Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH EPERIENTIAL MARKETING TERHADAP BRAND AWARENESS SERTA DAMPAKNYA PADA MINAT BELI (STUDI PADA PRODUK SMARTPHONE SAMSUNG ELECTRONIC INDONESIA CABANG PEKANBARU Syuhada, Muhammad; Heriyanto, Meyzi
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4, No 1: WISUDA FEBRUARI 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of experiential marketing on brand awareness as well as their impact on buying interest (Study on smartphones, Samsung Electronic Indonesia branches pekanbaru). This research method in this research is quantitative with program SPSS, where samples were used that visitors to the store as many as 100 respondents. To determine the sample, this research uses accidental sampling technique Slovin formula. Data collection through questionnaires.. This study has shown that the results of hypothesis testing t test, t known t (11.004)> t table (1.984) and Sig. (0.000) <0.05. That is experiential marketing variables significantly influence brand awarenes. t (11.082)> t table (1.984) and Sig. (0.000) <0.05. That is experiential marketing variables significantly influence buying interest.Key words : experiential marketing, brand awareness, buying interest
Change from Armed Movement to Political Party: Comparative Study of the Aceh-Indonesia Party & the Sinn Fein Party-Northern Ireland for the 2009-2022 Period Syuhada, Muhammad; Mar’iyah, Chusnul
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 4 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (November)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i4.5569

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat perkembangan Partai Lokal pasca konflik dengan membandingkan Partai Aceh di Indonesia dan Partai Sinn Fein di Irlandia Utara. Peneliti akan menjelaskan melalui diskripsi melalui berbagai hal terhadap perkembangan kedua partai tersebut pasca perjanjian damai. Metode yang dipakai dalam penelitian ini komparatif. Adapun perbandingan ini disesuaikan dengan teori dari Sigmund Neumann dan faktor-faktor yang ikut berperan di dalam pemenangan Pemilu Partai Aceh dalam kurun waktu 2009-2019 pada pemenangan Pemilu Partai Sinn Fein dalam kurun waktu 2007-2022. Hasil dalam penelitian ini ialah partai Aceh pada transisi demokrasi pasca konflik, partai politik cenderung melaksanakan pola patronase dalam hal maksimalisasi bekerjanya mesin partai untuk mencapai tujuan politik. Sedangkan untuk partai Sinn Fein dalam politik pasca-konflik Sinn Féin dengan cepat memantapkan diri sebagai partai terbesar dalam blok lawan dengan mengorbankan UUP dan SDLP yang lebih moderat. Terlepas dari adanya persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan di antara Partai Aceh dan Partai Sinn Feinn serta perbedaan dalam optimalisasi aspek-aspek internal yang diperbandingkan serta perbedaan aspek-aspek eksternal yang melingkupinya, faktanya ada kesenjangan dalam perolehan suara Partai Aceh dan Partai Sinn Feinn di beberapa Pemilu yang diikutinya. Partai Aceh mengalami penurunan perolehan suara dari pemilu ke pemilu, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa partai tersebut mungkin tidak lagi menjadi kekuatan politik yang signifikan di Aceh. Sementara itu, Partai Sinn Fein berhasil mempertahankan dan bahkan meningkatkan perolehan suara mereka dari waktu ke waktu, mencetak kemenangan dalam pemilihan penting di Irlandia Utara. 
Edukasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Era Pandemi di Sekolah Menengah Pertama Tirtayasa Djupri, Diana Rhismawati; Syuhada, Muhammad; Defara, Dinda
Journal Community Service of Health Science Vol. 1 No. 1 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jcshs.v1i1.32

Abstract

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Seseorang dapat terinfeksi Covid-19 melalui penyebaran dengan cara kontak langsung atau tidak langsung melalui droplet/percikan saluran napas orang yang terinfeksi. Dalam perkembangannya, seluruh masyarakat harus mampu mengubah kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang disebut New Normal . New normal  merupakan perubahan perilaku masyarakat akibat mengalami krisis yang berkepanjangan. Pandemi COVID 19 telah mengubah perilaku masyarakat, organisasi dan para pemangku kepentingan untuk menerapkan protokol kesehatan guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan keselamatan banyak orang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada siswa berupa edukasi kesehatan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. metode dilakukan secara Daring dengan menggunakan zoom meeting, dengan jumlah peserta sebanyak 40 siswa, evaluasi dilakukan pre test dan post test dengan menggunakan instrumen kuesioner mengenai Covid-19. Uji yang digunakan adalah paired t test. Mayoritas peserta adalah Kelas 9 yaitu sebanyak 26 siswa (65%), terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan edukasi nilai rata-rata 9,02 dan setelah dilakukan edukasi nilai rata-rata menjadi 9,90 dengan nilai p-Value (0,002). Edukasi ini dapat memberikan wawasan bagi peserta tentang pencegahan penyebaran COVID-19 di era pandemi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon yang antusias dari peserta.
“TINJAUAN ASPEK HUKUM PIDANA EKONOMI, ADMINISTRATIF DAN PENDEKATAN RESTORATIF PADA KASUS PT. BANK LIPPO. TBK” Syuhada, Muhammad
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 2 No. 6 (2023): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v2i6.2864

Abstract

Perkembangan perekonomian nasional yang senantiasa bergerak cepat, kompetitif, dan terintegrasi dengan tantangan yang semakin kompleks serta sistem keuangan yang semakin maju, diperlukan penyesuaian kebijakan di bidang ekonomi, termasuk perbankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami aspek hukum pidana yang terkait dengan kasus yang melibatkan PT. Bank Lippo, TBK. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis bahan pustaka (library research), dengan menggunakan pendekatan berdasarkan peraturan perundang-undangan, konsep hukum, dan analisis teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polemik yang terjadi dari berbagai sudut pandang ahli pidana selama ini, terutama dalam penanganan kasus PT. Bank Lippo, Tbk (Bank Lippo) 2002-2003, melibatkan pertimbangan tentang apakah penggunaan hukum pidana ekonomi atau hukum pidana administratif memiliki dasar hukum yang kuat. Namun, penting untuk dicatat bahwa penulis ingin menekankan bahwa penerapan hukum pidana administratif, yang sebelumnya dianggap sebagai celah untuk menghindari sanksi pidana, ternyata tidak memberikan keuntungan yang lebih besar bagi para tersangka. Penerapan pendekatan yang dipilih dalam penyelesaian kasus PT. Bank Lippo, Tbk (Bank Lippo) 2002-2003 sejatinya merupakan implementasi dari teori Tujuan Hukum Gustav Radbruch, di mana tujuan akhirnya adalah untuk mencapai kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum bagi masyarakat secara luas.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, INSENTIF, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Syuhada, Muhammad
MEDIA MANAJEMEN JASA Vol 11, No 2 (2023): MEDIA MANAJEMEN JASA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 jAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/mmj.v11i2.7358

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, insentif dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur. Variabel yang diteliti meliputi gaya kepemimpinan, insentif, lingkungan kerja, motivasi kerja, dan kinerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Gaya kepemimpinan yang tepat, inspiratif, dan memberikan dukungan penuh kepada pegawai dapat meningkatkan motivasi kerja mereka. Selain itu, gaya kepemimpinan juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan di Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, semakin tinggi kinerja pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Namun, variabel insentif memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Hal ini disebabkan oleh insentif tidak dianggap sebagai hal wajib dan tidak selalu diberikan kepada pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Pegawai merasa bahwa insentif bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan motivasi kerja mereka. Selanjutnya, variabel insentif juga memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Pemberian insentif dapat menciptakan ketidakadilan dan kecemburuan antara pegawai, serta adanya pilih kasih dalam pemberian insentif oleh atasan. Oleh karena itu, insentif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai di Bappeda Kaltim. Selain itu, lingkungan kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Lingkungan kerja yang baik, baik dari segi fisik maupun non-fisik, dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai dan membuat mereka lebih enjoy dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Terakhir, lingkungan kerja juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Lingkungan kerja yang baik, yang ditandai oleh budaya yang mendukung, saling mendukung, kolaboratif, transparan, dan berorientasi pada hasil, dapat mendorong produktivitas dan kinerja pegawai yang tinggi di Bappeda.Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Insentif, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai. ABSTRACTThis study aims to analyze the effect of leadership style, incentives, and work environment on work motivation and employee performance at the Regional Development Planning Agency (Bappeda) of East Kalimantan Province. The variables studied include leadership style, incentives, work environment, work motivation, and employee performance. The results of the study show that leadership style has a significant positive effect on employee motivation. The right leadership style, inspiring, and providing full support to employees can increase their work motivation. In addition, leadership style also has a significant positive influence on employee performance. The better the leadership style applied in Bappeda of East Kalimantan Province, the higher the employee's performance in completing their tasks. However, the incentive variable has a positive but not significant effect on employee motivation. This is because incentives are not considered mandatory and are not always given to employees who complete their tasks on time. Employees feel that incentives are not the only way to increase their work motivation. Furthermore, the incentive variable also has a positive but not significant effect on employee performance. Giving incentives can create injustice and jealousy among employees, as well as favoritism in giving incentives to superiors. Therefore, incentives do not have a significant effect on employee performance at Bappeda Kaltim. In addition, the work environment has a significant positive influence on employee motivation. A good work environment, both in terms of physical and non-physical, can increase employee motivation and make them more enjoyable in carrying out their duties and functions. Finally, the work environment also has a significant positive influence on employee performance. A good work environment, marked by a supportive, mutually supportive, collaborative, transparent, and result-oriented culture, can encourage high employee productivity and performance in Bappeda.Keywords: Leadership Style, Incentives, Work Environment, Work Motivation, and Employee Performance.