Untarti, Dade Prat
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TRADISI MEWUWUSOI PADA SUKU MORONENE DI KAMPUNG ADAT HUKAEA LAEA KECAMATAN LANTARI JAYA KABUPATEN BOMBANA (1985-2018) Safitri, Lusiana Dewi; Untarti, Dade Prat
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v5i1.14090

Abstract

ABSTRACT: This study aims to explain the tradition of mewuwusoi in the Moronene tribe in Hukaea Laea Traditional Village, Lantari Jaya District, Bombana Regency. This study uses historical research methods with the following stages: (1) Heuristics, (2) source criticism, and (3) Historiography which consists of interpretation, explanation, presentation. The results showed that (1) the background of the emergence of the mewuwusoi tradition was that since the Moronene tribe knew the name of agriculture. They do not know for sure because initially the Moronene only knew hunting and gathering because of the development of the times they tried to carry out agriculture. The holding of this tradition is in order to give thanks to God Almighty for their sustenance in agriculture as well as to welcome the coming harvest year. (2) the process of implementing the tradition of mewuwusoi (1985-2018) consists of the stages of preparation, namely the stages of clearing land, Mehedoi / metotamai (self-healing) and Mea'e / meuri (sticky rice from the harvest that is put into the mouths of each group present) and the implementation of the mewuwusoi tradition, among others Mododo (pounding rice), filtering rice after the implementation of Mododo, Molonda (attraction of pounding rice using rhythm), kampiri (place of storing rice, then Lulo Trigger (final harvest party activity) (3) the values contained in the Wuuwusoi tradition, among others, religious values, communicative values and social care values.
INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI DESA LAWORO Lasadi, Lasadi; Untarti, Dade Prat
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i3.23055

Abstract

ABSTRAK: Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskipsikan interaksi sosial yang terjadi antara orang Bugis dan orang Muna di desa Laworo. (2) Untuk mengindentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial antara orang Bugis dan orang Muna di desa Laworo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi, teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pengamatan. Analisis data dilakukan melalui model interaktif yang terdiri dari a) reduksi, b) penyajian data, c) penarikan kesimpulan. Validitasi data yang terdiri dari a) perpanjangan pengamatan b) triangulasi, triangulasi sumber, triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Interkasi social yang terjadi antara masyarakat local dan masyarakat pendatang di Desa Laworo berjalan dengan sangat baik. Tidak ada diskrimasi dalam interaksi social yang terjadi. Justru sebaliknya, interkasi yang terjadi semakin meningkatkan keeratan dalam bermasyarakat antara masyarakat local dan masyarakat pendatang. Terdapat banyak bentuk interkasi social yang terjadi antara masyarakat local dan masyarakat pendatang di Desa Laworo Kecamatan Tikep Kabupaten Muna Barat. Bentuk interkasi social yang terjadi diantaranya adalah membangun masjid, membuka lahan baru, pesta penen, membantu diacara hajatan hingga memperbaiki balai desa. Kesemua bentuk interkasi ini dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan untuk mempererat persaudaraan antara masyarakat local dan masyarakat pendatang di Desa Laworo. Tidak ditemukan sama sekali kendala dalam interaksi social yang terjadi antara masyarakat local dan masyarakat pendatang di Desa Laworo Kecamatan Tikep Kabuapten Muna Barat. Hal ini dikarenakan pada dasarnaya baik masyarakat local dan masyarakat pendatang telah paham bagaimana cara bermasyarakat yang baik. Selain itu juga ditambah dengan perilaku yang ditunjukkan oleh masyarakat pendatang maupun masyarakat local adalah sikap keterbukaan dan saling menerima.
PENGELOLAAN KOLEKSI MUSEUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA (1991-2019) Narmianti, Narmianti; Untarti, Dade Prat
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i4.23983

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menjelaskan fungsi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (2) Untuk menjelaskan jenis koleksi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (3) Untuk mendeskripsikan pengelolaan koleksi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan Arkeologi. Adapun tahapan-tahapan metode penelitian adalah: (1) Heuristik, (2) Kritik Sumber, (3) Interpretasi, (4) Historiografi (Penulisan Sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Fungsi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai wadah penyimpanan, mengoleksi, konservasi, penelitian, mempublikasikan, dan penyelamatan benda-benda budaya dan sejarah. (2) Jenis-jenis  koleksi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi koleksi Geologika, Biologika, Arkeologika, Etnografika, Historika, Numismatika, Filologika, Seni Rupa, Keramologika dan Teknologika. (3) Pengelolaan Koleksi Museum Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu: (a) Administrasi Koleksi yang dilakukan hanya berbentuk berita acara baik dalam melakukan penyerahkan koleksi yang akan dipamerkan atau yang akan dikonservasi (b) Setelah benda sejarah dinyatakan sebagai koleksi maka dilakukan registrasi ke dalam buku induk selanjutnya pencatatan benda-benda koleksi museum ke dalam buku inventarisasi sedangkan penelitian koleksi yang dilakukan, diantaranya: Koleksi Ethnografi Masyarakat Sulawesi Tenggara, Sistem Penguburan Suku Tolaki pada Masa Pra Islam, Tradisi Menginang di Sulawesi Tenggara, Sekilas Tentang Gerabah Lalombonda Kabupaten Kendari, Koleksi Keramik Museum Negari Provinsi Sulawesi Tenggara, (c) Penyajian dan Penyimpanan, koleksi disimpan diruang gedung tetap, diruang gudang dan dihalaman museum, (d) Reproduksi Koleksi, berbentuk fotokopi atau duplikat yaitu bendera Sangia Nibandera, (e) Perawatan dan Perbaikan, dilakukan secara bertahap dengan melakukan perawatan pada koleksi yang tingkat kerusakannya tinggi, (f) Penginformasian Kepada Masyarakat dilakukan pameran yakni pameran tetap dan temporer selain itu juga bimbingan edukasi, (g) Kebijakan Meminjam dan Minjamkan Koleksi dilakukan tahun 2015 yaitu 1 buah Gong dipinjam oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kegiatan Workshop Peningkatan Daya Tarik Wisata melalui Pengemasan Pertunjukan Tari Lulo sebagai Ikon daerah Sulawesi Tenggara. (h) Pengurangan Koleksi, tidak pernah dilakukan karena apapun masalahnya masih bisa diantisipasi.