Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Layanan Konseling Individu Dan Kelompok Pada Wali Murid SD IT Al Uswah Singosari Malang Mustika, Ulfa Dyah; Indah H, Sri Wiworo Retno; Refangga, Galih Setyo
Abdimas Indonesian Journal Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Civiliza Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59525/aij.v5i1.622

Abstract

Individual and group counseling services for parents in primary schools are an important initiative in supporting children’s development. Parents play a crucial role in guiding and facilitating their children’s development in various aspects of life, including educational, social, and emotional. However, it is not uncommon for parents to face challenges in understanding and responding appropriately to their children’s psychological needs. Individual and group counseling are effective approaches in providing psychological support to children, especially in addressing issues such as academic stress, social problems, and interpersonal skills development. Through these counseling services, children can be helped to recognize and overcome the challenges they face, and improve their overall well-being. In this context, the integration of legal knowledge becomes relevant because it provides the necessary framework in addressing the various issues that may arise, including legal protection of children’s and parents’ rights, legal procedures related to specific cases, and protection of privacy in the context of counseling. The application of legal knowledge in counseling services not only safeguards individual rights but also ensures that the approach taken is in accordance with applicable ethical and legal norms. Individual and group counseling services for parents in primary schools are an important initiative in supporting children’s development.
Penerapan Pola Relief Meander Dalam Konservasi Kebudayaan Pembuatan Batik Cap Khas Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan Mustika, Ulfa Dyah; Sujiantoro, Hibertus; Refangga, Galih Setyo; Lestari, Dinna Eka Graha; Khoirunnisa, Iffa; Lentari, Resita Arum
Jurnal ABM Mengabdi Vol 11 No 1 (2024): Juni
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31966/jam.v11i1.1405

Abstract

Ngawonggo Village located in Tajinan District, Malang Regency has a great potential in the field of culture with the existence of the Patirtaan Ngawonggo Site, the village community participates in the preservation of this historical site, in the development of the Partirtaan Ngawonggo Site, the method used is in the form of training with introduction and direct practice about batik stamp Patirtaan Ngawonggo Site. The result of this activity is that Wisnuwardhana University Malang made the latest ideas without changing its traditional concept in the form of education and development of UMKM by providing workshops on making Cap Khas Ngawonggo Batik whose motifs were inspired by the pattern of application of meander motifs and combined with tendrils on the walls of the Patirtaan Ngawonggo Site statue. The meander motif symbolizes the bond of continuous life between man and nature
PERSPERKTIF PSIKOLOGIS PERUBAHAN METODE PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM RADIKAL TERORISME Mustika, Ulfa Dyah; widodo, widodo
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol. 7 No. 1 (2023): WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perspektif Psikologis Penambahan Metode Pembelajaran Kewarganegaraan Untuk Pencegahan Penyebaran Paham Radikal Terorisme. Penyebaran paham radikal terorisme kepada mahasiswa sudah terjadi dan perlu dicegah, misalnya melalui pembelajaran Kewarganegaraan. Perguruan tinggi perlu melakukan perubahan berupa penambahan metode dan materi pembelajarannya. Kajian psikologi dan hukum perlu digunakan sebagai dasar pembenaran ilmiah perubahan tersebut agar sesuai dengan kondisi psikologis mahasiswa dan sah, dan mahasiswa mudah memahami karakteristik, bahaya, dan cara pencegahan penyebaran paham radikal terorisme sehingga dapat terhindar dari paparan paham radikal terorisme. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian desk research. Hasil penelitian: (1) Materi pembelajaran tentang Karakteristik, bahaya dan Pencegahan Penyebaran Paham Radikal-Terorisme perlu ditambahkan dalam RPS-KWN agar kemampuan kognitif mahasiswa berkembang. (2) Metode pembelajaran studi kasus layak digunakan penyampaian materinya, karena sesuai dengan karakteristik psikologis mahasiswa berdasarkan andragogi. (3) Secara hukum, perubahan RPS-KWN pada lingkup perguruan tinggi adalah sah.
Hubungan Self Confidence Dengan Problem Solving Pada Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) Universitas Wisnuwardhana Malang Indah H, Sri Wiworo Retno; Mustika, Ulfa Dyah; Mayasari, Aini
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.12929

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Self-Confidence dengan Problem Solving pada masiswa NTT Universitas Wisnuwardhana Malang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif product moment. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa NTT yang masih aktif kuliah jurusan psikologi universitas wisnuwardhana malang, sebanyak 78 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah skala Self-Confidence dan skala Problem Solving. berdasarkan perhitungan korelasi r Product Moment, dimana rxy 0,340 dengan signifikan sebesar 0,002 dengan p <0,05. Artinya semakin tinggi Self Confidence maka Problem Solving semakin tinggi. Adapun sumbangan dari Self Confidence terhadap Problem Solving sebesar 11,56%. Sedangkan sisanya 88,44% adalah sumbangan dari variabel lain yang dipengaruhi diluar penelitian ini. Karena factor penyelesaian masalah tidak hanya pada factor self confidence tetapi ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi yaitu Self Efficacy, motivasi dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan membatasi fleksibilitas, kepercayaan dan sikap yang salah ketika asumsi yang salah dapat menyesatkan pada pemahaman dalam pembelajaran.
Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja Mustika, Ulfa Dyah; Anisa, Nurfa; Maknuniyah, Nafisatul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.12930

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan menjadi salah satu program pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak dan ketat persaingannya seperti masa sekarang ini. Beberapa hal yang biasanya dicemaskan meliputi kesehatan, relasi sosial, ujian dan kondisi lingkungan. Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja ini dapat menurunkan performa kerja atau bahkan lebih buruk lagi. kecemasan dapat menyebabkan takut berbicara di depan umum, takut berinteraksi dengan sosok penting pada perusahaan, takut dalam mengambil tantangan baru, takut sehingga terlihat gelisah dan cemas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja siswa SMKN 4 malang. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa 53,2% kecemasan menghadapi dunia kerja dipengaruhi oleh efikasi diri, sedangkan sisanya yaitu sebesar 46,8% kecemasan menghadapi dunia kerja dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. gambaran singkat masalah yang diteliti.
Implementing Faith-Building Principles in Whistleblowing Systems to Combat Corruption Sujiantoro, Hibertus; Refangga, Galih Setyo; Mustika, Ulfa Dyah; Firmanto, Bayu; Doloksaribu, Tio Arriela
Ilomata International Journal of Social Science Vol. 6 No. 3 (2025): July 2025
Publisher : Yayasan Ilomata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61194/ijss.v6i3.1773

Abstract

This research investigates the implementation of faith-building principles within the utilisation of whistleblowing systems to combat corrupt behaviour. Employing a descriptive research design, this study concludes that the whistleblowing system at MAN 2 Malang serves not only to maintain organisational integrity and ethics but also to cultivate an environment fostering openness and accountability. The Bina Iman (Faith Building) principle, emphasising honesty, responsibility, and social concern, provides a crucial foundation for encouraging the active participation of teachers and students in reporting deviant or detrimental actions. A well-implemented whistleblowing system establishes a secure and anonymous communication channel, mitigating the fear of retaliation. By integrating Bina Iman values, MAN 2 Malang reinforces the reporting mechanism and builds a culture that champions transparency. This study reveals that direct involvement of all stakeholders in the reporting process can enhance awareness of corrupt behaviour and promote stronger preventive measures. Evaluation of existing mechanisms and practices underscores the importance of ethics and integrity education and training, which the Bina Iman doctrine aims to achieve and internalise. The research concludes that applying Bina Iman principles not only strengthens the whistleblowing system but can also act as a catalyst for change, bringing corruption to light and reducing its prevalence at MAN 2 Malang. Through the synergy of spiritual principles and administrative practices, this educational institution can serve as a model for other institutions in effectively combating corruption based on high moral values.
PEMANFAATAN PSIKOLOGI FORENSIK UNTUK PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL BERBASIS ELEKTRONIK ANTAR-WARGA KAMPUS Mustika, Ulfa Dyah; Widodo, Widodo; Utami, Wiwik
MAKSIGAMA Vol 19 No 1 (2025): Maksigama : Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/maksigama.v19i1.209

Abstract

Setiap warga kampus berhak memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan kekerasan seksual berbasis elektronik. Kementerian pendidikan dan perguruan tinggi sudah membuat aturan hukum secara detail tentang kebijakan pencegahan dan penanganan, legislator sudah membuat Undang-Undang. Namun, warga kampus, terutama mahasiswa sebagai salah satu komponen warga kampus seringkali menjadi korban kekerasan seksual. Perlu ada kebijakan komprehensif di tingkat perguruan tinggi agar kampus sebagai tempat penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi dapat aman. Kebijakan tersebut tidak dapat disusun tanpa dipahami dahulu berdasarkan kajian ilmiah. Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka agar artikel dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan internal kampus, maka permasalahannya di fokuskan pada 2 masalah, yaitu: (1) mengapa ada warga kampus melakukan kekerasan seksual berbasis teknologi informasi terhadap warga kampus, (2) mengapa warga kampus berpotensi menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual berbasis elektronik, (3) bagaimana cara memanfaatkan hasil kajian psikologi forensik, teori psikologi siber, dan teori kriminologi siber untuk pembentukan kebijakan pemimpin perguruan tinggi agar warga kampus tidak menjadi pelaku atau menjadi korban. Penelitian ini berbasis pada studi kepustakaan menggunakan data sekunder, dokumen kebijakan, dan berbagai sumber hukum. Berdasarkan hasil penelitian, (1) penyebab internal warga kampus melakukan kekerasan seksual berbasis elektronik terhadap sesama warga kampus karena: tidak menyadari adanya aturan hukum di dunia siber, tidak mampu menahan keinginan seksual, dan kelainan biologis atau kepribadian. (2) warga kampus berpotensi menjadi pelaku atau menjadi korban karena semua menggunakan perangkat teknologi berbasis elektronik, media sosial, saling terlibat dalam penyelenggaraan perkuliahan di ruang fisik maupun ruang virtual, banyak menjadi anggota grup di media sosial. (3) pencegahan dilakukan dengan pemimpin perguruan tinggi: (a) membuat panduan aturan hukum, rencana kerja, rencana aksi, modul, buku saku, (b) membentuk satuan tugas (taskforce), (c) sosialisasi dan habituasi kepada semua warga kampus atas aturan internal kampus dalam bermedia sosial, dan menggunakan perangkat teknologi informasi, (d) mengontrol, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja.