Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Riwayat Neonatus dengan Kematian Asfiksia Pada Bayi di RS Ibu dan Anak (RSIA) Provinsi Aceh Annisa, Ria; Ismail, Nizam; Oka Yussar, Milza
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): VOL. 6 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1070

Abstract

AbstrakKejadian asfiksia adalah keadaan gawat bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan oksigen. Di Indonesia terdapat 185 kematian per hari dengan angka kematian neonatal sebanyak 15 kematian  per 1000 kelahiran hidup. kematian neonatal terjadi pada minggu pertama dan sebanyak 40% meninggal dalam 24 jam pertama  yang salah satu penyebab kematiannya adalah asfikasia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui riwayat neonatus dengan kematian asfiksia pada bayi di RSIA Aceh. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain case control. Subjek penelitian ini adalah rekam medis kasus asfiksia yang bertahan selama 7 hari sebagai kelompok control sebanyak 50 kasus dan laporan /rekam medik kasus asfiksia meninggal dalam waktu 7 hari sebagai kelompok case seabnyak 25 kasus. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder asfiksia yang didapatkan di ruang rekam medis RSIA Aceh. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan  bayi asfiksia dengan riwayat BBLR, prematur, dan kelainan bawaan ada hubungan dengan terhadap kematian bayi (P < 0,05). Disarankan kepada petugas kesehatan dapat menyampaikan kepada ibu rumah tangga, ibu hamil, dan pasien mempersiapkan kehamilan yang sehat agar menciptakan bayi yang sehat.  Kata Kunci : Neonatus, Asfiksia, Rekam medis
ANALISIS DETERMINAN TERJADINYA MARASMUS DAN KWASHIORKOR PADA BALITA DI KABUPATEN ACEH UTARA (Study Kualitatif) Juana, Maulizar; Maidar, Maidar; Ismail, Nizam
JURNAL KEBIDANAN MUHAMMADIYAH GEULIMA Vol 11, No 2 (2021): Edisi September 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52393/glm.v11i2.61

Abstract

Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadapan asupan gizi, akibat status gizi kurang pada masa balita dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes 2018 menunjukkan 17,7% bayi usia di bawah 5 tahun (balita) masih mengalami masalah gizi.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dimana data dan temuan lisan dan tulisan, lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Utara. Adapun informan di dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang yang merupakan ibu rumah tangga yang memiliki balita dengan kejadian gizi buruk. Proses pengumpulan data peneliti menggunakan alat perekam, catatan sebagai alat tulis dan kamera. Berdasarkan hasil penelitian penulis penyimpulkan Penyebab terjadinya gizi buruk di Kabupaten Aceh utara di sebabkan oleh beberapa faktor, Faktor Utama adalah penyakit infeksi   dan Asupan makanan kurang bergizi serta balita tidak mendapatkan Asi eklusif makin memperburuk keadaan dan didukung oleh beberapa faktor lainnya seperti BBLR, riwayat kehamilan kurang sehat,pola asuh yang salah, Pendidikan Ibu yang rendah membuat pengetahuan ibu kurang terhadap kesehatan dan pendapatan keluarga yang kurang membuat kemampuan daya beli pangan yang sehat dan bergizi itu kurang juga mempengaruhi Akses menuju   pelayanan kesehatan dan pasar menjadi terbatas dan masih sedikitnya anggaran kesehatan yang mengfokuskan pada masalah gizi.
FAKTOR TERJADINYA PENULARAN TB KONTAK SERUMAH DI KABUPATEN ACEH BESAR Syahputri, Evy; Abdullah, Asnawi; Ismail, Nizam
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v6i2.899

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2017 di seluruh Provinsi Aceh ditemukan jumlah kasus baru BTA positif (BTA+) sebanyak 3.410 kasus. Kejadian TB paru di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2016 terdapat 296 orang penderita, kemudian pada tahun 2017 diketahui adanya peningkatan kasus TB paru menjadi 312 orang dan kasus TB paru kembali meningkat pada tahun 2018 menjadi 483 kasus, Puskesmas Ingin Jaya, Baitussalam dan Kuta Baro merupakan Puskesmas dengan kasus TB terbanyak. Faktor risiko penularan tuberkulosis adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan study case control yang dilakukan pada bulan Agustus 2019 di Puskesmas Ingin jaya, Kuta Baro dan Baitussalam. Partisipan dalam penelitian ini adalah penderita TB dugaan kontak serumah sebanyak 14 orang (kelompok case) dan 42 penderita TB non kontak serumah (kelompok kontrol). Hasil: Hasil penelitian diketahui ada hubungan dengan lama kontak dengan penderita (p value 0.013), kepatuhan minum obat (p value 0.015), kebiasaan buang dahak/batuk (p value 0.007), ventilasi rumah (p value 0.005), kepadatan hunian (p value 0.012) dan status gizi (p value 0.012) dengan terjadinya penularan TB kontak serumah di 3 wilayah kerja Puskesmas. Saran: Disarankan kepada Seksi Program Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Aceh Besar agar dapat membuat suatu kebijakan dalam pengobatan TB paru.
Faktor Risiko Obesitas Pada Remaja: Studi Case- Control riany, pipiet; Ahmad, Aripin; Ismail, Nizam
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 14 No. 1 (2021): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifactor. Riwayat obesitas orangtua dan pendapat orangtua merupakan factor yang berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi obesitas. Tujuan: mengetahui factor yang berhubungan dengan obesitas pada remaja. Metode: Penelitian case control dengan total 174 subjek, kasus adalah remaja obesitas dan kontrol adalah remaja non-obesitas. Variabel bebas adalah pendapatan, pendidikan, pekerjaan dan umur, jenis kelamin dan riwayat obesitas orang tua sedangkan variabel terikat adalah kejadian obesitas. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistic. Hasil: Faktor yang secara bermakna berhubungan (p<0.05) adalah Riwayat obesitas orangtua (OR=19,2; CI: 8.43-43.9); dan pendapat orangtua (OR=5,3; CI: 2.77-10.25).  Kesimpulan: remaja yang memiliki Riwayat obesitas dan pendapatan tinggi orangtua, berisiko lebih terhadap terjadinya obeistas.
Prevalensi dan Determinan Kejadian Sindrome Metabolik pada Karyawan/ti RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Fithriany, Fithriany; Nurjannah, Nurjannah; Ismail, Nizam
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 14 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persentase penderita sindrom metabolik cukup tinggi Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui prevalensi dan determinan kejadian sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan penelitian obsevasional dengan desain penelitian cross-sectional dengan 310 responden di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Analisa data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil uji analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara umur (P-value 0,000), stress kerja sedang (P-value 0,036 ),stress kerja berat (P-value 0,021), beban kerja (P-value 0,036), serta gaya hidup (P-value 0,021) dengan kejadian Sindrome Metabolik Hasil analisis multivariat variabel yang dominan kejadian Sindrome Metabolik karyawan/ti RSUDZA adalah umur (P-value 0,000) dengan OR 1,22 ,stres kerja sedang (P-value 0,031) dengan OR 9,72 dan stres kerja berat (P-value 0,008) dengan OR 25,33 menunjukan bahwa responden yang mengalami stress kerja sedang memiliki resiko 9,72 kali sedangkan responden stress kerja berat memiliki resiko 25,33 kali mengalami sindrome metabolik dibandingkan responden yang tidak mengalami stress kerja pada karyawan/ti RSUDZA
Kecanduan Smartphone pada Mahasiswa; Kontribusi Karakterikstik Demografi dan Status Psikososial Jauhari, Julianti; Ismail, Nizam; Marthoenis, Marthoenis; Abdullah, Asnawi
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 13 No. 2 (2020): Nopember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan smartphone khususnya dikalangan mahasiswa yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kecanduan. Banyak faktor yang diduga berperan dalam mempengaruhi kecanduan smartphone pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik dan status psikososial terhadap kecanduan smartphone pada mahasiswa. Hasil penelitian ini bermanfaat secara teortis untuk kajian ilmiah dan secara praktis untuk mengurangi dan melakukan pencegahan kecanduan smartphone pada mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, dengan pendekatan cross sectinal study. Pengumpulan data menggunakan instrumen baku yang dilakukan secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh, yang berjumlah 2.004 orang. Data dianalisis secara univariat, bivariat (Pearson Chi-Square Test) dan multivariat (Logistic Regression dengan metode Stepwise). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan ayah (p-value: 0,016; OR: 0,93) dan self esteem (p-value: 0,0001; OR: 17,4) merupakan prediktor yang paling dominan mempengaruhi kecanduan smartphone pada mahasiswa. Hasil analisis multivariat untuk keseluruhan variabel penelitian diketahui bahwa self esteem merupakan prediktor paling dominan yang mempengaruhi kecanduan smartphone. Self esteem yang rendah berkontribusi sebesar 19 kali terhadap kecanduan smartphone. Diharapkan kepada mahasiswa agar meningkatkan kepercayaan diri dan juga kepada orang tua untuk meningkatkan perhatian dan kontrol penggunaan smartphone serta kepada dosen dan pengelola pendidikan untuk membuat aturan penggunaan smartphone di kampus.
Hubungan Pengetahuan dan Media Informasi dengan Perilaku Seksual Pada Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh Fitria, Ida; Hermansyah, Hermansyah; Ismail, Nizam
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 13 No. 2 (2020): Nopember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh dalam masyarakat yang agamis dengan topik seks dan kesehatan reproduksi yang masih tabu, seperti di Aceh, anak muda bisa lebih penasaran untuk mengalami seks begitu mereka belajar sesuatu tentang seksual, seingga cenderung melakukan tindakan seksual yang menyimpang, hal ini dapat dilihat dari adanya kasus seks pra nikah dikalangan remaja Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan pengetahuan dan media informasi dengan perilaku seksual pada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh. Desain penelitian ini cross sectional. Populasi Populasi dalam penelitian ini seluruh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh berjumlah 2.333 orang. Sampel penelitian sebanyak 1.226 orang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020 dengan kuesioner online. Analisis data dilakukan dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian diketahui sebanyak (43,1%) responden dengan pengetahuan kurang dan (42,1 %) perilaku seksual kurang. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan pengetahuan cukup dengan perilaku seksual pada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh (OR=1,5; CI 95%=1,23-1,96 p=0,0001) dan ada hubungan akses media informasi tentang seksualitas dan kontrasepsi cukup dengan perilaku seksual pada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Aceh (OR=2,9; CI 95%=2,27-3,73 p= 0,0001). Kesimpulan penelitian, terdapat hubungan pengetahuan dan akses media informasi dengan perilaku seksual. Disarankan kepada pihak insitusi pendidikan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang perilaku seksual serta dapat memblokir akses internet yang menjerumus pada pornografi di area kampus.