Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HOMESCHOOLING SEBAGAI SEKOLAH ALTERNATIF RAMAH ANAK Heryani, Rosalina Dewi
RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v3i2.2011

Abstract

AbstrakHomeschooling merupakan sebuah sistem pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan dirumah dengan memanfaatkan seluruh dunia sebagai ruang kelas. Homeschooling sebagai sekolah alternatif ramah anak dengan pendekatan student center. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang homeschooling. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengkaji referensi dari buku dan jurnal. Hasil penulisan ini dapat disimpulkan bahwa kehadiran homeschooling dapat menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran belajar bagi anak sesuai dengan fitrahnya, sehingga mereka merasa nyaman dalam belajar, dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, serta waktu yang fleksibel dibawah bimbingan orang tuanya.Kata Kunci : Homeschooling, Sekolah, Alternatif, Ramah, Anak
TIPS DAN TRIK CARA MUDAH BELAJAR MATEMATIKA Adhiyati, Ufiya Putri; Kumala, Irna; Heryani, Rosalina Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 1, No 1 (2022): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v1i1.956

Abstract

Matematika adalah pelajaran yang sangat penting dan banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun sering ditakuti siswa pada umumnya. Hal ini disebabkan karena siswa berasumsi matematika memiliki materi yang susah untuk dipahami karena selalu berhubungan dengan hitungan, angka, dan rumus. Asumsi ini telah melekat pada siswa yang tanpa disadari telah tertanam dari bangku SD lalu ke SMP dan SMA. Karena hal tersebut mengakibatkan siswa tidak memiliki niat dari dirinya untuk sungguh belajar matematika, jika bukan karena tuntutan dari sekolah yang mengharuskan untuk mengikuti pelajaran matematika. Demikian menjadikan siswa sering mengeluh dan susah setiap belajar matematika dan mempengaruhi nilai matematika menjadi rendah dan tidak memuaskan. Sebenarnya pelajaran matematika itu tidak sesulit dan mengerikan dari yang dibayangkan, Asalkan siswa dapat mengubah pola pikir dahulu bahwa matematika itu bukanlah pelajaran yang susah tapi matematika itu ternyata pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Cara yang tepat untuk belajar matematika menjadi mudah adalah pertama kali siswa harus mengenal dan mempelajari dahulu konsep dasar dari materi matematika, bukan langsung menghapal rumusnya. Setelah siswa memahami alur konsep materi, maka dengan mudah siswa mengerjakan soal tanpa harus menghapal rumusnya. Selanjutnya siswa harus sering melatih mengerjakan soal matematika setiap hari, agar siswa menjadi terbiasa dalam menghadapi soal matematika yang begitu beragam tingkat kesukarannya dari mulai yang paling mudah hingga yang sukar. Dengan begitu siswa menjadi lebih terasah dan mahir menguasai soal matematika. Siswa harus rajin bertanya dengan yang lebih ahli, dengan guru atau teman sebaya jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Sehingga siswa cepat mengatasi masalah dalam mengerjakan soal matematika
Improving Innovative Behavior through Strengthening Transformational Leadership, Self-Efficacy, Knowledge Sharing, and Creativity (Empirical Study Using SEM PLS and SITOREM Analysis on Private Vocational School Teachers in South Jakarta) Heryani, Rosalina Dewi; Retnowati, Rita; Hidayat, Rais
Journal of World Science Vol. 4 No. 5 (2025): Journal of World Science
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jws.v4i5.1414

Abstract

The research aims to identify optimal strategies to enhance innovative behavior by strengthening transformational leadership, self-efficacy, knowledge sharing, and creativity. Utilizing a quantitative approach with path analysis via SEM PLS and SITOREM, data was collected through questionnaires from 179 permanent teachers at 16 private vocational schools in South Jakarta. The findings revealed that transformational leadership has a direct positive but insignificant impact on innovative behavior, while self-efficacy also shows a direct negative and insignificant influence. Knowledge sharing and creativity demonstrated direct positive but insignificant effects on innovative behavior. However, transformational leadership and self-efficacy positively and significantly impact knowledge sharing and creativity. Indirect influences of transformational leadership and self-efficacy on innovative behavior through knowledge sharing and creativity were found to be insignificant. The study suggests implementing improvement strategies by enhancing weak indicators and maintaining strong ones, prioritizing the areas needing attention to optimize innovative behavior.
Penyuluhan tentang Pergaulan Teman Sebaya dan Pencegahan Tindakan Perundungan di SMK 17 Agustus 1945 Jakarta Heryani, Rosalina Dewi; Adhiyati, Ufiya Putri; Kumala, Irna
Jurnal PKM: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 6 (2024): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v7i6.25873

Abstract

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang cukup penting, dimana pada fase ini terjadi proses pematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada terjadinya masalah di kalangan remaja, misalnya bullying yang sekarang kembali marak terjadi. Hal ini disebakan oleh belum adanya kesadaran dari peserta didik untuk memperlakukan temannya dengan baik serta kurangnya pemahaman seorang anak mengenai tindakan yang melanggar norma seperti mengejek, memukul, menendang temannya, dsb. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar peserta didik dapat menumbuhkan kesadaran dalam dirinya untuk dapat memilih teman sebaya yang memiliki karakter yang baik dan sehat bagi mental dan perkembangan karakter diri. Selain itu, diharapkan peserta didik akan paham secara mendalam akibat-akibat perundungan yang biasanya selalu membuat korban-korbannya menjadi ketakutan dan depresi.