Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KONSERVASI OLEH KEPALA BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM YOGYAKARTA Warsito, Edi; Purwadi, Hari
HUKUM PEMBANGUNAN EKONOMI Vol 7, No 1 (2019): JANUARI-JUNI
Publisher : Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hpe.v7i1.29210

Abstract

AbstractThis article aimed to reveal and analyze the solutions in addressing ownership of protected wildlife carried out by the Yogyakarta Natural Resources Conservation Center (BKSDA). It is a descriptive socio-legal research based on the fifth concept of law, which is law as a manifestation of the symbolic meanings of social perpetrators as seen in the interaction among them. Data were obtained through interview and library research. Analysis technique was qualitative data analysis.Based on the discussion, it can be concluded that the measures conducted by BKSDA Yogyakarta in relation with the issue of protected wildlife ownership is not accordance with the Law No. 5 of 1990 on Conservation.It essential to raise public awareness, particularly those who possess protected wildlife, that the protected wildlife is an integral part of an ecosystem entity. As the follow-up, they will be asked to hand over them to the government and make a statement that they will not repeat their action.By considering the Law No. 5 of 1990 which is imbued with the spirit of the protection, utilization and preservation of biodiversity aimed at the conservation of biodiversity as a single entity of the ecosystem as a buffer for life and survivorsof the serious risk of extinction, BKSDA Yogyakarta determines to prioritize the safety of animals. The main purpose of conservation is biological conservation by releasing wildlife into theirnatural habitat. Measures carried out by BKSDA Yogyakarta are in accordance with one of the objectives of law, namely expediency.Keywords : Wildlife ownership;release of wildlife; releasingAbstrakTujuan artikel ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa tentang cara menyelesaikan masalah kepemilikan satwa liar yang dilindungi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) D.I Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian hukum sosiologis, bersifat deskriptif dengan menggunakan konsep hukum kelima yaitu hukum sebagai manifestasi maknamakna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara dan studi pustaka. Teknik analisa datanya adalah teknik analisa data kualitatif.Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa langkah yang ditempuh oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) D.I Yogyakarta dalam menyelesaikan masalah kepemilikan satwa liar dilindungi undang-undang oleh masyarakat di Yogyakarta adalah tidakmenerapkan hukum, sebagaimana yang diatur dalam undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi.Masyarakat yang memiliki satwa liar yang dilindungi undang-undang diberikan penyadaran bahwa satwa liar yang dilindungi undang-undang adalah bagian yang tak terpisahkan dari satu kesatuan ekosistem, kemudian  diminta untuk menyerahkan satwanya kepada pemerintah dan membuat pernyataan bahwa tidak akan mengulagi lagi perbuatannya.Dengan mempertimbangkan bahwa semangat yang dibawa oleh undang-undang nomor 5 tahun 1990 ini adalah dalam rangka perlindungan, pemanfaatan dan pengawetan keanekaragaman hayati yang bertujuan lestarinya keanekaragaman hayati sebagai satu kesatuan dari ekosistem sebagai penyangga kehidupan dan selamat dari bahaya kepunahan, maka yang lebih diutamakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) D.I Yogyakarta adalah dengan memprioritaskan keselamatan satwanya.Tujuan utama konservasi adalah kelestarian hayati, yang dilakukan dengan melepasliarkan satwa ke habitatnya. Langkah yang diambil oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) D.I  Yogyakarta sudah sesuai dengan salah satu dari tujuan hukum, yaitu kemanfaatan.Kata kunci: Memiliki satwa liar; menyerahkan satwa; melepasliarkan
Konstruksi Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa Di Pondok Pesantren (Studi kasus di Pondok Pesantren Mahasiswa Khoirul Huda Surabaya) Warsito, Edi
Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan Vol 16 No 1 (2022): Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52048/inovasi.v16i1.276

Abstract

The problem formulation of this research is 1) How is the description of character education construction that was implemented in Pondok Pesantren Khoirul Huda, and 2) How is the implication of character education in Pondok Pesantren Khoirul Huda in a matter of honesty and discipline. Based on these problems, the author tries to research, character education for students in the metropolitan city, especially in the Khoirul Huda Student Islamic Boarding School in Surabaya in constructing educational character for their students, and the implications of character education at the Khoirul Huda Islamic Boarding School in Surabaya for students in a matter of honesty and discipline. This research uses a qualitative descriptive method with a single research strategy. Sources of data used in this study are informants, Place, events, and documentation. The data technique used was observation, interview, and document analysis. The data validity used data triangulation. Meanwhile, the data analysis uses an interactive model that is divided into data, data reduction, data collection, and data collection. The results of this research indicate that the Khoirul Huda Islamic Boarding School in Surabaya emphasizes character teaching followed by character habituation by practicing it. The education activity consists of the classical lecture that focuses on cognitive improvement with habituation of good deeds during the class. The asatidzs and boarding school management are also giving models and guidelines of good deeds in student's daily life. In the process of education, all the educator is helped either from inside or outside boarding school. And the implication of the education process is students able to practice the character of Six characters sublime and able to internalize the value of Tri Success The Next Generation which is manifested in “professional-religious” Keywords: Character, construction, Islamic boarding school
Implementasi Guru Dalam Desain Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Pada Kurikulum 2013 Warsito, Edi
JOIES (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 7 No. 2 (2022): December
Publisher : Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam dan Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/joies.2022.7.2.245-259

Abstract

ABSTRAKGuru profesional harus memiliki beberapa kompetensi seperti kompetensi pedagogik, pribadi, profesional, dan sosial. Kompetensi pedagogis adalah kemampuan mengelola peserta didik untuk belajar. Untuk mengelola pembelajaran dengan baik, itu harus dimulai dengan kegiatan untuk merencanakan dan merancang pembelajaran. Perancangan pembelajaran terdiri dari perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, pengembangan bahan ajar atau materi pelajaran, harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, merumuskan strategi dan metode pembelajaran, dan juga desain media pembelajaran yang mendukung pencapaian menuju tujuan pembelajaran, serta mengevaluasi sehingga untuk mengukur prestasi pelajaran apakah proses atau hasilnya. Kemampuan untuk merancang pembelajaran adalah salah satu faktor keputusan yang mendukung tingkat profesi guru. Kata Kunci : Guru, Desain Pembelajaran, Kurikulum 2013