Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PERILAKU KONSUMSI MINUMAN RINGAN (SOFTDRINK) DAN PH SALIVA DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Fitriati, Nur; Hernawan, Andri Dwi; Trisnawati, Elly
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 2 (2017): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.392 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i2.13756

Abstract

  Abstrak Karies gigi adalah penyakit dengan sejumlah faktor risiko yang ditandai dengan demineralisasi pada gigi. Minuman ringan merupakan faktor ekstrinsik kejadian karies gigi. Data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi penduduk Indonesia yang bermasalah dengan penyakit gigi dan mulut sebanyak 25,9% dan prevalensi provinsi Kalimantan Barat adalah 20,6%. Prevalensi karies gigi umur 10-14 tahun menurut Profil Kesehatan Kota Pontianak meningkat dari 26,9% (2014) menjadi 30,1% (2015). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsumsi minuman ringan dengan pH saliva dan kejadian karies gigi pada siswa kelas V SD Binaan UPTD Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain cross sectionaldengan jumlah sampel 159 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna pada variabel frekuensi konsumsi (p value=0,001), waktukonsumsi (p value=0,008), cara konsumsi (p value=0,000), perilaku setelah konsumsi (p value=0,000) dengan pH saliva dan adanya hubungan bermakna antara pH saliva (p value=0,000), angka OHIS (p value=0,022) dengan kejadian karies gigi.  Abstract Dental caries is disease with a number of risk factors characterized by deminineralization of the tooth. Softdrinks are extrinsic factors on the incidence of dental caries. Riskesdas (2013) indicating that prevalence of West Kalimantan province was 20,6%. The prevalence of dental caries in the 10-14 years age according to Pontianak City Health Profile increased from 26,9% (2014) to 30,1% (2015). The objective of the research is to determine the the relationship between the consumption of softdrinks with pH saliva and the incidence of dental caries in primary school students of class V Patronage UPTD Eastern District of Pontianak 2016. The research is using cross sectional design with a sample of 159 people. The results is obtained a significant relationship to the variable frequency of consumption (p value = 0,001), time consumption (p value = 0,008), how consumption (p value = 0,000), behavior after consumption (p value = 0,000) with pH saliva and the relationship between pH saliva (p value = 0,000), number OHIS (p value = 0,022) with the incidence of dental caries.  
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS SISWI SMAN 1 SIMPANG HILIR KABUPATEN KAYONG UTARA Abrori, Abrori; Hernawan, Andri Dwi; Ermulyadi, Ermulyadi
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 1 (2017): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.011 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i1.14107

Abstract

Vaginal discharge is one of reproductive tract infections that commonly occure among teenage girls. It actually does not need a treatment, but its impact will lead to infertility and cervical cancer. The aim of this study was to determine factors associated with the occurrence of pathologic vaginal discharge among high school girls in Kayong Utara Regency. This study was an analytical obervational research with cross sectional approach. Sampling technique used was simple random sampling. Sample size were 59 respondents. Data were collected by interview using questionnaire. Data analysis was done by chi square test. Results showed that there were significant association between knowledge of vulva hygiene (p=0.036), vaginal cleaning motion (p=0.025), use of vaginal cleanser (p=0.002), tight underwear (p=0.007), and use of public toilets (p=0.021) with pathologic vaginal discharge. There were no significant association between obesity and pathologic vaginal discharge (p=0.587). Factors associated with pathological vaginal discharge were knowledge of vulva hygiene, vaginal cleaning motion, use of vaginal cleanser, use of tight underwear, and use of public toilets.
Risk Factors of Autism Spectrum Disorder (ASD) Hernawan, Andri Dwi; Diningrum, Aisyah; Jati, Sri Nugroho; Nasip, M.
Unnes Journal of Public Health Vol 7 No 2 (2018): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.021 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v7i2.20565

Abstract

Abstract There were 112,000 ASD sufferers in Indonesia in 2012 and in 2015 it was estimated that there were 1 per 250 children or 134,000 sufferers. The proportion of ASD was 62.8% and in 2016 it was 1.28 out of 1000 children in 2015. This study aimed to determine the risk factors for the incidence of ASD in Pontianak City. The research method was analytic observational with a control case study design. The sample was 70 people (35 cases and 35 controls) taken by purposive sampling technique. Data analysis used Chi-Square test (α = 0,05). The results showed that the factors associated with the incidence of ASD were father's age (p = 0.03; OR = 4.00; CI = 1.250-12.804), stress history during pregnancy (p = 0.04; OR = 3.18; CI = 1.13-8.93) and insufficient months of birth (p = 0.036; OR = 4.88; CI = 1.22-19.4), while age of mother during pregnancy, passive smoker, antenatal hemorrhage and pregnancy interval were not associated with the incidence of ASD (p> 0.05). The conclusion of this study is father's age, the presence of a history of stress during pregnancy and insufficient months of birth associated with the incidence of ASD. Keywords: Father’s age, Stress History, Autism Spectrum Disorder   Abstrak Autism Spectrum Disorder (ASD) dikenal sebagai triad of impairments yaitu adanya gangguan perkembangan pada aspek komunikasi, adanya perilaku yang diulang-ulang dan gangguan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pada tahun 2012 dilaporkan sebanyak 112.000 penderita ASD di Indonesia, tahun 2015 diperkirakan terdapat 1 per 250 anak atau 134.000 penderita. Data dari UPTD Autis Center Kota Pontianak tahun 2015 proporsi ASD sebesar 62,8% dan pada tahun 2016 sebesar 1,28 dari 1000 anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian ASD di Kota Pontianak. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan desain studi kasus kontrol.Sampel penelitian berjumlah 70 orang (35 kasus dan 35 kontrol) yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian ASD adalah usia ayah (p=0,03; OR=4,00; CI=1,250-12,804), riwayat stres saat hamil (p=0,04; OR=3,18; CI=1,13-8,93) dan lahir belum cukup bulan (p=0,036; OR=4,88; CI=1,22-19,4), sedangkan usia ibu saat hamil, perokok pasif, perdarahan antenatal dan jarak kehamilan tidak berhubungan dengan kejadian ASD (p>0,05). Simpulan penelitian ini adalah faktor usia ayah, adanya riwayat stres saat hamil dan kelahiran belum cukup bulan berhubungan dengan kejadian ASD. Keyword : Usia ayah, riwayat stress, Autism Spectrum Disorder
EFEKTIFITAS BOOKLET BERBAHASA DAERAH PADA PERILAKU MEROKOK REMAJA: Studi Pilot pada Sekolah Menengah Pertama di Pontianak Ridha, Abduh; Hernawan, Andri Dwi
Journal of Health Education Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasien rumah sakit Dr. Soedarso Pontianak yang mengalami penyakit jantung koroner terbukti perilaku merokok sebagai faktor risiko. Pengetahuan merupakan faktor yang dominan memprediksi perilaku merokok remaja di Pontianak. Peneliti ingin mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan melalui booklet berbahasa daerah terhadap pengetahuan rokok pada siswa SMP di Pontianak.  Rancangan penelitian ini adalah pre-test post-test with control group design. Penelitian ini mengelompokkan subjek kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapatkan pendidikan kesehatan melalui booklet berbahasa daerah dan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan pada posttest 1 antara kelompok perlakuan dan kontrol (nilai p<0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan pada posttest 2 antara kelompok perlakuan dan kontrol (nilai p<0,05). Terdapat peningkatan yang signifikan pada pengetahuan kelompok perlakuan (nilai p<0,05).
PERILAKU MEROKOK SEBAGAI FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK (Studi Kasus pada pasien Pralansia dan Lansia di RSUD dr. Soedarso Pontianak) Aisyah, Aisyah; Hernawan, Andri Dwi; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 4 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.803 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i4.343

Abstract

Gagalginjalkronikmerupakansalahsatupenyakittidakmenular yang menyebabkanmeningkatnyaangkakesakitandankematian yang signifikansecara global.Gagalginjalkronikdisebabkankarenaterjadikerusakanpadanefronsecaraperlahandandiam-diamsehinggaginjalkehilanganfungsinyauntukmenjagadarahtetapbersihdanseimbangsecarakimiawi.Berdasarkanberbagaipenelitian, merokokmerupakansalahsatufaktorrisikokejadiangagalginjalkronik.Berbagaibahankimia yang terdapatdalamrokokdanterseraptubuhdapatmenyebabkanpenurunanlaju GFR.Angkakejadiangagalginjalkronikpadausiapralansiadanlansia di RSUD Dr. Soedarsocukuptinggi. Tahun 2012 proporsigagalginjalkronikusiapralansiadanlansiasebesar 68,75 %, Tahun 2013 sebesar 48,3 % danTahun 2014 sebesar 32,55 %. Penelitianbertujuanuntukmengetahuiperilakumerokoksebagaifaktor yang berisikoterhadapkejadiangagalginjalkronikpadapralansiadanlansia di RSUD Dr. Soedarso Pontianak.Penelitianinimenggunakandesainkasus-kontrol.Sampelpenelitianberjumlah 90 orang (45 kasusdan 45 kontrol) yang diambildenganteknikpurposive sampling.Ujistatistik yang digunakanujichi-square dengantingkatkepercayaan 95%.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaterdapathubungan yang bermaknaantaraaktivitasmerokokpadapermulaanhari (p value = 0,011, OR= 3,967, CI 95% = 1,460-10,782), jumlahBatangrokok (p value = 0,003 , OR= 4,750, CI 95% = 1,754 - 12,866), waktujedarokok ( p value = 0,001, OR = 4,529, CI 95% = 1,852 – 11,077) dengankejadiangagalginjalkronik. Variabel yang tidakberhubunganyaitujenisrokok( p value = 0,590, OR = 0,645, CI 95 % = 0,221-1,879).Disarankankepada RSUD DrSoedarsountukmemonitoringkegiatan PKRS yang berkaitandenganrokok, menggalakkankerjasamadenganDinasKesehatangunapencegahantingkatdasar.Kata kunci : Awal merokok, BatangRokok, JedaMerokok
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT HERNIA INGUINAL PADA LAKI-LAKI DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDARSO PONTIANAK Aisyah, Siti; Hernawan, Andri Dwi; Sutriswanto, Sutriswanto
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 3, No 2 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.033 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v3i2.361

Abstract

Inguinal hernia is originated from an organ protrusion, tissue or structur which is pass through of cavity, normally it is contain of pass through parts, internusinguinalism / laternalis annulus. For passing through of canalize inguinalis and out of abdomen cavity are pass through external inguinalis / medialis annulus. On a graph of inguinal hernia was be rise in soedarso hospital. On every years in dr. soedarso hospital was occur rising of inguinal hernia. As many as 24 cases were consist of 20 male and 4 female on 2011, on 2012 has increased become 90 cases. They were consist from 76 male and 14 female. And on 2013 on drsoedarso hospital was more increases become 107 cases, which is consist from 94 male and 13 female. The purpose of this research to know the incidence of inguinal hernia factors to outpatient clinic of general surgery dr.soedarso hospital of Pontianak.This research use case control design, the research sample of 88 respondents (44 cases and 44 control) are taken using accident sampling technique, using chi- square test by 95% confidence level.The result of research showed that there are many significant relationship between job (p. value = 0.000: or = 6.937,95 % ci = 2.440-19.716) constipation history (p. value= 0.049 : or =2,7 34,95% ci =0,985-7,585) chronic cough history (p. value 0.009 : or 3,659,95%  ci= 1,33-10,016 and physical activity (p. value = 0,033: or = 2,833 , 95%  ci = 1,066- 7,529), variable are related  15 obesity (p. value = 0,091). Suggested to the drsoedarsos hospital Pontianak for making a health promotion  clinic to healthy promotion activities it can use (take advantage) waiting room and space room hospital and also make a healthy campaign activities.Keywords: Inguinal Hernia, occupation, history of constipation, chronic cough, physical activity.
EFEKTIFITAS PENGUKURAN LINGKAR BETIS SEBAGAI PREDIKTOR BAYI BERAT LAHIR RENDAH DIKABUPATEN SAMBAS TAHUN 2015 Nurlian, Yayan; Hernawan, Andri Dwi; Marlenywati, Marlenywati
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 3, No 1 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.275 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v3i1.357

Abstract

LBW rate West Kalimantan in 2013 is much higher at 14.8% than the national rate is 10.2% of LBW. Besides the rate of weighing babies when birth has reached 70% and many people are childbirth at home around 66.6%. LBW rate Sambas district in 2014 is 411 babies and case amount chilbirth is helped by traditional healer and non-health profesional is 857 babies than childbirth total around 11.523 babies. The calibrated-scales and unskilled midwives make a risk of LBW. LBW have a significant impact on the nutritional status of infants and will affect the development phase and furthermore babies growth. The research aims to get gain sensitivity and specificity calf circumference measurement as a low birth weight babies in Sambas district in 2015.This study used a cross-sectional design. 268 babies predictor samples are determined by using total sampling. The test used is an epidemiological screening (sensitivity and specificity) and Pearson correlation.The results showed that the calf circumference measurement has a high sensitivity 93%, specificity of 88.28%, and the value of Pearson correlation 0.667 (66.7%).Potential of calf circumference in predicting LBW case is very good, and therefore required new innovation to the specific measurement tool that fits calf circumference cut of point making it easier for health professionals in the measurement when the scale does not exist.Keywords       : Low birth weight, Calf circumference, Sensitivity, Specificity
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU KADER SEBAGAI PETUGAS JUMANTIK DI PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU Febrianti, Rusma Ika; Hernawan, Andri Dwi; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 2 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.96 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i2.335

Abstract

Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) adalah kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue di tingkat desa dalam wadah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Menurut data Puskesmas Tanjung Sekayam Kabupaten Sanggau jumlah kader yang terdaftar hingga saat ini berjumlah 60 orang.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi antara pengetahuan, sikap, dan peran tenaga kesehatan dengan perilaku kader sebagai petugas jumantik di Puskesmas Tanjung Sekayam, Kabupaten Sanggau, dengan jumlah sampel 60 responden dengan uji Chi SquareBerdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisa univariat dari 60 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang baik (61,7%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik (38,3%), sebagian besar sikap responden mendukung (91,7%) dan dan sebagian kecil sikap responden tidak mendukung (8,3%), sebagian besar responden menyatakan peran petugas kesehatan baik (93,33%) dan kurang baik (6,67%), dan sebagian besar perilaku responden sebagai kader jumantik aktif (66,7%) dan tidak aktif ( 33,3%). Tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan peran tenaga kesehatan dengan perilaku kader sebagai petugas jumantik di Puskesmas Tanjung Sekayam, Kabupaten Sanggau.Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan referensi dalam meningkatkan kinerja kader jumantik dan diharapkan pihak Dinas Kesehatan untuk selalu memberikan pengetahuan dan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kaderKata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Peran, Jumantik
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI, SIKLUS MESTRUASI DAN BEROLAHRAGA DENGAN ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG BALI Sumiati, Sumiati; Hernawan, Andri Dwi; Marlenywati, Marlenywati
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 02 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.253 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i02.322

Abstract

Profile data of Health Department of Pontianak in 2012 indicated that there were 612 anemia cases (59,6) experienced by adolscents girls at work area of Puseksmas Kampung Bali. This number was consuidered as the highest number of anemia cases in Kota Pontianak. This study aimed at finding out the correlation of breakfast habit, menstrual cycle, physical activity, and iron deficiency anemia among adolescence girls at work area of Puskesmas Kampung Bali.Using observational analysis and cross sectional approach, as many as 244 respondents and 139 samples participated in this study.The study revealed that there were correlation of breakfast habit (p= 0,046 dan PR = 1,393), menstrual cycle (p = 0,043 dan PR = 1,340), physical activity (p = 0,048 dan PR = 1,404), and iron deficiency anemia among adolscence girls at work area of Puskesmas Kampung Bali.From the findings, the local health center is encouraged to conduct socialization about the dangers and the prevention of anemia, as well as distribute brochures and leaflet of anemia to the students.Keywords :breakfast habit, menstrual cycle, physical activity, and iron deficiency anemia
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT GIZI, AKTIFITAS FISIK, DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA POLISI DI POLRESTA PONTIANAK Sarifah, Sally Mustika; Budiastutik, Indah; Hernawan, Andri Dwi
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 1 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2029.353 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i1.105

Abstract

Hipertensi Penyakit terbanyak di Kota Pontianak pada tahun 2010 sebesar 28,083%, tahun 2011 sebesar 29,389%, dan pada tahun 2012 hipertensi sebesar 27,281%. Menurut data RS. Bhayangkara jumlah kejadian hipertensi pada polisi di Polresta Pontianak sebesar 54 orang sedangkan di Polsek Sanggau terdapat 35 orang yang mengalami hipertensi sehingga, dari data tersebut polisi yang mengalami hipertensi paling tinggi terdapat di Polreta Pontianak. Hasil surve pendahuluan pada 15 orang polisi di Polresta Pontianak dengan melakukan pengukuran tekanan darah diperoleh polisi yang Hipertensi sebanyak 5 orang (33%), yang pra-hipertensi sebanyak 6 orang (40%) orang sedangkan yang normal sebanyak 4 orang (27%). Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan gizi, aktifitas fisik, dan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada pada polisi Polresta di Pontianak. Jenis penelitian observasional analitik penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional). Jumlah Sampel yang digunakan berjumlah 79 sampel. Uji yang digunakan adalah uji Chi Square dengan taraf signifikan 95%. Berdasarkan analisis bivariat dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada hubungan antara asupan natrium (p= 0,000), asupan lemak (0,004), asupan serat (p=0,009), asupan gula (p=0,000), aktivitas fisik (p=0,000), merokok (p=0,037), lama tidur (p=0,001) dengan kejadian hipertensi polisi Polresta Pontianak dan tidak ada hubungan antara kopi (p= 0,106) dengan kejadian hipertensi polisi Polresta Pontianak Diharapkan pihak Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Polresta Pontianak untuk dapat berkerja sama dengan melakukan penyuluhan mengenai pencegahan hipertensi dan bagi polisi polresta Pontianak untuk selalu berprilaku hidup sehat seperti selalu makan-makanan beragam dan seimbang, selalu berolahraga secara rutin, tidak merokok dan mempunyai waktu tidur yang cukup.