Rizki, Galuh Alif Fahmi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROFIL GAYA BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH ILMU LINGKUNGAN BERBASIS BLENDED LEARNING Ma'rifah, Destri Ratna; Hanafi, Yahya; Rizki, Galuh Alif Fahmi
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 3, No 1 (2019): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v3i1.1198

Abstract

Mahasiswa memiliki gaya belajar yang berbeda antara satu dengan yang lain meskipun kemungkinan ada yang memiliki gaya belajar sama. Mahasiswa termasuk sebagai peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. Mata kuliah Ilmu Lingkungan membutuhkan banyak pembelajaran secara kontekstual, pengayaan, diskusi dan studi kasus di lingkungan sehingga diselenggarakan secara blended learning. Blended learning akan efektif jika pengajar mengetahui gaya belajar mahasiswa. Oleh karena itu, perlu diketahui gaya belajar mahasiswa untuk keefektifan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Responden adalah mahasiswa yang menempuh mata kuliah Ilmu Lingkungan. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup. Data dianalisis menggunakan persentase. Hasil studi menunjukkan mahasiswa peserta mata kuliah Ilmu Lingkungan memiliki gaya belajar auditif-visual sebanyak 61,1%, kemudian diikuti oleh gaya belajar visual, visual-kinestetik, auditif-kinestetik, auditif, dan kinestetik. Pembelajaran secara blended (blended learning) dapat menjadi salah satu alternatif guna memfasilitasi gaya belajar mahasiswa yang beragam. Sebanyak 71,1% dari mahasiswa menggunakan internet sebagai sumber belajarnya dan sebanyak 91,2% mahasiswa mengakses internet melalui smartphone. Kebiasaan mahasiswa menggunakan internet melalui smartphone mendukung dalam kegiatan pembelajaran secara blended yang dilakukan.Students have different learning styles from one another even though there may be those who have the same learning style. Environmental Science Subject require a lot of contextual learning, enrichment, discussion and case studies in the environment so that blended learning is held. Blended learning will be effective if the teacher knows the students learning style. Therefore, it is necessary to know the learning styles of students for the effectiveness of learning activities undertaken. The study method was a survey. Respondents were students who take Environmental Science Subject. The data obtained was quantitative data. The instrument used was a closed questionnaire. Data were analyzed using percentages. The study results showed that students participating in the Environmental Sciences Subject had the auditive-visual learning style with a percentage of 61.1%, then followed by the visual, visual-kinesthetic, auditive-kinesthetic, auditive, and kinesthetic learning styles. Blended learning can be one alternative to facilitate the diverse student learning styles. As many as 71.1% of students used the internet as a source of learning and as many as 91.2% of students accessed the internet through smartphones. The students' habit of using the internet through smartphones supported the blended learning activities.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN STRATEGI MARKETING UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMASARAN: STUDI KASUS PADA DESA WISATA TINALAH Rizki, Galuh Alif Fahmi; Prihandini, Tinesa Fara; Triyono, Moch Bruri; Priyanto, Priyanto
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 2 No. 1 (2023): Pesona Pariwisata
Publisher : Program Studi Pariwisata, UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/peta.v2i1.8

Abstract

Pada era disrupsi teknologi, pemanfaatan teknologi digital dan strategi pemasaran yang efektif menjadi kunci penting dalam memasarkan destinasi wisata. Desa Wisata Tinalah merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki potensi dan keunikan yang menarik bagi para wisatawan. Oleh karenaitu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang diterapkan pada Desa Wisata Tinalah dan sejauh mana pemanfaatan teknologidigital dapat berkontribusi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan mengumpulkan datamelalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait. Responden terdiri dari individu yang terlibat dalam pengelolaan dan pemasaran DesaWisata Tinalah serta wisatawan yang telah mengunjungi destinasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran Desa WisataTinalah melibatkan penggunaan media sosial, situs web, lead magnet, meet online dengan tour travel, webinar, iklan online, user generated content (UCG)dan Google Bisnis sebagai saluran untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan daya tarik serta kegiatan di desa wisata tersebut. Konten kreatifseperti foto, video, dan cerita menarik digunakan untuk memikat minat wisatawan. Interaksi langsung dengan wisatawan melalui media sosial danresponsif terhadap pertanyaan dan tanggapan juga menjadi bagian penting dari strategi pemasaran. Pemanfaatan teknologi digital dalam memasarkanDesa Wisata Tinalah telah memberikan dampak positif yang signifikan, seperti (1) Kunjungan wisatawan mengalami peningkatan; (2) Penggunaanmedia sosial, situs web, iklan online, user generated content (UCG) dan lead magnet telah memperluas jangkauan promosi dan (3) meningkatkankesadaran wisatawan tentang keunikan dan potensi Desa Wisata Tinalah. Dengan demikian, perpaduan antara pemanfaatan teknologi digital dan strategipemasaran telah menjadi kunci sukses dalam memasarkan Desa Wisata Tinalah, mengundang minat wisatawan, serta meningkatkan jumlah kunjunganwisatawan. Kata kunci: Teknologi Digital, Strategi Pemasaran, Desa Wisata Tinalah
PRAKTIK DIGITALISASI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN RESILIENSI DESA WISATA TINALAH, KULON PROGO MUSYARRIFANI, NAFI IBDIYANA; APRILIA, ANNISA DWI; RIZKI, GALUH ALIF FAHMI
PETA - Jurnal Pesona Pariwisata Vol. 1 No. 2 (2022): Pesona Pariwisata Vol 1 No 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pariwisata, UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/peta.v1i2.22

Abstract

Desa Wisata Tinalah (Dewi Tinalah) terletak di kawasan Sungai Tinalah dan Pegunungan Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta. Desa ini menduduki posisi keempat dalam penghargaan ADWI 2021 dan berhasil meraih Gold Champion dalam Creative Tourism Destination Award 2022 kategori desa digital. Di balik penghargaan tersebut, pengelola desa telah melakukan uji coba pemanfaatan media digital untuk pemasaran dengan mengikuti berbagai pelatihan. Berawal dari desa yang akan digusur karena pembangunan bendungan, desa ini berhasil bertahan dengan berinovasi mengembangkan desa wisata. Kemauan untuk berkembang, inovasi, serta bantuan digitalisasi berhasil meningkatkan jumlah kunjungan tiap tahunnya hingga mencapai 12.764 pengunjung dengan total omzet 259 juta rupiah pada 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan bentukdigitalisasi pada Dewi Tinalah sebagai salah satu faktor penunjang resiliensi desa wisata berkelanjutan. Data-data yang dipaparkan merupakan kombinasi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara dengan pengelola desa wisata, sementara data sekunder diperoleh dari analisis penelitian terdahulu, website, media sosial, artikel, dan berita yang dimuat di online platform. Kombinasi data akan dipaparkan secara kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terwujudnya digitalisasi di Dewi Tinalah tidak luput dari peran masyarakat lokal serta kolaborasi pentahelix dengan stakeholder. Dari pengembangan dan pelatihan digitalisasi selama bertahun-tahun, Dewi Tinalah telah memiliki SDM terlatih yang mampu melakukan optimalisasi SEO dan membuat konten pemasaran omnichannel di situs web, aplikasi, media chat, serta media sosial. Dewi Tinalah juga telah dilengkapi dengan Wi-Fi, pembayaran digital, penyimpanan awan, dan Peduli Lindungi untuk tujuan CHSE. Kata kunci: desa wisata, Dewi Tinalah, digitalisasi, Resiliensi.