Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Finansial Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Peternak Sapi Potong di Kabupaten Karanganyar Gunawan, Gunawan; Rahardjo, Mugi; Gravitiani, Evi
-
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup berarti pada perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur PDB Indonesia pada triwulan III tahun 2016 yang masih didominasi oleh 3 (tiga) lapangan usaha utama, yaitu: Industri Pengolahan (19,90 persen); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (14,42 persen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan beternak sapi potong di Kabupaten Karanganyar dan besarnya biaya input yang berpengaruh terhadap peternak sapi potong di Kabupaten Karangayar.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah dengan unit analisis rumah tangga peternak sapi potong yang berada di Kabupaten Karanganyar pada bulan Juni-Juli 2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data yang berbentuk angka atau bilangan. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder berupa data mikro hasil pencacahan kegiatan Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan dan Peternakan (SOUT) 2017  jenis ternak sapi potong di Kabupaten Karanganyar yang dilaksanakan pada Bulan Juni - Juli 2017 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar. Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: analisis finansial, analisis hubungan antara output dengan input serta pengujian terhadap hasil pendugaan parameter meliputi pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Pengujian statistik menggunakan uji F, uji koefisien determinasi dan uji t.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong dapat memberikan hasil yang menguntungkan seperti ditunjukkan oleh hasil analisis deskriptif dan analisis R/C dimana nilai R/C menunjukkan lebih dari satu serta biaya bibit, biaya pakan hijauan, biaya pakan tambahan mempengaruhi keuntungan peternak sapi potong, sedangkan biaya obat-obatan, biaya operasional dan biaya tenaga kerja tidak mempengaruhi keuntungan peternak sapi potong.Kata kunci: keuntungan, peternak, sapi potong, usaha tani
Economic Valuation of Mangroves in Sekotong Tengah, West Lombok Rabbany, Lalu Rizal; Afifi, Mansur; Diswandi, Diswandi; Gravitiani, Evi; Rahardjo, Mugi
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 4 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i4.51119

Abstract

This study aims to calculate the economic value of mangrove ecosystems and estimate the average Willingness to Pay (WTP) of the community in Sekotong Tengah Village. Data were collected through observations and interviews with the Contingent Valuation Method (CVM) using the Double-Bounded Dichotomous Choice (DBDC) approach to 100 household respondents. The results showed that the Direct Economic Value (DEV) of mangrove utilization reached IDR 2,790,890,400 per year, while the Indirect Use Value (IUV) derived from ecosystem services was worth IDR 2,845,291,680 per year. The Option Value (OV) is estimated at IDR 2,797,560 per year so that the Total Economic Value (TEV) reaches IDR 6,727,204,152 per year. The estimated average WTP with binary logistic and bivariate probit models were IDR 417,264 (25.17 USD) and IDR 403,452 (24.33 USD) per household per year, respectively. Employment and supply factors negatively affect WTP, while education and income have a positive and significant effect. These results provide insights for mangrove conservation policy and alternative funding for ecosystem protection.
Batik Ciprat, Identitas dan Pemberdayaan Ekonomi Penyandang Disabilitas Kampung Idiot Ponorogo Gravitiani, Evi; Samudro, Bhimo Rizky; Purnomo, Rochmat Aldy; Sarungu, JJ; Rahardjo, Mugi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.5337

Abstract

Jumlah tenaga kerja yang tinggi masih belum diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang mencukupi. Kondisi seperti ini memerlukan solusi agar angka pengangguran tidak semakin bertambah. Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya pola pikir dari para penyandang disabilitas yang ada di Kampung Idiot Ponorogo. Oleh karena itu perlu adanya rumusan atau Road map sebagai upaya yang dilakukan untuk mendapatkan efektivitas pembelajaran program batik ciprat bagi penyandang disabilitas di Kampung idiot Ponorogo. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan intensif yaitu, tenant penyandang disabilitas mendapatkan pembelajaran dan pendampingan kewirausahaan secara intensif dari pengajar, praktisi dan semua pihak yang terlibat terkait batik ciprat. Hasil menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah kunci organisasi kewirausahaan sosial di Rumah Harapan. Terlihat dari kondisi pelatihan, pengelolaan, dan strukturisasi Rumah Harapan dapat berjalan sesuai harapan bersama. Sokongan sumberdaya merupakan bahan bakar yang menyuplai ketersediaan hal-hal yang dibutuhkan oleh Rumah Harapan, seperti adanya sumber daya manusia. Kesimpulannya yaitu pelatihan pembelajaran batik ciprat merupakan jaringan dan menjadi kunci bagi organisasi kewirausahaan sosial desa ini sehingga mampu bertahan karena hubungan kerja sama dengan stakeholder bagi Rumah Harapan bukan sekedar untuk memperluas target penjualan produk tetapi juga bentuk usaha penggalian ilmu-ilmu baru.Kata Kunci: Batik Ciprat; Identitas; Pemberdayaan Ekonomi; Kampung Idiot Ponorogo; KewirausahaanBatik Ciprat, The Identity and Economic Empowerment for Handicapped in Kampung Idiot, PonorogoABSTRACTThe availability of adequate employment has not matched the high number of workers. Conditions like this require a solution so that unemployment does not increase. The outcome of this community service activity is the formation of the mindset of persons with disabilities in Kampung Idiot Ponorogo. Therefore it is necessary to have a formula or Road map as an effort made to obtain the effectiveness of learning the ciprat batik program for people with disabilities in the idiot village of Ponorogo. This service activity method uses a qualitative and intensive approach. That is, tenants with disabilities get intensive entrepreneurial learning and mentoring from teachers, practitioners, and all parties involved with splatter batik. The results show that leadership is the key to the social entrepreneurship organization at Rumah Harapan. It can be seen from the conditions of the training, management, and structure of Rumah Harapan that it can run according to mutual expectations. Resource support is the fuel that supplies the things needed by Rumah Harapan, such as human resources. The conclusion is that the ciprat batik learning training is a network and is the key for this village social entrepreneurship organization so that it can survive because the cooperative relationship with stakeholders for Rumah Harapan is not only to expand product sales targets but also a form of business exploring new knowledge.. Keywords: Ciprat Batik; Identity; Economic Empowerment; Idiot Ponorogo Village; Entrepreneurship