10%; jenis D= 6%; jenis E= 6%; jenis F= 2%, kadar abu terendah adalah jenis F= 2%. Kata Kunci : Bahan bakar alternatif, briket bioarang, serbuk gergaji kayu jati, janggel jagung.
Solar Cell Performance Test against Load Variations Sumarno, F Gatot; Wahyono, Wahyono; Mei Hermawan, Baktiyar; Hamim Su”™udy, Ahmad; Fatowil Aulia, Nur; Khoiroh, Ikhwatinah; Surindra, Mochammad Denny
Eksergi Vol. 18 No. 2 (2022): MAY 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.172 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v18i2.3570

Abstract

Solar cell is a converter of light energy into electrical energy. This study aims to examine the characteristics of the solar cell to load variations. The research was conducted at the Semarang State Polytechnic Energy Conversion Lab. The solar cell used in the research of the monocrystalline solar cell type KTENG CP-520S. The research method is carried out by measuring the value of solar intensity, voltage and electric current from the solar cell, then calculating the value of the power and efficiency of the solar cell. The greater the intensity of sunlight, the better the characteristics of the solar cell with a note that the solar cell surface temperature must be stable at 250C. The results showed that the highest input power of the solar cell was 5293.69 watts at a lamp load of 115 watts at 833.6 W/m2 of radiation during sunny weather. The highest value of the output power of the solar cell is 191.52 watts when the lamp is loaded with 190 watts of radiation at 739.4 W/m2 during sunny weather. While the highest value of the load output power is 212.43 watts when the lamp is loaded with 200 watts of radiation at 724.4 W/m2 when the weather is sunny. The highest efficiency of the solar cell is 4.13% when the lamp is loaded with 200 watts of radiation at 724.4 W/m2 when the weather is sunny. And the highest value of Solar Power Plant efficiency is 4.61% at a 200 watt lamp loading at 724.4 W/m2 radiation when the weather is sunny.