Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Anestesi Spinal Bupivakain Low Dose dan Conventional Dose dalam Mencapai Adekuasi Blok Sensorik untuk Prosedur Seksio Sesarea: Penelitian Noninferioritas Acak Tersamar Tunggal Ikhwandi, Arif; Fajar Apsari, Ratih Kumala; Rahardjo, Sri
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia Vol 6 No 3 (2023): November
Publisher : Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47507/obstetri.v6i3.150

Abstract

Latar belakang: Anestesi spinal merupakan teknik pilihan untuk seksio sesarea. Penggunaan bupivakain dosis rendah kombinasi opioid diharapkan dapat mengurangi terjadinya hipotensi pascaanestesi spinal, meningkatkan mobilisasi dini, pelepasan kateter urin dini. Besarnya dosis bupivakain yang adekuat masih menjadi perdebatanTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan adekuasi blok sensorik anestesi spinal bupivakain dosis konvensional dan dosis rendah pada prosedur seksio sesarea elektif.Subjek dan Metode: Penelitian non-inferioritas acak tersamar tunggal dilakukan di dua institusi terhadap 56 pasien seksio sesarea elektif yang dibagi menjadi 2 kelompok: kelompok LDFM mendapatkan bupivakain dosis rendah (6,5mg) kombinasi dua opioid (fentanil 25mcg dan morfin 80mcg) dan kelompok CDF menggunakan bupivakain dosis konvensional (10 mg) kombinasi fentanil (25mcg). Blok sensorik dinilai adekuat jika pasien tidak diperlukan analgetik tambahan intraoperatif dalam 90 menit pascaobat anestesi spinal diinjeksikanHasil: Sebanyak 3 pasien pasien memerlukan analgetik tambahan intraoperatif (2 pasien CDF dan 1 pasien LDFM). Tingkat keberhasilan blok adekuat tercapai pada 96,4% dalam kelompok LDFM dan 92,6% dalam kelompok CDF, dengan perbedaan proporsi sebesar 3,8% (95% CI -8,3% hingga 15,9%). Hasil ini memenuhi kriteria noninferioritas.Simpulan: Bupivakain hiperbarik low dose kombinasi dengan dua opioid mampu memberikan blok sensorik intraoperatif adekuat non inferior terhadap bupivakain hiperbarik conventional dose kombinasi
Manajemen Cairan Perioperatif pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Ikhwandi, Arif; Widodo, Untung; Artika, I Gusti Ngurah Rai
Jurnal Komplikasi Anestesi Vol 4 No 2 (2017): Volume 4 Number 2 (2017)
Publisher : This journal is published by the Department of Anesthesiology and Intensive Therapy of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, in collaboration with the Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy , Yogyakarta Special Region Br

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jka.v4i2.7295

Abstract

Ginjal memiliki fungsi vital dalam regulasi cairan, detoksifikasi, serta produksi hormon. Kegagalan ginjal menjalankan fungsinya bisa berakibat fatal. Terkait dengan ini, operasi dan anestesi pada pasien gagal ginjal besar pengaruhnya terhadap fungsi ginjal, dengan mayoritas morbiditas dan mortalitas pasien pasca operasi pada pasien gagal ginjal kronis. Mencapai normohidrasi masih menjadi isu utama pada pasien yang menjalani hemodialisis. Target klinisnya yaitu membuat status cairan pasien yang menjalani hemodialisis berada antara overload dan dehidrasi. Walaupun sulit untuk mencapai target ini dalam prakteknya. Parameter objektif dan klinis yang dapat dipakaiuntuk menentukan status hidrasi normal pada basis individu diperlukan untuk menentukan target berat badan yang sesuai. Pemberian cairan pada pasien gagal ginjal kronis sering menjadi perdebatan terutama pada pasien yang anuria yang menjalani dialisis. Untuk itu referat ini dibuat untuk memahami fungsi kerja ginjal dan kaitannya dengan manajemen cairan perioperatif pasien dengan penyakit ginjal kronik.
Persalinan Menggunakan Dural Puncture Epidural Analgesia pada Pasien Hamil dengan Pirau Jantung Anasy, Naufal; Ikhwandi, Arif; Apsari, Ratih Kumala Fajar
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia Vol 8 No 2 (2025): Juli
Publisher : Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47507/obstetri.v8i2.222

Abstract

Manajemen nyeri persalinan penting untuk mengurangi komplikasi pada ibu hamil dengan penyakit jantung atrial septal defect (ASD). Perubahan hemodinamik dalam kehamilan dan persalinan dapat meningkatkan risiko komplikasi yang memperburuk kondisi jantung ibu. Dural Puncture Epidural (DPE) merupakan salah satu teknik analgesia neuraksial yang digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan. Penatalaksanaan anestesi pada pasien dengan kelainan jantung bawaan memerlukan pendekatan yang terindividualisasi dengan evaluasi risiko dekompensasi kardiovaskular secara menyeluruh. Optimalisasi teknik analgesia neuraksial, seperti DPE, bertujuan untuk menurunkan aktivasi simpatis berlebihan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan paru dan memperburuk pirau intrakardiak. Dengan demikian, pemilihan DPE bukan hanya mempertimbangkan kontrol nyeri yang efektif, tetapi juga mendukung stabilitas hemodinamik dengan menghindari fluktuasi tekanan darah dan perubahan resistensi vaskular sistemik yang signifikan.Pasien usia 26 tahun G2P1A0 kehamilan 37 minggu dengan ASD pirau kiri ke kanan dan kemungkinan hipertensi pulmonal menjalani persalinan spontan. Setelah proses persalinan, ditemukan komplikasi perdarahan akibat laserasi portio serviks. DPE berhasil memberikan analgesia efektif tanpa fluktuasi hemodinamik yang membahayakan. Teknik DPE memungkinkan pengelolaan nyeri dengan blok sensorik yang optimal serta stabil secara hemodinamik.DPE adalah teknik yang aman dan efektif untuk ibu hamil dengan kondisi jantung bawaan seperti ASD.