Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Ketebalan Bawah Permukaan Endapan Mineral Grafit Alam di Kelurahan Watuliandu, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka Asfar, Suryawan; Okto, Ali; Jahidin, Jahidin; Alfirman, Alfirman; Jurzan, La Ode Ihksan; Hadiyanto, Yoko
Jurnal Geomine Vol 8, No 2 (2020): Edisi Agustus 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i2.560

Abstract

The graphite mineral resource is one of the minerals contained in the region of Southeast Sulawesi Province. The research activity was undertaken in Watuliandu Village area, District Kolaka Kolaka, Southeast Sulawesi Province. The purpose of this study is to determine the depth and thickness of the subsurface mineral deposits natural graphite, so as to achieve the goal researchers used survey method by utilizing the techniques of observation and data collection directly in the field in the form of measurements of geoelectric resistivity configuration using Schlumberger with the number of passes the measurement of 3 ( three) path and the path length reaches 200 meters and the track surface elevation measurements ranging from 12-56 meters above sea level. Based on the results of measurement and data analysis showed that the type of subsurface lithology encountered rock consists of compact schist, gneiss, schist and graphite, in which each lithology encountered rocks have resistivity values that vary where to compact schist layers ranging from 1,065.65 to 2,065.28 Ωm, gneiss rock layers around 5,506.71 Ωm and graphite schist rock layers ranges from 83.26 to 468.50 Ωm. Based on the analysis of resistivity in mind that natural graphite mineral deposits found in the layers of graphite schist, which is predominantly found on the track 2 with a layer depth ranges from 0 - 35 meters, as well as sediment thickness to ± 35 meters.
Pengaruh Struktur Geologi Terhadap Endapan Nikel Laterit Di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Anshari, Erwin; Restele, La Ode; Deniyatno, Deniyatno; Firdaus, Firdaus; Muliddin, Muliddin; Okto, Ali; Suparwi, Suparwi
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i1.17079

Abstract

Abstrak: Penelitian yang dilakukan di daerah Morombo, Kabupaten Konawe Utara  Sulawesi Tenggara, Indonesia  bertujuan untuk mengindentifikasi struktur geologi yang berkembang dan menganalisis hubungan struktur geologi dengan kadar nikel (Ni) dan besi (Fe) pada endapan nikel laterit daerah penelitian. Penelitian ini melakukan  pengamatan dan pengambilan sampel yang representatif secara langsung di lapangan pada bulan Juli-Desember tahun 2019.  Sampel dianalisis menggunakan analisis X-Ray Fluoresence (XRF), untuk mengetahui sebaran kadar nikel (Ni) dan (Fe) dan pengaruh struktur terhadap endapan nikel laterit. Hasil analisis  menunjukkan bahwa sebaran kadar  Ni dan Fe sangat bervariasi dengan kadar rata-rata sebesar 15.42 %.  Struktur geologi yang berkembang  adalah kekar berupa kekar gerus dan kekar tarik. Hasil analisis tegasan umum struktur geologi dengan kadar Ni dan  Fe menunjukkan bahwa kadar  Ni  meningkat  pada daerah yang memiliki struktur dengan mengikuti orientasi struktur geologi karena unsur ini memiliki tingkat daya larut yang tinggi sehingga mudah bergerak ke arah sepanjang struktur geologi. Sebaliknya, kadar Fe tidak terlalu berpengaruh terhadap orientasi struktur geologi karena unsur ini bersifat immobile dan tidak mudah larut karena memiliki kestabilan yang lebih tinggi. Kata Kunci : Struktur geologi, nikel, besi, nikel laterit, X-Ray Fluoresence.
Assessing seawater intrusion and chloride zones in residents' wells in selected coastal area of Indonesia: A GIS analysis Nurmaladewi, Nurmaladewi; Saktiansyah, La Ode Ahmad; Jayadisastra, Yoenita; Sulfitrana, Andini; Kaimuddin, Sitti Mikarna; Okto, Ali
Public Health of Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): April - June
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v9i2.661

Abstract

Background: Seawater intrusion refers to the infiltration of seawater into groundwater, either naturally or artificially, due to the extraction of groundwater for domestic purposes. Seawater intrusion can have wide-ranging impacts on various aspects of life, including health issues, reduced soil fertility, structural damage, and groundwater contamination. In the Kendari District area, people rely on springs, dug wells, and drilled wells to fulfill their daily water needs, as well as for tourist and commercial activities. However, signs of seawater intrusion become evident when the water used by residents in the area becomes brackish or even saline. Objective: This study was to determine the distribution pattern of seawater intrusion and chloride zones in the coastal area of Kendari District, specifically within Kendari City, Indonesia. Methods: This study employed a descriptive research design and utilized purposive sampling to select the subjects. A total of 20 water samples were collected from residents in Kendari District, Kendari City. The research was conducted at various wells within the district. The collected data were then entered into a Geographic Information System (GIS) to analyze the distribution pattern of seawater intrusion and chloride zones in the coastal area of Kendari District, Kendari City. Results: The findings revealed an average pH of 7.11 (ranging from 5 to 8.8), an average temperature of 29.4°C (ranging from 29.4 to 32.7°C), an average Total Dissolved Solid (TDS) level of 590.25 mg/L (ranging from 54 to 1,388 mg/L), and an average salinity of 3.05‰ (ranging from 1 to 5‰). Conclusion: Based on these results, it can be concluded that seawater intrusion is classified as low and is not affecting the wells used by residents in the coastal area of Kendari District, Kendari City, Indonesia.
Pengaruh Kemiringan Lereng Terhadap Ketebalan Endapan Nikel Laterit Daerah Tobimeita, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Resmin, Masrandi; Okto, Ali; Masri, Masri; Arisona, Arisona; Al Firman, Al Firman; Harisma, Harisma; Jaya, Rio Irham Mais Cendra; Septiana, Sara; Sawaludin, Sawaludin; Salihin, La Ode M. Iradat
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 6, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.6.3.2023.174-185

Abstract

Penelitian ini terletak di wilayah Tobimeita, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara yang secara litologi tersusun atas batuan ultramafik yang menjadi host endapan nikel laterit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ketebalan endapan nikel laterit berdasarkan kondisi morfologi pada daerah penelitian. Ketebalan endapan nikel laterit dilakukan dengan menggunakan analisis geokimia XRF (X- Ray Flourescence sedangkan kemiringan lereng menggunakan analisis morfometri dan morfografi. Hasilnya, bahwa morfologi pada daerah penelitian terdiri dari morfologi perbukitan dengan kemiringan lereng datar, agak landai, landai, agak curam dan curam. Wilayah pada kemiringan lereng agak landai dan landai menghasilkan ketebalan endapan laterit relatif tebal disebabkan oleh air yang berada di atas permukaan yang bergerak perlahan sehingga air akan mempunyai kesempatan melakukan penetrasi lebih dalam hingga ke bawah permukaan sehingga menyebabkan pelapukan menjadi intensif. Adapun pada kemiringan lereng agak curam dan curam memiliki ketebalan endapan laterit yang tipis. Ketebalan endapan nikel laterit pada lereng agak landai dan landai pada zona limonit dan saprolit yaitu 10 – 13 m dengan kadar Ni pada zona limonit sebesar 1,99% dan zona saprolit 2,13%. Adapun ketebalan endapan nikel laterit pada kemiringan lereng agak curam dan curam yakni 0 – 2 m dengan kandungan Ni pada zona limonit 1,01 % dan 1,46 % pada zona saprolit.
Pengkayaan Unsur Logam Tanah Jarang Kobalt (Co) pada Profil Laterit di Kecamatan Kolaka Utara Okto, Ali; Bahdad, Bahdad; Razak, Syamsul; Sahiddin, Sahiddin; Tugo, Jonas
Geosapta Vol 9, No 2 (2023): JULI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v9i2.14861

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Diketahui saat ini perkembangan teknologi dunia mengarah ke industri yang lebih ramah lingkungan, sehingga kebutuhan akan unsur-unsur baru yang ramah lingkungan menjadi perhatian dunia internasional. Kobalt secara global juga meningkat secara signifikan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7-13 % per tahun hingga mencapai 390 ribu ton pada tahun 2030. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya Kobalt banyak terdapat pada lapisan profil laterit yang keberadaanya melimpah di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Kolaka Utara. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik profil laterit terhadap pengkayaan Kobalt laterit  yang ada di daerah penelitian (1), dan untuk mengetahui persentase keterdapatan Kobalt pada lapisan profil laterit (2). Pengambilan data dilakuan dengan 2 metode yaitu metode test pit dan pemboran. Unsur yang terkandung dalam profil laterit dianalisis menggunakan metode XRF. Hasil uji XRF akan menunjukan profil laterit didapat dibagi menjadi tiga yatu limonit, saprolit dan bedrock. Zona pengkayaan kobalt ditemukan pada lapisan limonit yaitu mencapai 0.278%, sedangkan pada zona saprolit hanya sebesar 0.09%.
Analisis Petrografi dan Geokimia Batuan Ultramafik Kompleks Ofiolit Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Ramadhan, Alan Muhammad; Okto, Ali; Masri, Masri; Bahdad, Bahdad; Ngkoimani, La Ode; Azzaman, Muhammad Arba
Geosapta Vol 8, No 2 (2022): JULI 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v8i2.14112

Abstract

Area studi terletak pada daerah Laronanga Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Studi ini bertujuan untuk menentukan karakteristik batuan ultramafik berdasarkan analisis petrografi dan geokimia. Analisis petrografi digunakan untuk menentukan nama batuan sedangkan analisis geokimia dengan XRF (X-Ray Fluorescence) bertujuan untuk menentukan jenis magma, afinitas magma dan lingkungan asal magma. Hasil analisis petrografi menunjukkan bahwa batuan ultramafik area studi merupakan batuan beku ultramafik jenis peridotit-harzburgit. Adapun hasil analisis XRF batuan memperlihatkan bahwa jenis batuan beku di area studi adalah batuan peridotit-gabro dengan tipe afinitas/seri magmanya termasuk ke dalam seri tholeitic series, serta lingkungan asal terbentuk magma adalah berasal dari Oceanic Ridge and Floor atau Mid Oceanic Ridge (MOR).
STUDI GEOMORFOLOGI KARST FORMASI TOKALA DAERAH WATUKILA, KECAMATAN LASOLO, KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Masrudin, Masrudin; Hasria, Hasria; Okto, Ali; Irawati, Irawati; Muin, Muhammad Rusli
Geosapta Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v8i1.12042

Abstract

Penelitian ini dilakukan di daerah Watukila dan sekitarnya, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis dan variasi morfologi karst di daerah penelitian pada Formasi Tokala. Metode penelitian ini, terbagi atas tiga yaitu studi pendahuluan, pengambilan data berupa observasi dan pengukuran langsung di lapangan menggunakan analisis petrologi dan analisis morfografi; analisis dan pengolahan data berupa analisis laboratorium menggunakan analisis petrografi; dan interpretasi peta citra satelit dan peta topografi menggunakan analisis morfometri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tipe geomorfologi karst yang terbentuk pada Formasi Tokala adalah tipe Gunungsewu. Variasi morfologi karst pada daerah penelitian, terbagi atas dua yaitu; morfologi eksokarst yang terdiri atas Perbukitan Kerucut Karst Lasolo, Lembah Karst Lasolo, Lembah Doline Lasolo dan Ponor, sedangkan morfologi endokarst berupa goa dengan posisi mulut horizontal dan vertikal. Morfologi lorong goa pada daerah penelitian berupa elliptical passage, rectangular passage, lorong vertikal (shaft) dan chambers dengan ornament goa dari tipe dripstone dan tipe flowstone dengan variasi morfologi eksokarst dan endokarst. Tipe geomorfologi dan variasi morfologi karst pada daerah penelitian, penting untuk pengembangan potensi karst di Provinsi Sulawesi Tenggara terutama pengembangan geowisata karst.
Implementasi Pelatihan Petrologi Untuk Pengembangan Keterampilan Deskripsi Batuan Pada Siswa SMK Negeri 6 Kendari Masri, Masri; Okto, Ali; Jaya, Rio Irhan Mais Cendra; Hasria, Hasria; Muliddin, Muliddin; Sahiddin, La Ode; Suwardi, Wa Ode; Atodding, Wa Ode Sitti Jumrana
Journal of Community Development Vol. 6 No. 1 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v6i1.1388

Abstract

A rock description training has been conducted at SMK Negeri 6 Kendari to enhance fundamental petrology knowledge and descriptive skills among students in the Mining Geology program. This training involved 47 senior-level students and was implemented through several stages, including preparation, material presentation, rock description practicum, and outcome evaluation via written exam and analytical rubric assessment. The training comprised theoretical and practical sessions focused on the description of three rock groups (igneous, sedimentary, and metamorphic) using hand specimens and thin sections. The analysis demonstrates a significant enhancement in students' comprehension, as reflected in the increase in the average post-test score to 62.02, compared to the pre-test score of 45.74. An improvement in descriptive skills was also evident based on the evaluation rubric, with a greater number of students achieving the "Intermediate" proficiency level, characterized by scores exceeding 39, following the training. Statistical analysis using a paired t-test revealed a p-value <0.05, with the t-statistic substantially exceeding the critical threshold, affirming that the training had a significant impact on improving students’ knowledge and descriptive competencies in rock examination. It is recommended that future training programs focus on advanced modules, particularly those emphasizing rock interpretation, to further enhance students’ proficiency in rock description.
Pemanfaatan Batugamping pada Formasi Matano di Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Dwiyanti, Putri; Azzaman, Muhammad Arba; Okto, Ali; Septiana, Sara
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.2.2024.83-93

Abstract

Penelitian terletak di Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Formasi Matano.  Tujuan riset ini untuk mengetahui jenis dan persebaran batugamping, serta pemanfaatan batugamping sebagai bahan galian industri. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis petrografi dan analisis geokimia dengan menggunakan metode XRF (X-Ray Flourenscence). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis batugamping yaitu mudstone, wackestone, grainstone, dan batugamping kristalin. Hasil analisis geokimia, kandungan unsur/senyawa batugamping pada daerah penelitian menunjukkan nilai rata-rata CaO (57,34%), Al2O3 (1.23%), Fe2O3 (3,22%), SiO2 (8,17%,) MgO (0,24%), SO3 (0,11%), Ni (0,01%), Co (0,01%), P2O5 (0,03%), K2O (0,21%), Na2O (0,02%), TiO2 (0,11%), Cr2O3 (0,01%), MnO (0,06%), Zn (0,01%). Mengacu pada data geokimia tersebut, maka batugamping di daerah penelitian dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan semen dan sebagai bahan tambahan dalam peleburan dan pemurnian baja.
Inventarisasi Keragaman Geologi Daerah Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Hamid, Fanul; Okto, Ali; Muliddin, Muliddin; Masri, Masri; Arisona, Arisona; Harisma, Harisma; Ngkoimani, La Ode; Sawaludin, Sawaludin; Salihin, La Ode Muhammad Iradat
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 26 No. 3 (2025): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v26i3.852

Abstract

Fenomena geologi yang berhubungan dengan aspek bentang alam di daerah Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai fitur yang beragam dan secara umum disusun oleh satuan batugamping Formasi Wapulaka yang berumur Pleistosen. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi potensi keragaman geologi (geodiversity) yang mendasarkan pada aspek bentang alam karst dan pantai. Fitur keragaman geologi di kawasan karst mencakup baik gejala endokarst seperti gua dan ragam jenis hiasan gua di dalamnya maupun gejala exokarst seperti bukit pepino, dolina, dan akumulasi air di lekuk dolina yang membentuk danau. Di kawasan pantai terjadi sedimentasi pasir putih di pantai landai yang penyebarannya membentuk spit, serta undak-pantai, stack, notches dan sea-cave. Aneka fitur fenomena geologi yang terinvetarisasi tersebut didukung oleh struktur geologi. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan inventarisasi melalui pemetaan keragaman geologi, yaitu berupa pengambilan data lapangan meliputi, litologi, geomorfologi, dan struktur geologi, yang dilengkapi informasi titik koordinat lokasi dan potret). Keragaman geologi tersebut tersebar di seluruh wilayah penelitian, terutama di bagian selatan dan timur.   Kata Kunci: Keragaman geologi, Wapulaka, karst, dolina, gua, Mawasangka Timur.     Abstract- Geological phenomena related to landscape aspects in the East Mawasangka area, Central Buton Regency, Southeast Sulawesi Province have diverse features, which mainly composed of limestones unit of the Pleistocene Wapulaka Formation. This study aims to inventory the potential of geological diversity based on aspects of karst and coastal landscapes. Features of geological diversity in karstic areas include both endokarst phenomena such as caves and various types of cave decoration as well as exokarst phenomena such as pepino hills, doline, and water accumulation in doline depression that form lakes. In the coastal area, white sand sedimentation occurs on sloping beaches that spread to form spits, as well as coastal terraces, stacks, notches, and sea caves. The various features of the inventoried geological phenomena are supported by geological structures. The research method used was to conduct an inventory through geological diversity mapping, in the form of field data collection (lithology, geomorphology, geological structure, location coordinates, and portraits). The geological diversity is spread throughout the study area, especially in the south and east.   Keywords: Geodiversity, Wapulaka, karst, doline, cave, East Mawasangka.