Penelitian ini mengkaji wacana literasi keuangan di Instagram menggunakan pendekatan korpus linguistik dengan bantuan Voyant Tools. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana elemen linguistik seperti frekuensi kata, kolokasi, dan konkordansi membentuk narasi pembangunan ekonomi personal dalam komunikasi digital. Sebanyak 100 caption dari lima akun edukasi keuangan di Indonesia dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa kata kunci seperti “keuangan”, “investasi”, dan “dana darurat” muncul dengan frekuensi tinggi, mencerminkan tema utama seperti pengelolaan anggaran, mitigasi risiko, dan perencanaan keuangan jangka panjang. Kolokasi seperti “dana darurat”, “investasi syariah”, dan “tujuan finansial” berfungsi sebagai konstruksi retoris yang membingkai nasihat keuangan dalam konteks normatif, kultural, dan perilaku. Analisis konkordansi mengungkap bahwa “investasi” secara konsisten dibingkai sebagai tindakan rasional dan jangka panjang, bukan sebagai cara cepat kaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa caption Instagram tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga menjadi alat diskursif yang membentuk perilaku dan nilai audiens. Temuan ini berkontribusi dalam integrasi linguistik terapan, komunikasi pembangunan, dan studi literasi digital dalam pembentukan wacana ekonomi.