Krisis literasi pada siswa sekolah dasar kelas tinggi merupakan permasalahan krusial yang berdampak langsung pada kemampuan berpikir kritis, memahami teks, dan prestasi akademik secara keseluruhan, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab krisis literasi dan solusi melalui pendekatan kajian literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa krisis ini disebabkan oleh berbagai faktor internal seperti rendahnya motivasi belajar, kurangnya kebiasaan membaca di rumah, dan keterbatasan kemampuan dasar membaca. Sementara itu, faktor eksternal meliputi kurangnya ketersediaan bahan bacaan yang menarik dan sesuai usia, metode pengajaran yang tidak variatif, minimnya keterlibatan orang tua, serta distraksi dari teknologi digital. Dampak dari krisis literasi ini mencakup lemahnya pemahaman bacaan, ketidakmampuan mengekspresikan ide secara tertulis, serta rendahnya hasil belajar siswa. Artikel ini juga menawarkan solusi yang dapat diterapkan, antara lain penguatan budaya literasi di sekolah, pembelajaran berbasis teks yang kontekstual, keterlibatan aktif orang tua, pelatihan guru dalam strategi literasi, serta pemanfaatan media digital secara positif. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan sangat diperlukan guna menciptakan ekosistem literasi yang mendukung peningkatan kemampuan literasi siswa secara berkelanjutan.