Latar Belakang:Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Pneumonia sangat berpotensi menular didalam rumah dengan kondisi yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Pneumonia dapat muncul karena beberapa faktor risiko seperti faktor lingkungan meliputi kepadatan hunian kamar, kelembaban, luas ventilasi, polusi udara didalam dan luar rumah, penggunaan racun nyamuk, serta keberadaan sekat dapur.Persentase penyakit Pneumonia pada tahun 2010 di Kalimantan Barat terdapat 4,77% dan tahun 2011 terdapat 4,71%, sementara UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatantahun 2013bulan Januari-Juli terdapat 124balitaPneumonia. Tujuan : penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor risiko lingkungan yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan. Metode :penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian Case Control dengan jumlah sampel sebanyak 68 responden terdiri dari 34 responden kelompok kasus dan 34 pada kelompok kontrol. Hasil : penelitian menunjukkan bahwatidak ada hubungan antara kepadatan hunian kamar (p value = 0,327), polusi udara (p value = 0,183), luas ventilasi (p value = 0,186), tingkat kelembaban (p value = 0,051), penggunaan racun nyamuk (p value = 0,709), keberadaan sekat dapur (p value = 0,045; OR = 0,244) dan polusi asap rokok (p value = 0,242) dengan kejadian Pneumonia pada balita di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan. Saran :kepada orangtua balita agar menghindarkan anak dari paparan polusi asap rokok, membangun rumah atau memilih rumah sesuai peraturan pemerintah sertamemperbaiki kondisi fisik dapur agar memenuhi syarat.