Rispan, Rispan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERKEMBANGAN PENGOLAHAN SAGU DI DESA KIAEA KECAMATAN PALANGGA KABUPATEN KONAWE SELATAN (1995-2014) Rispan, Rispan; M., Aswati; Haq, Pendais
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.044 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v1i1.7368

Abstract

ABSTRAKUlasan dan Fokus penelitian ini mengacu pada permasalahan (1) apa yang  melatarbelakangi pengolahan sagu di Desa  Kiaea (2) Bagaimana proses pengolahan sagu di Desa  Kiaea (3) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan pengolahan sagu di Desa  Kiaea (4) Bagaimana  akibat perkembangan pengolahan sagu terhadap kehidupan masyarakat pengolah sagu di Desa  Kiaea.Metode yang digunakan dalam Hasil Penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari (1) Heuristik (Pengumpulan Sumber), (2) Kritik Sumber (kritik internal dan eksternal), dan (3) Historiografi (Penulisan) yang terdiri dari (Interpretasi, Eksplanasi, dan Ekspose). Kajian pustaka dalam Penelitian ini menggunakan Konsep Perkembangan, Konsep Masyarakat Petani, Konsep Sagu, Konsep Sosial Ekonomi, dan Konsep Distribusi, Produksi, dan Konsumsi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Latar belakang pengolahan sagu di Desa Kiaea Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan adalah: pertama karena sagu merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Tolaki selain beras, kedua sagu merupakan salah satu sistem mata pencaharian masyarakat Desa Kiaea yang berlangsung secara turun temurun (tradisi), ketiga sumber daya dan potensi lahan yang memadai sangat menunjang untuk usaha tersebut, keempat mengolah sagu tidak butuh modal banyak, dan kelima sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi keluarga pengolah sagu. (2) Proses pengolahan sagu di Desa Kiaea terdiri dari dua tahap yakni proses pengolahan sagu secara tradisional (manual) alat-alatnya terdiri dari: Suli (betel), Saku (alat untuk monokok), Tambu-Tambu (timba), Sandu (sendok), Basu ndinggawu (alat pengangkut sagu), Landaka, (tempat menyaring ampas-ampas sagu),  dan sistem pengolahan sagu secara modern (menggunakan mesin). (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pengolahan sagu di Desa Kiaea terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor teknologi disebabkan oleh adanya proses sebuah transformasi yang terjadi dalam pengolahan sagu yakni perubahan dari sistem tradisional menjadi sistem modern (mesin).  Dan faktor ekonomi  disebabkan oleh adanya Peranan modal dalam pengembangan usaha sagu. Karena hasil akhir dari pengolahan sagu adalah sumber pendapatan bagi masyarakat pengolah sagu. (4) Akibat perkembangan pengolahan sagu di Desa Kiaea terdiri dari tiga antara lain: Dibidang sosial dan ekonomi dapat terpenuhi kebutuhan primer keluarga Dibidang budaya terjadi perubahan budaya dalam aspek pengolahan, dan Dibidang pendidikan dan kesehatan dapat terpenuhi dengan perkembangan berupa penggunaan alat modern/mesin dalam pengolahan sagu. Kata Kunci: Sagu, Sejarah dan Orang Tolaki