Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH VARIABEL PELINDIAN TERHADAP EKSTRAKSI NIKEL DALAM PELINDIAN BIJIH NIKEL LATERIT Wahab, Wahab; Deniyatno, Deniyatno; Ismayanti, Windi; Supriatna, Yayat Iman
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.012 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v10i2.33125

Abstract

Pelindian bijih nikel laterit pada tekanan atmosfir menjadi perhatian karena memiliki beberapa kelebihan yaitu biaya operasional dan kebutuhan energi yang rendah. Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh temperatur, konsentrasi asam, dan waktu pelindian terhadap persen ekstraksi nikel. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu temperatur (80⁰C, 90⁰C, 100⁰C), konsentrasi asam sulfat (0,8 molar, 1,1 molar, 1,4 molar) dan waktu pelindian (80 menit, 90 menit, 100 menit). Agen pelindi yang digunakan yaitu larutan asam sulfat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persen ekstraksi nikel tertinggi yaitu 91,430% pada temperatur 100⁰C dan waktu pelindian 180 menit. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan urutan variabel yang paling yaitu konsentrasi asam sulfat (B), temperatur (A), waktu pelindian (C), interaksi temperatur-waktu pelindian (AC), interaksi temperatur-konsentrasi asam sulfat (AB), interaksi temperatur-konsentrasi asam sulfat-waktu pelindian (ABC), dan interaksi temperatur-waktu pelindian (BC).
Pengaruh Struktur Geologi Terhadap Endapan Nikel Laterit Di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Anshari, Erwin; Restele, La Ode; Deniyatno, Deniyatno; Firdaus, Firdaus; Muliddin, Muliddin; Okto, Ali; Suparwi, Suparwi
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i1.17079

Abstract

Abstrak: Penelitian yang dilakukan di daerah Morombo, Kabupaten Konawe Utara  Sulawesi Tenggara, Indonesia  bertujuan untuk mengindentifikasi struktur geologi yang berkembang dan menganalisis hubungan struktur geologi dengan kadar nikel (Ni) dan besi (Fe) pada endapan nikel laterit daerah penelitian. Penelitian ini melakukan  pengamatan dan pengambilan sampel yang representatif secara langsung di lapangan pada bulan Juli-Desember tahun 2019.  Sampel dianalisis menggunakan analisis X-Ray Fluoresence (XRF), untuk mengetahui sebaran kadar nikel (Ni) dan (Fe) dan pengaruh struktur terhadap endapan nikel laterit. Hasil analisis  menunjukkan bahwa sebaran kadar  Ni dan Fe sangat bervariasi dengan kadar rata-rata sebesar 15.42 %.  Struktur geologi yang berkembang  adalah kekar berupa kekar gerus dan kekar tarik. Hasil analisis tegasan umum struktur geologi dengan kadar Ni dan  Fe menunjukkan bahwa kadar  Ni  meningkat  pada daerah yang memiliki struktur dengan mengikuti orientasi struktur geologi karena unsur ini memiliki tingkat daya larut yang tinggi sehingga mudah bergerak ke arah sepanjang struktur geologi. Sebaliknya, kadar Fe tidak terlalu berpengaruh terhadap orientasi struktur geologi karena unsur ini bersifat immobile dan tidak mudah larut karena memiliki kestabilan yang lebih tinggi. Kata Kunci : Struktur geologi, nikel, besi, nikel laterit, X-Ray Fluoresence.
Assessing the environmental impact of Kolaka peridotites from nickel mining waste for geological carbon storage: Mineralogy, carbonation potential, and rock property changes Deniyatno, Deniyatno; Masri, Masri; Jaya, Rio Irhan Mais Cendra; Wahab, Wahab; Syahrul, Syahrul
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 5 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.125.8899

Abstract

This study investigated the carbonation potential of peridotite from the Kolaka Ultramafic Complex in Sulawesi, Indonesia, for carbon capture and storage (CCS) applications. Peridotites, particularly those enriched in magnesium, are known for their high reactivity with CO?, forming stable mineral carbonates. However, the Kolaka region’s peridotites have not been thoroughly assessed for their carbonation prospects. This research addresses this gap by examining the petrology, geochemistry, and physical-magnetic properties of peridotite, focusing on its serpentinization and carbonation characteristics. An integrated approach applying petrographic analysis, X-ray fluorescence (XRF), X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscopy (SEM), Schmidt hammer, and magnetic susceptibility tests, was used to determine the mineral composition, specifically the carbonation minerals, and the changes in the physical properties of the rocks during carbonation. The results showed that the peridotites, particularly serpentinized lherzolites, exhibit high carbonation potential characterized by the abundance of magnesium-rich olivine-pyroxene minerals. Carbonation reactions are characterized by the presence of magnesite and brucite, leading to significant changes in rock strength and magnetic susceptibility. Carbonation occurs by an advanced serpentinization process, which increased mineral reactivity and leads to reducing uniaxial compressive strength (UCS). Additionally, magnetic susceptibility exhibits positive correlation with serpentinization, accompanied by magnetite formation. These findings suggest that Kolaka's serpentinized peridotite, as mining waste, is a viable candidate for CO? storage. The ex-situ carbonation mechanism allows Kolaka's fine-grained peridotite to capture CO?, while also improving nickel ore recovery, minimizing dust, neutralizing acid mine drainage, and enhancing soil quality.
PENGARUH VARIABEL PELINDIAN TERHADAP EKSTRAKSI NIKEL DALAM PELINDIAN BIJIH NIKEL LATERIT Wahab, Wahab; Deniyatno, Deniyatno; Ismayanti, Windi; Supriatna, Yayat Iman
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.012 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v10i2.33125

Abstract

Pelindian bijih nikel laterit pada tekanan atmosfir menjadi perhatian karena memiliki beberapa kelebihan yaitu biaya operasional dan kebutuhan energi yang rendah. Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh temperatur, konsentrasi asam, dan waktu pelindian terhadap persen ekstraksi nikel. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu temperatur (80⁰C, 90⁰C, 100⁰C), konsentrasi asam sulfat (0,8 molar, 1,1 molar, 1,4 molar) dan waktu pelindian (80 menit, 90 menit, 100 menit). Agen pelindi yang digunakan yaitu larutan asam sulfat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persen ekstraksi nikel tertinggi yaitu 91,430% pada temperatur 100⁰C dan waktu pelindian 180 menit. Hasil Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan urutan variabel yang paling yaitu konsentrasi asam sulfat (B), temperatur (A), waktu pelindian (C), interaksi temperatur-waktu pelindian (AC), interaksi temperatur-konsentrasi asam sulfat (AB), interaksi temperatur-konsentrasi asam sulfat-waktu pelindian (ABC), dan interaksi temperatur-waktu pelindian (BC).