Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

the Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Kasihan I Susanti, Dwi Susanti
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 13 No 02 (2022): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v13i02.217

Abstract

Latar Belakang : Masa pandemi mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang Covid-19 yang dimiliki ibu hamil khususnya trimester III menjelang persalinan. Data dari Dinkes Bantul 2021 menjelaskan bahwa sebanyak 22 ibu hamil meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Hal ini menyebabkan tingkat kecemasan ibu hamil meningkat hingga kategori berat (62,5%). Kecemasan dengan kategori berat bisa berakibat pada kesehatan ibu dan janin seperti kemungkinan terjadi bayi baru lahir rendah (BBLR) dan kegawatan janin. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Covid-19 terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan kuantitatif non eksperimental dengan desain analitik korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I sebanyak 30 sampel yang diambil menggunakan dua teknik yaitu purposive sampling dan probability sampling. Inklusi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil dengan minimal pendidikan SMP dan eklusi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang mempunyai komplikasi kehamilan. Analisis data menggunakan Uji Statistik Somers’d. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang Covid-19 pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 22 orang (73,3%). Mayoritas ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I yang mempunyai tingkat kecemasan sedang yang sebanyak 15 orang (50%). Berdasarkan hasil analisis Somers’d diperoleh nilai p=0,009 (p > 0,05) dengan nilai keeratan (-0,597). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifkan antara pengetahuan tentang Covid-19 terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Kasihan I. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang Covid-19 maka semakin rendah tingkat kecemasan.
The Hubungan Nyeri Post Sectio Caesarea Dengan Kejadian Postpartum Blues di RS PKU Muhammadiyah Bantul Susanti, Dwi Susanti
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 14 No 02 (2023): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v14i02.264

Abstract

Latar Belakang : Postpartum yaitu periode waktu dimana organ reproduksi kembali semula seperti sebelum hamil yang membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Setelah melahirkan terjadi perubahan fisiologis, hormon dan psikologis pada ibu nifas. Nyeri post sectio caesarea adalah nyeri pada tempat sayatan karena disebabkan oleh robekan pada jaringan dinding perut anterior saat menjalani operasi caesarea. Hal ini membuat ibu merasa tidak nyaman dan bisa menyebabkan stres sehingga terjadi postpartum blues. Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan antara nyeri post sectio caesarea dengan kejadian postpartum blues di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ialah ibu post sectio caesarea yang berada di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan jumlah populasi sebanyak 38 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner Numeric Rating Scale (NRS) dan Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS). Analisis data yang digunakan yaitu unvariat dan bivariat menggunakan uji Somers’d. Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami nyeri post sectio caesarea dengan kategori nyeri sedang 17 (44,7%) dan sebagian besar responden mengalami postpartum blues 30 (78,9%). Hasil analisis hubungan nyeri post sectio caesarea dengan kejadian postpartum blues diperoleh nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 dan keeratan hubungan 0,489. Kesimpulan : Terdapat hubungan hubungan antara nyeri post sectio caesarea dengan kejadian postpartum blues di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Pencegahan Stunting dengan Peningkatan Pengetahuan Ibu dengan Balita di TK Tunas Islam Yogyakarta Susanti, Dwi Susanti; Lutfiyati, Afi; Ekawati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 2 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i2.988

Abstract

Stunting pada balita perlu menjadi perhatian khusus karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak. Stunting berkaitan dengan peningkatan risiko kesakitan dan kematian serta terhambatnya pertumbuhan kemampuan motorik dan mental. Balita yang mengalami stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang. Salah satu faktor yang berpengaruh secara langsung pada balita stunting adalah rendahnya asupan zat gizi terutama energi, protein, iron, zinc, dan kalsium. Asupan zat gizi tersebut diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping-Air Susu Ibu (MP-ASI). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor kejadian stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi sehingga ibu tidak dapat mengambil sikap dalam upaya mencegah terjadinya stunting. Menurut hasil penelitian sebelumnya terdapat hubungan antara sikap dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wali murid siswa TK Tunas Islam Yogyakarta tentang stunting dan pencegahannya. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan di TK Tunas Islam dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan wali murid tentang stunting dan pencegahannya. Pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan kesehatan dalam kategori cukup (45,6%) dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan mayoritas dalam kategori baik (63,64%).
Factors associated with adherence to the consumption of blood supplement tablets in female students at Senior High School 1 Godean Sleman Yogyakarta Susanti, Dwi Susanti; Lutfiyani, Afi; Nursanti, Ida
Riset Informasi Kesehatan Vol 13 No 2 (2024): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v13i2.844

Abstract

Background: Adolescent girls have a ten times greater risk of anemia compared to young men. This is because adolescent girls experience menstruation every month and are in a period of growth that requires more iron intake. One form of anemia prevention in adolescents is the provision of blood supplement tablets. Based on the data, blood supplement tablets coverage is still low, indicating that adolescents' self-awareness to consume fe is still lacking. The purpose of this study was to determine what factors are associated with the compliance of female students in consuming blood supplement tablets. This study was conducted at senior high school 1 Godean with the research subjects were X and XI grade students totaling 81 students. Method: The sampling technique used was purposive sampling. The instruments used in this study were questionnaires about knowledge, family support, teacher support, peer support and health belief model (HBM) behavior questionnaire. The data obtained were then analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: The results of this study indicate that there are 3 factors associated with adherence to blood supplement tablets consumption in adolescents, namely peer support (p=0.02), perceived threat (p=0.02) and perceived self-efficacy (p=0.03). While the variables of knowledge (p=0.74), family support (p=0.51), teacher support (p=0.21), perceived susceptibility (p=0.24), perceived seriousness (p=0.41), perceived benefit (p=0.22), and perceived barrier (p=0.22) did not have a relationship with compliance in taking blood supplement tablets.