Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prevalence and Risk Factors of Iron Deficiency Anemia among Postpartum Women Darmawati Darmawati; Syahbandi Syahbandi; Aida Fitri; Masyithah Audina
Journal of Nursing Care Vol 3, No 3 (2020): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v3i3.27463

Abstract

One of the problems that contributes to the highest number of maternal mortality and morbidity is postpartum anemia. It is estimated that 50–80% of women experience anemia within 48 hours after giving birth. Globally, the commonest cause of anemia is iron deficiency. In Aceh, study on anemia in the postpartum period is still rare and requires to get more attention. This study aims to identify the prevalence of anemia among postpartum women and the associated risk factors that influence the incidence of postpartum iron deficiency anemia. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design conducted at dr. Zainoel Abidin Hospital. Participants in this study were recruited using a non-probability sampling method and obtained 102 participants. Data were analyzed using chi-square tests with a confidence level of 95%. This study showed that 49.0% of the postpartum women had mild anemia, 10.8% of them had moderate anemia, and another 40.2% do not have anemia. It is found that there is a significant relationship between obstetric factors (type of labor, delivery complications) with anemia among anemia postpartum mothers ( .014 and .047 respectively).
PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL TERPADU Masyithah Audina; Darmawati Darmawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan antenatal terpadu merupakan suatu program yang menjembatani pertemuan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan sehingga pelayanan ini seharusnya dapat dilaksanakan secara berkualitas dan sesuai dengan standar. Namun selama ini banyak ditemukan ibu hamil yang tidak menerima pelayanan antenatal seperti yang seharusnya diberikan (missed opportunity). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu di Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian adalah deskriptif naratif. Populasinya adalah seluruh ibu hamil yang mendatangi pelayanan antenatal terpadu di Puskesmas tersebut. Sampel adalah 102 orang dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 02-21 Mei 2018. Alat pengumpulan data berupa lembar kuesionerdalam bentuk dikotomi berjumlah 21 pertanyaan. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari total 102 responden, sebanyak 69.6%mendapatkan pelayanan antenatal secara terpadu dengan rincian sebanyak 70.6% mendapatkan pengukuran lingkar lengan atas secara terpadu; 82.4% mendapatkan pemeriksaan laboratorium secara terpadu; 64.7% mendapatkan komunikasi, informasi, edukasi efektif terpadu; dan 51% mendapatkan pemberian tablet tambah darah terpadu. Disarankan kepada penyedia pelayanan antenatal untuk dapat melaksanakan pelayanan antenatal secara terpadu sehingga masalah dalam kehamilan dapa dikehatui dan ditangani segera. 
Efektivitas Edukasi Manajemen Nyeri pada Pasien yang Menjalani Sectio Caesarea terhadap Kepuasan Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin: The Effectiveness of Pain Management Education among Patients Undergoing Cesarean Delivery on Service Satisfaction at dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Darmawati; Diana Febrita; Aida Fitri; Fithria; Masyithah Audina
Journal of Medical Science Vol 2 No 2 (2021): Journal of Medical Science
Publisher : LITBANG RSUDZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.562 KB) | DOI: 10.55572/jms.v2i2.58

Abstract

Sectio Caesarea merupakan salah satu metode persalinan yang saat ini kerap dilakukan dan menjadi prosedur pembedahan yang menyelamatkan jiwa ibu dan bayi ketika terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan. Tidak dapat dipungkiri, tindakan ini memberikan efek nyeri berat pada ibu sehingga tindakan pereda nyeri pasca operasi sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dari edukasi manajemen nyeri pada pasien yang menjalani operasi sectio caesarea terhadap tingkat kepuasan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mendapatkan suatu metode intervensi pendukung manajemen nyeri yang dapat dilakukan oleh perawat dan bidan di ruang rawat kebidanan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pre-experimental design dan menggunakan rancangan intact group comparison yang dilakukan di ruang bersalin dan ruang rawat Arafah 2. Jumlah partisipan yang direkrut dalam penelitian ini adalah 50 partisipan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi: 1) Ibu yang sebelum dan setelah melakukan operasi sectio caesarea; 2) bersedia mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir; 3) mampu berbicara Bahasa Indonesia dan mampu baca tulis; dan 4) bukan berasal dari perawatan di Intensive Care Unit. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian informasi mengenai manajemen nyeri yang dilaksanakan satu kali setelah operasi dengan durasi 7-10 menit. Alat pengumpulan data tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan adalah kuesioner dengan skala likert berisi 25 item pertanyaan. Hasil penelitian menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan terdapat peningkatan mean rank tingkat kepuasan ibu (aspek reliability dan responsiveness) yang signifikan pada pengukuran pre test dan post test pada kelompok intervensi (p < 0.05) serta tidak terdapat peningkatan mean rank tingkat kepuasan ibu yang signifikan pada pengukuran pre test dan post test pada kelompok kontrol (p > 0.05). Hasil analisis lanjutan menggunakan Mann Whitney U Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean rank kepuasan ibu (variabel tangibles, empathy, reliabity, responsiveness dan assurance) pada pengukuran pre test dan post test pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0.05). Perlu adanya kebijakan berupa standar operasional prosedut terkait edukasi manajemen nyeri agar petugas kesehatan khususnya perawat/bidan agar dapat melakukan edukasi yang adekuat kepada ibu postpartum sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi nyeri yang dirasakan setelah operasi berlangsung.