Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Eksplorasi Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) dan Status Konservasinya di Taman Nasional Gunung Merbabu Jawa Tengah Prasetya, Yulianto Ade; Nisyak, Khoirun; Hisbiyah, A'yunil; Ifititah, Elvina Dhiaul; Srihardiyastuti, Arie
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 42, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Extended Spectrum Beta Lactamases (ESBLs) merupakan enzim yang mampu menonaktifkan antibiotik golongan beta laktam generasi ketiga dan keempat, serta monobaktam. Escherichia coli merupakan kelompok Enterobacteriaceae yang paling banyak ditemukan menghasilkan enzim ESBLs. Hal tersebut menyebabkan semakin meningkatnya biaya perawatan di rumah sakit, angka kesakitan, dan angka kematian di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas nanokomposit ZnO-Ag dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli penghasil ESBLs. Nanokomposit ZnO-Ag dibuat dengan metode refluks secara one pot synthesis menggunakan minyak cengkeh sebagai reduktor melalui green synthesis. Nanokomposit ZnO-Ag yang terbentuk yakni 73,21 nm kemudian diujikan pada bakteri E.coli penghasil ESBLs dengan metode Kirby-Bauer. Konsentrasi nanokomposit 100 µg/ml merupakan konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan E.coli penghasil ESBLs.
Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Rendemen dan Skrining Fitokimia Ningsih, Arista Wahyu; Nurrosyidah, Iif Hanifa; Hisbiyah, A'Yunil
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 2 No 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, Juni 2020
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.06 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v2i2.27

Abstract

Kunir, kunyit (Curcuma domestica) adalah tanaman yang berada di daerah Asia Tenggara yang digunakan sebagai tanaman rempah dan obat. Tanaman ini kemudian mengalami perseberan ke Indonesia. Kunyit adalah tanaman obat yang memiliki peluang untuk dieksplorasi dalam pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui ada perbedaan metode ekstraksi maserasi dan remaserasi memiliki pengaruh terhadap % rendemen ekstrak dan skrining fitokimianya. Hasil rendemen paling tinggi adalah rendemen dengan menggunakan metode ekstraksi remaserasi sebesar 23.3% sedangkan ekstraksi menggunakan maserasi menghasilkan rendemen ekstrak sebesar 22%. Hasil uji penapisan fitokimia terhadap ekstrak rimpang kunyit dengan teknik remaserasi dan maserasi keduanya sama-sama mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, polifenol, antrakuinon, triterpenoid dan steroid. Hasil dari analisis kualitatif dengan metode penapisan fitokimia menunjukkan bahwa metode ekstaraksi maserasi dan remaserasi tidak mempengaruhi kandungan senyawa kimia dalam tumbuhan tetapi mempengaruhi % rendemen ekstrak yang dihasilkan. Kata kunci : Rendemen, maserasi, remaserasi
Effect of Sappan Wood Ethanol Extract in CRP Level and Phagocytic Index Between Group of Mice Infected with S. aureus and E. coli Rohmah, Martina Kurnia; Hisbiyah, A'yunil; Octivani, Amellya; Anwari, Farida
FITOFARMAKA: JURNAL ILMIAH FARMASI Vol 14, No 1 (2024): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v14i1.10040

Abstract

S.aureusand E.coli are pathogenic bacterial that cause many infectious disease in the world. Immunomodulator is needed to prepare the immune system to be able against the infection. Some parameters usually used to assess the immunomodulatory activity such as C-Reactive Protein (CRP) and phagocytic index. This study aims to investigate the difference effect of sappan1wood extract  in CRP level and phagocytic index between group mice infected with S. aureus and E. coli.  Two treatment groups of mice were prepared for S. aureus and E. coli test. Each group subjected to 7 treatments i.e. (1) Normal mice1(CMC-Na 1 %- Merck® 217277), 1(2) Negative Control (bacterial infection + CMC-Na 1 %),11(3) Positive Control (bacterial infection + Imboost force®1treatment, PT SOHO Industri Pharmasi), (4) Bacterial infection and EESW treatment 25 mg/kg BW, (5) 50 mg/kg BW, (6) 100 mg/kg BW, and (7) 200 mg/kg BW. Mice blood was taken to detect the CRP and phagocytic index after treatment. The T test showed that there was a significant difference between CRP levels (p0.05) and phagocytic index (p0.05) of S. aureus and E. coli group. EESW 200 mg/kg BW reduced CRP level to 11 mg/dL (S. aureus) and 6 mg/dL in (E. coli). EESW 200 mg/kg BW increased phagocytosis to 1.54 folds (S. aureus) and 4.62 folds (E. coli). Sappan wood ethanol extract effect to CRP level and phagocytic index1in mice group infected with E. coli is better than S. aureus1infection group.
Potensi Nanokomposit Sengoksida-Perak (ZnO-Ag) Metode Gelombang Mikro dalam Menghambat Pertumbuhan BAKTERI Escherichia coli Penghasil Extxtended Spectrum Beta Lactamases (ESBLs) Prasetya, Yulianto Ade; Nisyak, Khoirun; Hisbiyah, A'yunil
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.219 KB)

Abstract

Escherichia coli penghasil Extended Spectrum Beta Lactamases (ESBLs) merupakan bakteri yang mampu menghidrolisis antibiotik golongan beta laktam generasi kedua dan ketiga serta monobaktam. Bakteri ini menyebabkan insidensi tertinggi infeksi saluran kemih (ISK) yang utama di seluruh dunia. Seng oksida (ZnO) terbukti mampu melawan resistensi bakteri sedangkan perak (Ag) mampu melawan bakteri dengan menghambat sintesis dinding sel, protein, dan metabolisme sel. Nanokomposit merupakan penggabungan antara ZnO dan Ag yang berukuran nanometer (nm) dengan bantuan instrumen berupa microwave termodifikasi. Nanokomposit yang terbentuk dikarakterisasi dengan X-Ray Diffractometer (XRD) untuk mengetahui ukuran dan kristanilitas yang terbentuk. Uji aktivitas nanokomposit ZnO-Ag dilakukan dengan metode difusi sumuran menggunakan cock borer pada media Mueller-Hinton agar. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa nanokomposit yang terbentuk berukuran 124,71 nm. Nanokomposit ZnO-Ag mampu menghambat bakteri E. coli penghasil ESBLs dengan diameter zona hambat yakni 11,35 mm. Nanokomposit ZnO-Ag berpotensi untuk dikembangkan sebagai alat medis berbasis nanokomposit ZnO-Ag dalam melawan bakteri penyebab infeksi nosokomial, salah satunya E. coli penghasil Extended Spectrum Beta Lactamases (ESBLs).