Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TRADISI PANGANTAN NGINDRING PADA MASYARAKAT SUMBAWA DI KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA Satriani, Ani; Lestari, Dinna Eka Graha
Harmony : Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Vol 5 No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmony.v5i2.42245

Abstract

This research attempts to answer several problems which include: 1) How is the proposal for the Pangantan Ngindring tradition at the traditional wedding ceremony of the Sumbawa Nation in Moyo Hilir District, Sumbawa Regency, 2) The function of the Pangantan Ngindring Tradition in the traditional wedding ceremony of the Sumbawa people in Moyo Hilir District in the Regency Sumbawa, 3) How is the continuity of the Pangantan Ngindring tradition in the midst of community life in Moyo Hilir District. The purpose of this study is to describe the origin of the Pangantan Ngindring tradition at the traditional wedding ceremony of the Sumbawa Tribe in Moyo Hilir District, describe and analyze the function of Pangantan Ngindring in the traditional Sumbawa ethnic wedding ceremony in Moyo Hilir District and describe and analyze the continuity of the Pangantan Ngindring tradition in the midst of life. the people of Moyo Hilir sub-district. This research uses a qualitative research approach and is included in the type of descriptive research. The data collection methods used in this study are: observation, interviews, and documentation. The data analysis used is descriptive analysis which will provide a continuous picture from beginning to end in order to obtain a description of the Pangantan Ngindring tradition. In this study, checking the validity of the data using techniques: observation persistence, mode triangulation and theory triangulation, adequacy of references. This study found that the origin of the Pangantan Ngindring tradition was from the habits of the Sumbawa people, especially those in Moyo Hilir District, to match their children with family or relatives. Therefore, neither party knows each other. In order to avoid unwanted things in married life, such as quarrels or divorces, the Pangantan Ngindring tradition was held. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendreskripsikan asal usul tradisi Pangantan Ngindring pada upacara perkawinan adat, mendeskripsikan dan menganalisis fungsi Pangantan Ngindring pada upacara perkawinan adat serta mendeskripsikan dan menganalisis kelangsungan tradisi Pangantan Ngindring ditengah kehidupan masyarakat kecamatan Moyo Hilir. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data dengan menggunakan tehnik: ketekunan pengamatan, triangulasi mode dan triangulasi teori, kecukupan referensi. Penelitian ini mendapat hasil bahwa asal usul tradisi Pangantan Ngindring adalah bermula dari kebiasaan masyarakat Sumbawa khususnya masyarakat yang berada di Kecamatan Moyo Hilir untuk menjodohkan anaknya dengan keluarga atau kerabat. Oleh karena itu kedua belah pihak tidak ada yang saling mengenal satu sama lain. Guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan berumah tangga, misalnya seperti pertengkaran maupun perceraian, maka diadakanlah tradisi Pangantan Ngindring.
Efektifitas Penggunaan Media Mobile Learning berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang Muhammad Naharuddin Arsyad; Dinna Eka Graha Lestari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v10i1.5072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media mobile learning berbasis android materi sejarah revolusi industri di Eropa terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang. Metode yang digunakan adalah eksperimen, dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Populasi penelitian adalah mahasiswa angkatan 2017 kelas A Program Studi Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dari hasil uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan SPSS 14 diperoleh bahwa subjek penelitian terdistribusi normal dan berdasarkan hasil uji-t Paired Samples Test diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,000 > 0,05. Sedangkan thitung = -12,692 dan untuk ttabel pada taraf signifikan α = 5% (0,05) dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk ttabel = 2,01537 dengan taraf signifikan 0,025. Di dapatkan hasil -thitung < -ttabel (-12,692 < -2,01537) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga penggunaan media mobile learning berbasis android materi sejarah revolusi industri Eropa dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa prodi sejarah dan sosiologi IKIP Budi Utomo Malang.
Peran Komunikasi dalam Proses Modernisasi Masyarakat Desa Pertanian Dinna Eka Graha Lestari
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v4i2.14108

Abstract

Pembangunan pertanian modern sangat ditentukan oleh percepatan peningkatan produktivitas, kualitas, dan nilai tambah produksi dengan pendekatan agribisnis dan agroindustri. Sejak perkembangan revolusi hijau, teknologi pertanian dan manajemen bisnis pertanian di dalam negeri berkembang pesat, terutama dalam meningkatkan produksi berbagai komoditas pangan melalui program pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah. Untuk mendorong peningkatan kapasitas petani menuju terwujudnya pertanian yang lebih modern pemerintah memberikan pembinaan pendekatan top down melalui program penyuluhan dan penyebaran tenaga penyuluh lapangan (PPL). Memasuki era globalisasi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang sangat dinamis membutuhkan model pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan dengan pendekatan agribisnis dan agroindustri untuk daya saing petani berdasarkan penguatan koperasi pertanian petani. Tujuan tulisan ini adalah mendeskripsikan peran komunikasi dalam menumbuhkan proses modernisasi pada masyarakat desa pertanian. Peran komunikasi pembangunan dalam modernisasi semakin penting seiring dengan kemajuan iptek dan perkembangan globalisasi yang menuntut kemandirian dan daya saing petani. Komunikasi budaya yang dibangun melibatkan seluruh pihak yang terlibat, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Pengembangan pertanian ini berlandaskan pada sistem pembangunan yang berkelanjutan.
Tradisi Ruwatan Jawa pada Masyarakat Desa Pulungdowo Malang Jijah Tri Susanti; Dinna Eka Graha Lestari
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v4i2.14245

Abstract

Jawa yang merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya. Masyarakat Jawa kental dengan kepercayaan mistis atau sering disebut juga kepercayaan dalam dunia Spiritual.  Masyarakat Jawa memiliki beragam teori yang menjadi dasar dilakukannya sebuah ritual. Upacara atau ritual yang dilakukan untuk menghindarkan diri dari dampak yang ditimbulkan akibat kesalahan manusia, dalam masyarakat Jawa disebut ruwatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah asal mula tradisi ruwatan adat Jawa bagi anak perempuan tunggal, mengetahui makna yang terkandung dalam tradisi ruwatan adat Jawa bagi anak perempuan tunggal, dan proses tradisi ruwatan adat Jawa bagi anak perempuan tunggal sebelum melakukan pernikahan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Pulungdowo Kabupaten Malang. Sumber data penelitian ini adalah informan dan fenomena tradisi ruwatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisa data dilakukan dengan reduksi, interpetasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asal muasal adanya Ruwatan adalah dari cerita pewayangan ada seorang tokoh yang bernama Batara Guru dia beristrikan dua orang istri yaitu Pademi dan Selir. Ruwatan dilakukan dengan menggelar pertunjukan wayang lakon Murwakala. Dalang akan menyajikan sesaji khusus untuk memuja batarakala. Pada acara pamungkas dalang membaca mantra dengan iringan gamelan dan gending sebagai tolak bala (mengusir Batarakala). Makna dari ruwatan adalah meminta dengan sepenuh hati agar pelakunya lepas dari petaka dan memperoleh rahayu keselamatan. Hal tersebut memperlihatkan masih kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap mitos dan tradisi utamanya bagi ruwatan anak perempuan tunggal sebelum melangsungkan pernikahan. 
Idher Bumi as Traditional Ceremony in Banyuwangi: from Religion to Cultural Tourism Dinna Eka Graha Lestari
International Journal of Social Science and Religion (IJSSR) 2020: Volume 1 Issue 2
Publisher : Indonesian Academy of Social and Religious Research (IASRR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53639/ijssr.v1i2.22

Abstract

The influence of modernization, cultural value of a society that changes towards cultural values. Society can be classified as a modern society because it reflects the cultural characteristics of modern society. The traditional IdherBumi ceremony can provide a large income for the village. Revenue comes from parking tickets, sponsorships and also local governments. Based on the situation and conditions in the field, the focus of this research is: (1) The concept of the IdherBumi Traditional Ceremony in the Using Community, (2) The Change in the Traditional IdherBumi Ceremony of the Using Community, (3). Related to the above focus, the approach used in this research is descriptive qualitative case study method, and uses data validity techniques that are based on trust, transformational, dependability and certainty based on objectivity.
Makna Tradisi Ruwatan Adat Jawa Bagi Anak Perempuan Tunggal Sebelum Melakukan Pernikahan di Desa Pulungdowo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Dinna Eka Graha Lestari
Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya Vol 26 No 2 (2020): PARADIGMA: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/paradigma.v26i2.1139

Abstract

Javanese traditional ruwatan tradition for single daughters before marriage in Pulungdowo Village, Tumpang District, Malang Regency. This research is motivated by the existence of marriage rules on single daughters. Where is the only child when going to marriage must do ruwatan first. The purpose of ruwatan is to eliminate the danger that will befall an only child and so that it does not become food from Batarakala. This ruwatan tradition is mandatory, meaning that if it does not carry out ruwatan then the only child is believed to get bad luck or distress.
Pengembangan Media Mobile Learning Menggunakan Program Appy Pie Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Muhammad Naharuddin Arsyad; Dinna Eka Graha Lestari
Proceedings of The ICECRS Vol 2 No 1 (2019): Literacy based Character and Professionalism Enhancement for Educators in Facing
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.49 KB) | DOI: 10.21070/picecrs.v2i1.2528

Abstract

The industrial revolution 4.0 is a trend in the industrial world that combines data exchange and automation technology. This trend changes human life in various fields including education. The use of this technology in education is still minimal , even though the instruments to implement it already exist. For example smartphone technology. Users of Android smartphones among students are very numerous. Therefore, the author took the initiative to develop and design an Android-based mobile learning media so that it was interesting by using an online builder program called "Appy Pie". The use of mobile learning media can make it easier for students to obtain educational and interesting information. Therefore, the learning process can be in accordance with the purpose of improving student learning test of IKIP Budi Utomo Malang. The method in this study is Research and Development with the DDD-E model. The results of validity by instructional media experts are 85% (very valid) and the results of validation by material experts are 90% ( very valid ). For the learning result obtained the average value of post-test is greater than the average value of pre-test (81,33 > 69,33). In generally, students experience an increase in learning test after using mobile learning media in the material history of the European industrial revolution in European history courses.
TRADISI PANGANTAN NGINDRING PADA MASYARAKAT SUMBAWA DI KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA Satriani, Ani; Lestari, Dinna Eka Graha
Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Vol 5 No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmony.v5i2.42245

Abstract

This research attempts to answer several problems which include: 1) How is the proposal for the Pangantan Ngindring tradition at the traditional wedding ceremony of the Sumbawa Nation in Moyo Hilir District, Sumbawa Regency, 2) The function of the Pangantan Ngindring Tradition in the traditional wedding ceremony of the Sumbawa people in Moyo Hilir District in the Regency Sumbawa, 3) How is the continuity of the Pangantan Ngindring tradition in the midst of community life in Moyo Hilir District. The purpose of this study is to describe the origin of the Pangantan Ngindring tradition at the traditional wedding ceremony of the Sumbawa Tribe in Moyo Hilir District, describe and analyze the function of Pangantan Ngindring in the traditional Sumbawa ethnic wedding ceremony in Moyo Hilir District and describe and analyze the continuity of the Pangantan Ngindring tradition in the midst of life. the people of Moyo Hilir sub-district. This research uses a qualitative research approach and is included in the type of descriptive research. The data collection methods used in this study are: observation, interviews, and documentation. The data analysis used is descriptive analysis which will provide a continuous picture from beginning to end in order to obtain a description of the Pangantan Ngindring tradition. In this study, checking the validity of the data using techniques: observation persistence, mode triangulation and theory triangulation, adequacy of references. This study found that the origin of the Pangantan Ngindring tradition was from the habits of the Sumbawa people, especially those in Moyo Hilir District, to match their children with family or relatives. Therefore, neither party knows each other. In order to avoid unwanted things in married life, such as quarrels or divorces, the Pangantan Ngindring tradition was held. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendreskripsikan asal usul tradisi Pangantan Ngindring pada upacara perkawinan adat, mendeskripsikan dan menganalisis fungsi Pangantan Ngindring pada upacara perkawinan adat serta mendeskripsikan dan menganalisis kelangsungan tradisi Pangantan Ngindring ditengah kehidupan masyarakat kecamatan Moyo Hilir. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data dengan menggunakan tehnik: ketekunan pengamatan, triangulasi mode dan triangulasi teori, kecukupan referensi. Penelitian ini mendapat hasil bahwa asal usul tradisi Pangantan Ngindring adalah bermula dari kebiasaan masyarakat Sumbawa khususnya masyarakat yang berada di Kecamatan Moyo Hilir untuk menjodohkan anaknya dengan keluarga atau kerabat. Oleh karena itu kedua belah pihak tidak ada yang saling mengenal satu sama lain. Guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan berumah tangga, misalnya seperti pertengkaran maupun perceraian, maka diadakanlah tradisi Pangantan Ngindring.
Pengaruh Pemberian Kurkumin Dalam Meringankan Gejala Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) Setelah Aktivitas Eksentrik Sari, Reno Siska; W, Shinta Masitho; Lestari, Dinna Eka Graha
Jurnal MensSana Vol 6 No 1 (2021): Jurnal MensSana
Publisher : Pusat Kajian Pendidikan Olahraga, Kesehatan, dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/MensSana.06012021.15

Abstract

Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) adalah ketidak nyaman atau nyeri pada otot yang terjadi setelah latihan dan pada umumnya disebabkan oleh latihan yang didominasi oleh kontraksi eksentrik. DOMS biasanya disertai dengan gejala-gejala seperti kekakuan, penurunan pada kekuatan otot serta nyeri yang dirasa 12-24 jam setelah latihan dan mencapai puncaknya pada 24-48 jam setelah latihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempercepat pemulihan DOMS dengan mengetahui pengaruh pemberian kurkumin dalam meringankan gejala DOMS setelah latihan eksentrik. Gejala DOMS yang diukur pada penelitian ini adalah nyeri otot. Desain penelitian ini adalah randomized group pretest and posttest design. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa PJKR IKIP Budi Utomo yang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok, 18 orang coba kelompok kontrol (K1) dan 18 orang coba kelompok perlakuan (K2). Kurkumin diberikan secara oral dalam bentuk kapsul setelah aktivitas eksentrik dengan dosis 150 mg. Pemberian kurkumin dilakukan 1 jam dan 24 jam setelah aktivitas eksentrik. Nyeri otot diukur dengan Visual Analogue Scale. Pengukuran dilakukan 1, 24 dan 48 jam (selama 3 hari) setelah aktivitas eksentrik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian kurkumin pada kelompok perlakuan dapat menurunkan nyeri otot pada 48 jam setelah aktivitas eksentrik (5,08,3±0,79) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p=0,00 (p<0,05).
Dinamika Perubahan Sosial Upacara Adat Kebo-Keboan pada Masyarakat Using Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi Lestari, Dinna Eka Graha
CAKRAWALA Vol 14, No 2: Desember 2020
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v14i2.349

Abstract

As the time and the modernization effect go on, the cultural value of a society experiences change toward modern society cultural value. Using Society can now be classified as modern society since they reflect the characteristics of modern society culture. The Kebo-keboan traditional ceremony can give a huge amount of income for the village. The income comes from the parking ticket, sponsors and regional government as well. Based on the situation and condition in field, the focuses of the research are: (1) The concept of the Kebo-keboan traditional ceremony in the Using society, (2) The change of Kebo-keboan traditional ceremony of the Using society, (3) The factors which causing the change of Kebo-keboan traditional ceremony of the Using society. Related to the focuses above, the approach used in the research is qualitative descriptive with the case study method, and using the data validity technique laid on trust, transformational, dependency and certainty based on objectivity.