Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK QUASI-LINEAR CONVECTIVE SYSTEM PADA MARET SAMPAI MEI 2017 DI WILAYAH PANGKALAN BUN BERBASIS RADAR CUACA Maulidyah, Meldisa Putri; Islamiardi, Rossian Nursiddiq; Maulana, Rezky Fajar; Tamba, Kristian Adi Putra; Nugraheni, Imma Redha; Wardoyo, Eko
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1926.609 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35918

Abstract

Abstract: Quasi Linear Convective System (QLCS) is one of the phenomena of meso-scale convective weather systems (MCS), which are linear in shape with an unspecified leftime and potentially bad weather in the form of heavy rain and strong winds. This research will identify, analyze, and characterize QLCS in the Pangkalan Bun region, Central Kalimantan, as a research location with a period of March to May 2017 using raw data radar data base of Pangkalanbun type C-Band single polarization type Selex SI Gematronik. Method of research was conducted in a descriptive analysis with a description of the QLCS temporally and spatially. The results showed the most duration was 30-60 minutes. The location of the QLCS formation is dominant in the coastal plain or lowland areas. The type of formation of QLCS is dominant broken line.Abstrak: Quasi Linear Convective System (QLCS) merupakan salah satu fenomena dari sistem cuaca konvektif skala meso atau Mesoscale Convective System (MCS) yang berbentuk linear dengan masa hidup tidak ditentukan dan berpotensi cuaca buruk berupa hujan lebat dan angin kencang. Pada penelitian ini akan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengarakteristikan QLCS di wilayah cakupan radar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sebagai lokasi penelitian dengan jangka waktu bulan Maret sampai Mei tahun 2017 menggunakan raw data radar cuaca Pangkalan Bun tipe C-Band jenis polarisasi tunggal Selex SI Gematronik. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif produk Column Max (CMAX), Combined Moment (CM), Strom Structure Analysis (SSA), Severe Weather Indicator (SWI), dan Horizontal WInd (HWIND). Hasil penelitian menunjukkan durasi pembentukan QLCS terbanyak terjadi dalam rentang 30-60 menit dengan lokasi pembentukan QLCS dominan pada area coastal plain atau dataran rendah. Tipe pembentukan QLCS dominan broken line dan banyak terjadi di pagi hari.
Karakteristik Quasi-Linear Convective System Menggunakan Radar Cuaca di Pontianak Tahun 2019 Mulya, Aditya; Maulana, Rezky Fajar
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.1.104-112.2022

Abstract

Quasi-Linear Convective System (QLCS) merupakan salah satu sistem konvektif bertipe linear yang dapat menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik QLCS di wilayah Pontianak. Penelitian ini mengambil kasus QLCS yang terjadi selama tahun 2019 di Pontianak dengan memanfaatkan pengamatan berbasis radar cuaca C-Band dalam radius 150 km untuk menganalisis karakteristik QLCS. Karakteristik QLCS yang dianalisis berupa sebaran temporal dan spasial, tipe pembentukan, profil propagasi sistem, serta vertical wind shear lapisan bawah dengan menggunakan produk CMAX, CTR, dan VSHEAR. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kejadian sebanyak 16 kasus QLCS yang terjadi di wilayah cakupan radar cuaca Pontianak selama tahun 2019. Dari fase inisiasi, matang, hingga disipasi, sebagian besar QLCS mampu bertahan hingga 30–60 menit dan 60–90 menit dan lebih banyak terjadi pada siang hari di wilayah coastal plain dikarenakan sifat daratan yang lebih cepat menyerap panas dibandingkan lautan. Pada fase inisiasi, proses pembentukan QLCS lebih sering terjadi dengan tipe broken line dan broken areal. Arah propagasi QLCS cenderung ke arah barat dengan kecepatan yang dominan pada kategori fast moving (> 7 m/s) serta nilai vertical wind shear pada lapisan bawah lebih dari 5 m/s/km (strong) dari fase inisiasi, matang, hingga disipasi karena pengaruh angin darat dan angin laut serta pemanasan matahari yang kuat di wilayah ekuator.