Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) KOTA JAYAPURA Rofiki, A. Arif
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education) Vol 2, No 1 (2018): JMIE: JMIE (JOURNAL OF MADRASAH IBTIDAIYAH EDUCATION)
Publisher : PD PGMI se Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.126 KB) | DOI: 10.32934/jmie.v2i1.52

Abstract

Local wisdom of the people of Jayapura City in the tradition of Satu Tungku Tiga Batu can be utilized in the education of religious harmony at elementary level of primary school. The synergy of religion and culture through local wisdom One Three Stone Furnace is effective to realize religious harmony in the midst of plurality of tribe, religion, and race in Jayapura City, so that there has never been found any conflict and violence with religion background in Jayapura City. This paper aims to examine the local wisdom of One Three Stone Stoves and its integration in the education of religious harmony. Two findings that can be described in this study are: First: Local Wisdom One Three Stone Furnace plays a role in fostering and maintaining harmony among religious people that are dynamic, humanist and democratic in Jayapura City. Second, the contextualization of religious harmony education with the real life of learners can be done with the integration of local wisdom values in the strengthening of thematic learning materials in SD/MI.               The education of religious harmony needs to be strengthened since childhood at the level of basic education. The role can be optimally applied one of them by integrating the value of local wisdom on learning materials of learners to be more contextual with their daily life. The recommendations of this paper are: (1) The government should give more attention in the effort to cultivate the values through education level. Government policy in preparing facilities and other needs is still expected to be sustainability. (2) The value of local wisdom in strengthening the thematic learning materials in SD/MI is important to be done by educators as the implementation of curriculum 2013. It is hoped that with such integration, learners are more aware of the importance of growing and maintaining the harmony of religious communities in their surroundings. 
PENDEKATAN PERSONAL GURU DALAM MENANGANI PESERTA DIDIK SPEECH DELAY DI SEKOLAH DASAR JUARA AL-HIKMAH JAYAPURA Solatiah, Solatiah; Taslim, Muhammad; Nengsih, Luluk Wahyu; Rofiki, A. Arif; Viratama, Ika Putra
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i1.5338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi belajar peserta didik speech delay dan pendektan guru dalam menangani peserta didik speech delay.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan pedagogic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan bahwa kondisi peserta didik speech delay di Sekolah Dasar Juara Al-Hikmah Jayapura diantaranya: a) peserta didik kurang memahami materi yang dijelaskan oleh guru, b) minat belajar peserta didik masih sangat kurang, c) peserta didik kurang berinteraksi, adapun pendekatan yang diterapkan guru dalam menangani peserta didik speech delay dalam belajar diantaranya a) Guru Memberikan Perhatian Khusus, b) Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif, c) Mendorong Peserta Didik berinteraksi dengan teman sebaya melalui kegiatan kelompok , dan d) Menyesuaikan Materi Pembelajaran dengan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik.
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA PESERTA DIDIK KELAS V DI SDIT QURROTA A’YUN ABEPURA DALAM MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Susilo, Pratnya Sekar Anggraweni; Rofiki, A. Arif; Nengsih, Luluk Wahyu; Zulihi; Efendi, Didik
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i1.5341

Abstract

Salah satu tujuan dari penyelenggaraan kurikulum merdeka yakni melatih dan membina peserta didik agar mempunyai kreativitas tinggi, mampu bekerjasama, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, serta memiliki keterampilan berpikir kritis. Berbagai macam kemampuan dan keterampilan ini selanjutnya diajarkan kepada peserta didik melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi P5 dan ragam strategi guru untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan melalui P5 di Kelas V SDIT Qurrota A’yun Abepura. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif dengan pendekatan pedagogik. Adapun sumber data penelitian ini ialah kepala sekolah, wali kelas dan peserta didik kelas Va,b,c,d. Metode penelitian data terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan teknik pengolahan serta analisis data yakni reduksi data, pengorganisasian, dan interpretasi. Sedangkan dalam pengujian keabsahan data, menggunakan kepastian (confirmability). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi P5 di kelas V SDIT Qurrota A’yun Abepura melalui tiga tahapan, (1) Perencanaan, pada tahap ini dibentuk tim fasilitator dengan acuan guru mempunyai sertifikat pelatihan IHT (In House Training) terkait dengan P5, selain itu tim fasilitator berdiskusi untuk menetapkan tema projek. (2) Pelaksanaan, pada tahap ini tim fasilitator (wali kelas) diberikan waktu untuk memberikan materi, membentuk kelompok serta mengajarkan cara pembuatan produk, kemudian peserta didik diminta untuk melaksanakan P5 sesuai dengan tahapan yang telah diajarkan dengan didampingi wali kelas. (3) Evaluasi, pada tahap ini, warga SDIT Qurrota A’yun Abepura bekerja sama dengan mitra luar pada untuk melaksanakan Gelar Karya dan peserta didik bertugas untuk mempresentasikan hasil karya yang telah mereka buat. Terlaksananya implementasi P5 bukan tanpa alasan, melainkan keberhasilan strategi yang digunakan guru untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, seperti keteladanan yang menjadi contoh peserta didik dan pembiasaan yang dilakukan.