Keberagaman suku bangsa atau etnis ini di satu sisi membawa pengaruh positif untuk kekayaan kebudayaan, seni, serta dinamika sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang mempunyai daya tarik sendiri pada kontek komunikasi lintas budaya. Singkawang berhasil mempertahankan kota toleran selama dua tahun berturut-turut. Maka dari itu, peneliti ingin menganalisis eksistensi komunikasi dalam mempengaruhi representasi budaya pada perayaan Cap Go Meh di kota Singkawang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada perayaan Cap Go Meh tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan agenda perayaan tahun 2024 yang bertepatan dengan pemilihan presiden. Namun, representasi budaya yang ada di Kota Singkawang berhasil membentuk pemaknaan yang baik kepada masyarakat maupun wisatawan. Kota Singkawang dengan berbagai latar belakang budaya yang beragam berhasil mendapatkan apresiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno dalam perayaan Cap Go Meh tahun 2024. Perayaan Cap Go Meh kota Singkawang juga berhasil meraih peringkat 10 besar dalam Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024. Peran komunikasi dalam merepresentasikan budaya Cap Go Meh terlihat dari masing-masing unsur komunikasi dari komunikator, yaitu Pemerintah Daerah, Masyarakat, hingga wisatawan. Maka dari itu Representasi budaya sangat penting dalam sebuah masyarakat karena dengan adanya representasi budaya maka akan membentuk citra yang unik dari setiap kebudayaan dan komunikasi juga berhubungan erat dalam merepresentasikan budaya karena komunikasi menjadi medium dalam menyampaikan nilai dan identitas budaya.