Ketuban pecah dini terjadi sekitar 1% dari seluruh kehamilan yang menyebabkan terjadinya 1/3 persalinan preterm yang meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan pada ibu. Kehamilan dengan trombositopenia mempunyai resiko lebih tinggi mengalami pendarahan, sehingga kehamilan dengan trombositopenia dianjurkan melakukan persalinan dengan SC untuk mencegah perdarahan dan trauma kepala pada bayi. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada Ny. R post sectio caesarea dengan ketuban pecah dini dan riwayat trombositopenia gestasional. Data dikumpulkan pada bulan Mei 2023 dengan mengambil satu kasus utuh dari awal pasien masuk sampai dengan pasien pulang. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini meliputi risiko perdarahan, perfusi perifer tidak efektif, menyusui tidak efektif, nyeri akut, risiko infeksi dan gangguan integritas jaringan. Intervensi utama yang diberikan yaitu monitor tanda dan gejala perdarahan, identifikasi sirkulasi perifer, pendidikan kesehatan dan demonstrasi terkait pijat oksitosin, pompa ASI, manajemen nyeri secara nonfarmakologis, perawatan luka post SC dan edukasi nutrisi yang mengandung zat besi, nutrisi yang memperlancar ASI dan protein tinggi untuk mempercepat penyembuhan luka bekas SC. Hasil evaluasi selama 3 hari rawatan didapatkan risiko perdarahan, menyusui tidak efektif, nyeri akut dan gangguan integritas jaringan dapat teratasi